Hasil Survey, Isdianto-Suryani Unggul di Pilkada Kepri

    spot_img

    Baca juga

    Minggu Ini, Pengundian Final Season 4 di Grand Batam Mall

    BATAM, POSMETRO.CO : Pengundian Shop & di Win Grand...

    Kepala BP Batam: Industri Berkembang, Ekonomi Tumbuh, Batam Sejahtera

    BATAM, POSMETRO: Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad...

    SD Yos Sudarso III Diserang, Guru dan Kepsek Dikeroyok

    BATAM, POSMETRO: Sekolah Dasar Swasta Yos Sudarso III di...

    Triwulan I 2024, Jumlah Penumpang Kapal Pelabuhan Batam Capai 2 Juta Orang

    BATAM, POSMETRO: Sepanjang Triwulan I 2024, Badan Usaha Pelabuhan...

    PWI Kepri Terima Kunjungan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kepri

    >>>Kampanyekan Program Merdeka Belajar TANJUNGPINANG, POSMETRO.CO : Persatuan Wartawan Indonesia...
    spot_img

    Share

    Lembaga Survey AKSES School of Research mempublikasikan hasil surveynya di awal bulan November 2020 menyatakan pasangan Isdianto-Suryani Unggul di Pilkada Kepri. (Foto-ist/posmetro)

    BATAM, POSMETRO.CO: Lembaga Survey AKSES School of Research mempublikasikan hasil surveynya di awal bulan November 2020. Hasil survey prilaku pemilih tersebut mengungkapkan bahwa pasangan calon nomor urut 2 Isdianto-Suryani unggul 35,4 persen, disusul Ansar Ahmad – Marlin Agustina 24,3 persen, Dr. HM. Soeryo Respationo-Iman Sutiawan 12,1 persen dan tidak jawab atau yang masih merahasiakan pilihannya 28,2 persen.

    Hal ini seperti diungkapkan DR. Kamarudin Direktur AKSES School of Research salah satu lembaga survey yang sudah berpengalaman melakukan survey persepsi publik sejak 1998. Menurutnya, hasil survey ini dipengaruhi oleh citra berpengalaman, bersih dan jujur serta dekat dan perhatian kepada masyarakat.

    “Dalam aspek elektabilitas atau tingkat keterpilihan Isdianto-Suryani paslon nomor urut 2 Pilkada Kepri unggul dengan presentase 35,4 persen, disusul Ansar Ahmad – Marlin Agustina 24,3 persen dan terakhir Dr. HM Soerya Respationo – Iman Sutiawan 12,1 persen dan pemilih yang belum menentukan pilihan sebesar 28,2 persen,” kata DR. Kamarudin.

    Ditambahkannya, survey ini dilakukan sebelum ada dua tokoh Kepri Huzrin Hood dan Ismeth Abdullah yang menyatakan sikap tegasnya untuk mendukung paslon Isdianto-Suryani. Melihat faktor-faktor atau vote getter tentu punya pengaruh yang cukup signifikan.

    “Saat kita melakukan survey prilaku pemilih kita tanyakan kepada pemilih di Pilkada Kepri pada masa tenang siapakah orang yang berpengaruh dalam menentukan pilihan pemilih, tiga besar faktor yang menentukan pemilih menentukan pilihan itu adalah keluarga 26,4 persen, tokoh publik atau partai politik 12,6 persen dan diri sendiri 10,3 persen,” kata DR. Kamarudin.

    Berikutnya, tetangga 8,3 persen, relawan tim sukses 6,3 persen, tokoh agama 5,2 persen, tokoh masyarakat 3,3 persen, aparat pemerintah 3,0 persen dan tidak jawab atau rahasia 24,5 persen.

    “Temuan ini membuktikan bahwa upaya paslon dan tim sukses untuk melobi figur publik dalam mengampanyekan paslonnya punya pengaruh yang cukup signifikan, apalagi figur-figur itu pernah masuk juga dalam radar bursa pencalonan Pilkada,” kata DR. Kamarudin.

    Populasi Survei Peta Politik dan Perilaku Pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Kepulauan Riau ini adalah WNI yang berdomisili di Provinsi Kepulauan Riau dan telah mempunyai hak pilih yakni berusia 17 tahun atau yang sudah menikah saat survei ini dilaksanakan.

    Teknik Penarikan Sampel: Multistage Random Sampling. Jumlah Sampel: 1.200 responden; Margin of Error adalah + 2.75% dengan tingkat kepercayaan 95%. Sampel berasal dari seluruh kabupaten/kota yang terdistribusi secara proporsional berdasarkan besaran jumlah pemilih. Wawancara dilakukan secara langsung (face to face interview) dengan menggunakan kuesioner terstruktur pada tanggal 25 Oktober – 2 November 2020.

    Penentuan responden menggunakan metode Kish Grid, dalam rangka memastikan keterwakilan gender. Responden adalah mereka yang memiliki hak pilih dalam
    Pilkada Provinsi Kepulauan Riau. Responden terpilih diwawancarai oleh pewawancara yang telah dilatih.

    Dilakukan Quality Control sebanyak 10% dari total sampel secara random, dengan cara menghubungi kembali responden terpilih untuk dikonfirmasi.(**)