Jarak U-Turn Sampai 3 Kilometer, Pengendara Mengeluh

    spot_img

    Baca juga

    Bolehkah Menikung di Area Blindspot? Ini Penjelasannya!

    BATAM, POSMETRO: Saat berkendara, kita sering dihadapkan dengan situasi...

    Warga dan Pihak Sekolah Yayasan Yos Sudarso Ambil Kesepakatan Lewat Mediasi

    BATAM, POSMETRO.CO :  Cek cok sempat terjadi. Warga Kampung...

    Minggu Ini, Pengundian Final Season 4 di Grand Batam Mall

    BATAM, POSMETRO.CO : Pengundian Shop & di Win Grand...

    Kepala BP Batam: Industri Berkembang, Ekonomi Tumbuh, Batam Sejahtera

    BATAM, POSMETRO: Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad...

    SD Yos Sudarso III Diserang, Guru dan Kepsek Dikeroyok

    BATAM, POSMETRO: Sekolah Dasar Swasta Yos Sudarso III di...
    spot_img

    Share

    Pengendara melewati u-turn yang terlalu jauh jaraknya antar u-turn yang satu dan lainnya. (posmetro.co/jho)

    BATAM, POSMETRO.CO: Kecamatan Sagulung dan Batuaji termasuk wilayah yang penduduknya cukup padat. Bahkan, Jalan R Suprapto yang menjadi pembatas kedua kecamatan itu selalu diramaikan oleh pengendara yang hilir mudik, baik kendaraan roda dua maupun roda empat.

    Nah, upaya pemerintah untuk mengatasi kemacetan adalah dengan membuat u-turn di tengah-tengan Jalan R Suprapto. Akan tetapi, akhir-akhir ini banyak pengendara yang mengeluh soal U-turn yang terlalu jauh.

    Seperti diketahui, sebelum adanya perbaikan drainase di jalan R Suprapto, tepatnya di depan Simpang Hutatap, jarak u-turn yang satu ke u-turn satunya masih mudah dijangkau. Tapi kini, jarak u-turn sudah sangat jauh, warga pun harus menempuh jarak sekitar 3 kilometer, baru bisa memutar balik.

    Keluhan tersebut disampaikan oleh Mawati (32), warga Perumahan Puskopkar. Ibu rumah tangga ini mengatakan, u-turn untuk memutar balik ke perumahannya sangat jauh, bahkan perbandinganya dua kali lipat dari u-turn sebelumnya.

    “U-turn yang satu ada di depan Perumahan Buana Raya, tapi untuk mutar balik harus pergi ke simpang Basecamp, itu sudah sangat jauh,” keluhnya.

    Dengan kondisi u-turn yang saat ini, sebagian warga memilih melawan arus. Untuk ke depannya, warga menyarankan agar petugas tidak membuat jarak u-turn yang sampai hingga 3 kilometer

    “Kalau u-turnnya masih seperti ini, maka tiap harinya saya akan bakar-bakar minyak, masa untuk memutar balik harus menempuh jarak 3 km,” tutupnya.

    Eikel, pengelola warung makan di depan simpang Hutatap menyebut, dulunya di depan Simpang Hutatap ada u-turn. Para pengendara pun tidak mengeluh, sebab u-turnnya terjangkau.

    “Tapi selesai proyek pembuatan drainase, u-turn di depan simpang Hutatap telah ditutup. Pengendara pun harus mutar balik di Simpang Basecamp, itu sudah sangat kejauhan,” tutur Eikel.

    Lantaran hal ini, ada warga yang geram. Warga tersebut sengaja membuka kanstin (beton pembatas jalan) dan digunakan untuk perlintasan kendaraan khusus motor.

    “Tapi itu tidak berlangsung lama, petugas menutup kasdin dan menyemennya, mau tak mau warga harus memutar balik di simpang Basecamp,” tutupnya.

    Dampak dari semua itu, u-turn di simpang Basecemp terlihat ramai. Kebanyakan pengendara ingin memutar balik ke arah Puskopkar. Untungnya ada warga yang bersedia untuk mengatur lalu lintas di u-turn simpang Basecamp.(jho)