Kapolsek: Tak Ada Life Jacket, Boat Pancung Jangan Beroperasi

    spot_img

    Baca juga

    Warga dan Pihak Sekolah Yayasan Yos Sudarso Ambil Kesepakatan Lewat Mediasi

    BATAM, POSMETRO.CO :  Cek cok sempat terjadi. Warga Kampung...

    Minggu Ini, Pengundian Final Season 4 di Grand Batam Mall

    BATAM, POSMETRO.CO : Pengundian Shop & di Win Grand...

    Kepala BP Batam: Industri Berkembang, Ekonomi Tumbuh, Batam Sejahtera

    BATAM, POSMETRO: Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad...

    SD Yos Sudarso III Diserang, Guru dan Kepsek Dikeroyok

    BATAM, POSMETRO: Sekolah Dasar Swasta Yos Sudarso III di...

    Triwulan I 2024, Jumlah Penumpang Kapal Pelabuhan Batam Capai 2 Juta Orang

    BATAM, POSMETRO: Sepanjang Triwulan I 2024, Badan Usaha Pelabuhan...
    spot_img

    Share

    Kapolsek Batuaji, Kompol Syafruddin Dalimunthe. (Posmetro.co/jho)

    BATAM, POSMETRO.CO: Baru-baru ini, satu boat pancung tenggelam dihempas gelombang laut. Satu di antara empat penumpang boat ditemukan tewas di sekitar Pulau Gara, Tanjunguncang, Batuaji, tepatnya di koordinat 1.3’848″N – 103.53’091″.

    Kejadian yang belum sampai sepekan ini menjadi pelajaran berharga bagi penumpang boat dan nelayan, serta warga yang tinggal di pulau. Untuk itu, diharapkan agar tidak pernah mengabaikan keselamatan.

    “Kami sudah sering mengimbau agar penumpang dan warga pulau selalu menggunakan life jacket, namun masih tetap saja ada warga mengabaikannya,” ucap Kapolsek Batuaji, Kompol Syafruddin Dalimunthe, Minggu (23/2).

    Menurut Syafruddin Dalimunthe, di bulan Februari ini cuaca cukup ekstrim. Kadang hujan disertai angin kencang dan gelombang tinggi. Untuk itu, pihaknya telah menyambagi pelabuhan pelabuhan rakyat, dan mengimbau agar selalu menjaga keselamatan.

    “Kami datang langsung ke pelabuhan rakyat dengan harapan mereka selalu menggunakan life jacket untuk keselamatan. Sebab saat ini masih musim agin utara,” ucapnya.

    Kepada para nakhoda, Syafruddin Dalimunthe menegaskan agar, tidak melakukan perjalanan jika penumpangnya tidak menggunakan life jacket. Bahkan jika penumpang enggan menggunakan life jacket, maka nakhoda berhak untuk meninggalkan penumpang di pelabuhan.

    “Alasan penumpang karena jarak yang ditempuhnya cukup dekat, prinsip seperti inilah yang harus dibuang,” tuturnya.

    Sedangkan nakhoda yang tidak memakai life jacket bisa dilaporkan ke pengawas pelabuhan. Sebab, Polsek Batuaji sudah kerja sama dengan pengawas pelabuhan rakyat yang ada di sekitar Tanjunguncang.

    “Pelabuhan rakyat di Tanjunguncang cukup banyak. Bahkan pelabuhan itu melayani rute ke beberapa pulau yang ada di Batam,” ucapnya.

    Syafruddin Dalimunthe berharap agar warga tidak lagi cuek terhadap keselamatannya. Walaupun jarak tempuhnya cukup dekat, maka life jacket harus tetap menempel di badan.

    “Saya juga sudah sampaikan kepada pengawas pelabuhan agar selalu mengecek life jacket di dalam boat pancung. Jika tidak ada life jacket, maka boat tak bisa beroperasi,” tutupnya.

    Jiko, warga pulau mengatakan, sebagian penumpang kadang tak mau memakai life jacket dengan alasan jarak tempuh yang dekat. Alasan lainnya adalah, penumpang mengaku bisa berenang.

    “Saat ini, life jacket sangat perlu, sebab lagi musim angin utara,” ujarnya.(jho)