Waspada, Demam Berdarah Dengue Mulai Mewabah di Batuaji

    spot_img

    Baca juga

    Bolehkah Menikung di Area Blindspot? Ini Penjelasannya!

    BATAM, POSMETRO: Saat berkendara, kita sering dihadapkan dengan situasi...

    Warga dan Pihak Sekolah Yayasan Yos Sudarso Ambil Kesepakatan Lewat Mediasi

    BATAM, POSMETRO.CO :  Cek cok sempat terjadi. Warga Kampung...

    Minggu Ini, Pengundian Final Season 4 di Grand Batam Mall

    BATAM, POSMETRO.CO : Pengundian Shop & di Win Grand...

    Kepala BP Batam: Industri Berkembang, Ekonomi Tumbuh, Batam Sejahtera

    BATAM, POSMETRO: Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad...

    SD Yos Sudarso III Diserang, Guru dan Kepsek Dikeroyok

    BATAM, POSMETRO: Sekolah Dasar Swasta Yos Sudarso III di...
    spot_img

    Share

    Hujan turun di wilayah Batuaji. Musim hujan waspada penyakit DBD. (Posmetro.co/jho)

    BATAM, POSMETRO.CO: Di musim hujan saat ini, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali meningkat. Di Kecamatan Batuaji, ada 20 kasus DBD yang ditangani sejak Juni lalu.

    Tentu petugas kesehatan tidak hanya tinggal diam. Bahkan dalam hal ini, Puskesmas Batuaji fokus untuk menekan penyebaran penyakit yang disebarkan nyamuk aedes aegypti ini.

    “Ia, untuk wilayah Batuaji, Kelurahan Kibing yang terbanyak penderita DBD. Inilah yang lagi kami upayakan saat ini untuk kembali menekannya,” kata Kepala Puskesmas Batuaji, Arlan.

    Menurut Arlan, upaya yang akan dilakukan seperti mengusulkan pengasapan atau fogging, mengaktifkan juru pemantau jentik (Jumantik) di setiap lokasi.

    “Secepatnya, kami akan usulkan fogging ke dinkes untuk wilayah yang sedang mewabah DBD,” ujarnya.

    Arlan melanjutkan, untuk pengasapan prosesnya harus melalui penyelidikan epidemiologi ke suatu wilayah yang dinyatakan mewabah. Hal itu masih sedang dilakukan saat ini.

    Sementara untuk pencegahan, kata Arlan, Puskesmas Batuaji melakukan sosialisasi dan pengawasan terhadap perilaku masyarakat untuk kembali memperhatikan pola tiga M plus yakni menguras, mengubur dan menutup wadah penyimpanan air serta, menggunakan alat atau cairan anti nyamuk.

    “Untuk upaya pencegahan ini kita ada banyak tim. Ada pengawasan dan sosialisasi dari petugas puskemas dan ada juga dari masyarakat sendiri melalui tim jumantik yang sudah dibentuk. Ini akan kembali kita hidupkan supaya penyakit ini bisa ditekan,” tutup Arlan.(jho)