Warga Natuna Giliran Dialiri Air PDAM

    spot_img

    Baca juga

    Bolehkah Menikung di Area Blindspot? Ini Penjelasannya!

    BATAM, POSMETRO: Saat berkendara, kita sering dihadapkan dengan situasi...

    Warga dan Pihak Sekolah Yayasan Yos Sudarso Ambil Kesepakatan Lewat Mediasi

    BATAM, POSMETRO.CO :  Cek cok sempat terjadi. Warga Kampung...

    Minggu Ini, Pengundian Final Season 4 di Grand Batam Mall

    BATAM, POSMETRO.CO : Pengundian Shop & di Win Grand...

    Kepala BP Batam: Industri Berkembang, Ekonomi Tumbuh, Batam Sejahtera

    BATAM, POSMETRO: Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad...

    SD Yos Sudarso III Diserang, Guru dan Kepsek Dikeroyok

    BATAM, POSMETRO: Sekolah Dasar Swasta Yos Sudarso III di...
    spot_img

    Share

    Warga di Natuna memanfaatkan air sumur yang menguning. (posmetro.co/maz)

    NATUNA, POSMETRO.CO: Minimnya curah hujan di wilayah Natuna dalam beberapa bulan belakangan ini mengakibatkan debit air di bendungan Bukit Berangin, Darat Ranai semakin menurun. Imbasnya, kebutuhan air bagi warga Kota Ranai dan sekitarnya menjadi terganggu. Bahkan sebagian warga di Kota Ranai sudah lebih satu minggu tak dapat air bersih.

    Direktur Utama PDAM Tirta Nusa Natuna, Hendro saat dihubungi melalui seluler, Minggu (25/8), mengatakan, ketersediaan air bersih saat ini hanya berkisar 30 hingga 35 liter per detiknya. Padahal sebelumnya berkisar 70 hingga 85 liter perdetik.

    “Ketersediaan air yang masih tersedia berkisar 30 persen lagi. Kondisi ini tentunya sangat berpengaruh pada penyaluran ke warga,” kata Hendro.

    Untuk mensiasati agar air tetap mengalir ke pelanggan sebut dia pihak PDAM melakukan sistim bergilir.

    “Sejak beberapa bulan lalu sudah kita lakukan sistim bergilir, yaitu 1 hari hidup 1 hari mati. Kini sudah melakukan bergilir 1 hari hidup dua hari mati,” sebut dia.

    Selain itu tambah dia, pihak PDAM Tirta Nusa juga menyalurkan air ke warga dengan mobil tangki terutama bagi warga yang sangat membutuhkan. Di antaranya sekitar Batu Hitam, Jalan Pramuka, belakang PLN, Baru Ampar, Jemengan, Sihotang, dan Gang Kemunting.

    “Kami terus mendata wilayah-wilayah yang benar-benar parah dalam mendapatkan air bersih,” tambah dia.

    Ke depanya katanya, pihaknya bersama Pemerintah Kabupaten Natuna mesti akan mencari solusi agar ketersediaan air bersih di musim kemarau tetap tercukupi, yaitu dengan cara membangun banyak embung.

    “Ke depannya mesti banyak embung penampungan air. Kalau tak banyak embung setiap kemarau akan tetap terjadi kekurangan air bersih,” kata dia.

    Sementara itu, Yeni salah seorang warga di RT 03 RW 04, kelurahan Ranai mengakui untuk memenuhi kebutuhan air dirinya bersama keluarga menggunakan air sumur yang sudah lama tak dipakai.

    “Jika air PDAM mati kami memakai air sumur. Meski air sumur tak jernih atau sedikit agak kuning tapi masih bisa untuk mandi, cuci memenuhi kebutuhan lainnya. Sedangkan untuk kebutuhan minum dan memasak menggunakan air galon,” sebut dia.(maz)