Emak-emak Demo ATB

    spot_img

    Baca juga

    Bolehkah Menikung di Area Blindspot? Ini Penjelasannya!

    BATAM, POSMETRO: Saat berkendara, kita sering dihadapkan dengan situasi...

    Warga dan Pihak Sekolah Yayasan Yos Sudarso Ambil Kesepakatan Lewat Mediasi

    BATAM, POSMETRO.CO :  Cek cok sempat terjadi. Warga Kampung...

    Minggu Ini, Pengundian Final Season 4 di Grand Batam Mall

    BATAM, POSMETRO.CO : Pengundian Shop & di Win Grand...

    Kepala BP Batam: Industri Berkembang, Ekonomi Tumbuh, Batam Sejahtera

    BATAM, POSMETRO: Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad...

    SD Yos Sudarso III Diserang, Guru dan Kepsek Dikeroyok

    BATAM, POSMETRO: Sekolah Dasar Swasta Yos Sudarso III di...
    spot_img

    Share

    Puluhan ibu rumah tangga datangi kantor ATB di Sukajadi. Foto: IST

    Batam, posmetro.co: Puluhan ibu rumah tangga mendatangi kantor PT Adhya Tirta Batam (ATB), Senin (21/1/2019). Emak-emak itu menuntut kelancaran air bersih yang tiga hari belakangan ini mati.

    Emak-emak yang demo itu merupakan warga perumahan Taman Cipta Indah 2 Tanjunguncang, Batuaji.” Dua atau tiga hari belakangan ini air mati total di tempat kami,” ujar Rani, seorang warga yang ikut berdemo.

    Akibat air sering tidak mengalir, ibu-ibu prrumahan tersebut tidak bisa beraktifitas di rumahnya. Cucian menumpuk dan piring pada kotor. “Apalagi yang punya usaa. Usaha terbengkalai karena tidak ada air,” kesalnya.

    Rani heran air kerap mati di perumahannya. Padahal perumahan tempat tinggalnya tidaklah tergolong tinggi. Sementara, di perumahan lainnya yang ada di sekitar perumahan mereka, air menyala lebih lama. “Kami harus begadang nunggu air mengalir. Kalau tidak, pagi tidak ada air untuk mandi,” keluhnya.

    Hal tersebut juga dibenarkan ibu-ibu lainnya. Mereka menyebut terpaksa harus menggunakan air galon untuk keperluan sehari-hari. Menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari membuat pengeluaran rumah tangga lebih besar setiap bulannya.

    Maria Y Jacobus, Head of Corporate Secretary PT ATB melalui humasnya, Iksa membenarkan kedatangan ibu-ibu rumah tangga tersebut. Dalam pesan singkatnya, Iksa menulis jika kedatangan warga tersebut bukanlah untuk demo melainkan hanya melakukan kunjungan. “Kalau demo, kan harus ada izin kepolisian,” tulisnya.

    Pihak ATB membenarkan jika suplay air belum maksimal ke perumahan tersebut. Hal ini disebabkan karena pemukiman warga semakin banyak. Sehingga kebutuhan air semakin tinggi. “Perlunya sumber air baku yang baru. Waduh Tembesi menjadi hal yang penting untuk segera dijalankan untuk mensupport kebutuhan air di Batuaji,” jelasnya.

    Untuk mengatasi permasalahan sementara, ATB berjanji akan memberikan bantuan air tangki gratis pada warga yang mengalami gangguan air lebih dari 24 jam. “ATB jiga akan melakukan pengecekan di lapangan untuk mengetahuj oermasalahan lebih detil. Kita akan cek jalur pipanya,” tulisnya. (ddt)