Dekranasda Batam Targetkan Kalangan Milineal Kenakan Batik

    spot_img

    Baca juga

    Kepala BP Batam: Industri Berkembang, Ekonomi Tumbuh, Batam Sejahtera

    BATAM, POSMETRO: Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad...

    SD Yos Sudarso III Diserang, Guru dan Kepsek Dikeroyok

    BATAM, POSMETRO: Sekolah Dasar Swasta Yos Sudarso III di...

    Triwulan I 2024, Jumlah Penumpang Kapal Pelabuhan Batam Capai 2 Juta Orang

    BATAM, POSMETRO: Sepanjang Triwulan I 2024, Badan Usaha Pelabuhan...

    PWI Kepri Terima Kunjungan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kepri

    >>>Kampanyekan Program Merdeka Belajar TANJUNGPINANG, POSMETRO.CO : Persatuan Wartawan Indonesia...

    Peran Strategis Pabrik Baru, Batam Memperkuat Posisi sebagai Pusat Industri

    BATAM, POSMETRO.CO : Batam terus berkembang sebagai pusat pertumbuhan...
    spot_img

    Share

    Pagelaran Batam Batik Fashion Week (BBFW) 2020 di Dataran Engku Hamidah Batamcenter, Rabu (9/9) sore. Foto: ist

    BATAM, POSMETRO.CO: Bersama para desainer ternama, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Batam bersama Pemerintah Kota (Pemko) Batam mengincar kalangan milenial agar mau mengenakan batik. Dengan mode kekinian untuk kawula muda.

    Ketua Dekranasda Kota Batam, Marlin Agustina Rudi mengatakan, desain dan corak batik kekinian ini memang dirancang agar kalangan milenial mau dan mengenal Batik Batam. Bahkan, pihaknya dalam BBFW 2020 ini menggandeng tujuh desainer ternama seperti Aritas, HM Fashion, Andi Hikmah, Batik 37, Teras, Rahmah Eka Permatasari, dan Althafunissa untuk menggaungkan Batik Batam khusus bagi kalangan milenial.

    “Kita terus berupaya, agar Batik Batam ini diterima di semua kalangan. Namun, saat ini kota fokus agar batik juga diterima kalangan milenial,” ujarnya saat pegelaran Batam Batik Fashion Week (BBFW) 2020 di Dataran Engku Hamidah Batamcenter, Rabu (9/9) sore.

    Marlin bersyukur dengan upaya yang sudah dilakukan. Karena, hingga roadshow ke seluruh kecamatan se-Kota Batam, kalangan milenial sangat antusias menerima Batik Batam. Dan ingin memiliki batik dengan ragam corak dan warna tersebut.

    “Kalau selama ini banyak yang belum mengenal Batik Batam. Namun, setelah turun langsung ke kecamatan, alhamdulillah mereka menyambut baik. Malah, ada yang minta diajarkan membatik,” kata Marlin.

    Melihat, antusiasme kawula muda dalam menggemari Batik Batam ini, tak diiringi dengan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam penyediaan batik. Untuk itu, Dekranasda sudah menggelar pelatihan agar Batik Batam terus berkembang.

    “Kita juga tak hanya sebatas membuat baju, Batik Batam juga sudah kita arahkan ke pembuatan aksesoris seperti tas, masker, dan sebagainya. Ini perlu dikembangkan terus,” ucapnya.

    Pada perhelatan tersebut ada banyak corak batik yang ditampilkan. Seperti Marlin Dua Alam, Cengkrama Marlin, Ikan Marlin Berseri Gonggong Menari, Ikan Marlin Gelombang Berseri, Marlin Terumbu, bahkan Marlin Berlak.

    Marlin terus berupaya agar karya batik Batam makin dikenal luas. Bahkan, keberhasilan Batam dalam mengembangkan batik khasnya ini, akan ia tularkan ke daerah lain se-Kepri. Khusus Batik Batam, kata Marlin, pihaknya sudah mematenkan motif batik yang ada. Total, sudah ada enam motif batik ikan marlin yang dipatenkan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Ia menyatakan, motif yang ada di Batik Batam merupakan satu-satunya di Indonesia.

    “Semua daerah punya ciri khas batik. Ke depan, semua batik khas yang ada di Kepri ini bisa dipadukan dalam satu acara besar agar batik asal Kepri bisa dikenal dimana-mana,” tegasnya.

    Di lokasi yang sama Wali Kota Batam, HM Rudi, mengapresiasi upaya Dekranasda dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam dalam mengembangkan Batik Batam. Ia berpesan, agar Batik Batam mempertimbangkan kemauan pasar agar makin diterima dan dikenal.

    “Coraknya harus disesuaikan untuk milenial. Dilihat dulu apa maunya kalangan milenial, kalau suka tak ramai, bikin yang coraknya jarang,” ucapnya.

    Tak hanya corak, ia pun mengingatkan soal warna yang dipilih. Ia meminta para pengrajin hingga desainer, untuk mengikuti selera saat ini. Tujuannya, agar Batik Batam tak ketinggalan zaman.

    “Kalau semua sudah sesuai, Batik Batam tak kalah dengan batik yang ada di Jawa,” ajak Rudi.(hbb)