Kasus Covid-19 Tembus di Angka 4 Ribu, Klaster Karyawan Swasta Masih Penyumbang Terbanyak

    spot_img

    Baca juga

    SD Yos Sudarso III Diserang, Guru dan Kepsek Dikeroyok

    BATAM, POSMETRO: Sekolah Dasar Swasta Yos Sudarso III di...

    Triwulan I 2024, Jumlah Penumpang Kapal Pelabuhan Batam Capai 2 Juta Orang

    BATAM, POSMETRO: Sepanjang Triwulan I 2024, Badan Usaha Pelabuhan...

    PWI Kepri Terima Kunjungan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kepri

    >>>Kampanyekan Program Merdeka Belajar TANJUNGPINANG, POSMETRO.CO : Persatuan Wartawan Indonesia...

    Peran Strategis Pabrik Baru, Batam Memperkuat Posisi sebagai Pusat Industri

    BATAM, POSMETRO.CO : Batam terus berkembang sebagai pusat pertumbuhan...

    Persiapan Muhammad Rudi Menuju Pilkada 2024  

    >>>Komunikasi dengan Partai Politik Kepri  BATAM, POSMETRO.CO : Setelah menyatakan...
    spot_img

    Share

    Infografis peta terkini positif Covid-19 masih dalam perawatan, Minggu (29/11). 

    BATAM, POSMETRO.CO: Jumlah kasus harian Covid-19 di Kota Batam, Minggu (29/11) tembus di angka 4.016 orang. Saat ini, warga Batam yang terpapar corona terus bertambah.

    Menanggapi hal tersebut, Ketua Bidang Kesehatan Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Batam, Didi Kusmarjadi mengakui penambahan kasus Covid-19 belum bisa dihentikan. Pihaknya sudah berupaya untuk menekan angka kasus dengan proses Testing (Pemeriksaan), Tracing (Pelacakan), dan Treatment (Pengobatan).

    “Mereka yang masuk kontak erat tetap yang paling utama dan diprioritaskan untuk diperiksa. Ini kita lakukan menekan penyebaran dan mencegah lebih dini penularan virus,” jelas Didi, Senin (30/11).

    Penyebaran virus ini katanya itu di luar kewenangan tenaga kesehatan (Nakes). Saat ini masih banyak warga yang melanggar protokol kesehatan. Dan pengawasan itu sudah ada tim terpadu yang turun ke lapangan.

    “Kalau pengawasan dan penindakan ada di Tim Terpadu yang sudah berjalan. Kalau kami sudah melaksanakan sesuai dengan aturan,” papar dia.

    Didi menjelaskan, Batam sudah cukup fokus dan serius menanggani Covid-19. Namun, memang virus ini belum berhasil dituntaskan, karena semakin melemahnya kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan. Sehingga, jumlah kasus terus merangkak naik hingga 4 ribuan.

    “Informasi dari pusat, kalau daerah tidak serius dalam menanggani kasus ini, maka akan ada sanksi. Jadi tentu kami berharap Batam tidak ada sanksi, makanya perlu upaya dan usaha agar grafik kasus ini bisa berhenti,” harapnya.

    Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam ini menyebutkan klaster penyumbang terbanyak masih berasal dari karyawan swasta, Ibu Rumah Tangga (IRT), wiraswasta dan klaster lainnya. Sementara, Nakes katanya masih ada yang terpapar Covid-19.

    “Masih karyawan swasta yang paling banyak di perusahaan. Seperti kasus kemarin. Kemarin, IGD RSUD EF juga ada Nakes yang terpapar tutup sementara. Karena, virus ini kasat mata siapa saha bisa terkena,” beber dia.

    Berdasarkan data, ada penambahan kasus Covid-19 24 orang dan pasien sembuh sedikitnya 19 orang, Minggu (29/11). Sementara, pasien dalam perawatan saat ini berjumlah 647 orang. Sedangkan, yang meninggal sudah mencapai 102 orang. Pasien sembuh 3.240 orang.

    “Ketika, ada kasus tim kesehatan langsung melaksanakan 3T tersebut. Kita, bekerja sesuai Tupoksinya saja. Kalau ada kasus kami turun dan memastikan pasien mendapatkan perawatan sesuai prosedur yang sudah ditentukan pusat,” beber Didi.

    Sementara itu, Penjabat sementara Wali Kota Batam, Syamsul Bahrum mengatakan angka kasus belum bisa dihentikan. Padahal pemerintah sudah melakukan berbagai upaya mulai dari penindakkan bagi mereka yang melanggar hingga penyerahan masker.

    “Upaya kita sudah maksimal. Namun hasilnya belum. Jadi perlu kesadaran masyarakat untuk mematuhi protkes,” pungkas Syamsul.(hbb)