BATAM, POSMETRO.CO: Sebanyak 12 kontainer atau sekitar 196 ton telur ayam asal Medan, Sumatera masuk ke Batam, menggunakan kapal KM Bintang Mulia, Senin (20/7).
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadis Perindag) Kota Batam, Gustian Riau mengatakan, pasokan telur ayam ini diharapkan bisa mencukupi kebutuhan pokok masyarakat Kota Batam sehari-hari dan jelang Hari Raya Idul Adha 1441 H.
“Alhamdulillah, sudah masuk semalam (Senin). Jadi kebutuhan stok telur ayam aman sampai jelang Idul Adha,” ujar Gustian, Selasa (21/7).
Ia mengakui jika sebelumnya harga telur ayam ada lonjakan tinggi di pasar. Hal ini dikarenakan kondisi ayam petelur yang sudah berkurang, sehingga mempengaruhi produksi telur di Batam. Bahkan kata Gustian peternakan ayam yang ada di Barelang tidak sanggup untuk memenuhi kebutuhan yang ada saat ini.
“Karena kekurangan pasokan ini, membuat harga telur naik sedikit lebih tinggi dari biasanya. Sekarang, sudah masuk ini, mudah-mudahan harga sudah normal,” ucap Gustian.
Perihal kekurangan pasokan telur ini, Gustian sudah memanggil distributor untuk mencarikan solusi salah satu bahan kebutuhan masyarakat ini. Berdasarkan informasi dari distributor, mereka sudah menjalin kerjasama dengan BUMD asal Medan terkait pemenuhan kebutuhan telur dan bahan pokok lainnya di Batam.
“Kemarin kita rapatkan ada kerjasama langsung dengan yang di Medan. Jadi nanti pasokan telur dan kebutuhan lainnya bisa terpenuhi dan stok tersedia,” terang mantan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Batam ini.
Terpisah, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam, Joni Anwar menjelaskan, masuknya telur ayam konsumsi ke Batam lancar, tidak ada hambatan. Karantina Pertanian Batam memastikan telur ayam konsumsi sehat dan bebas dari ancaman hama dan penyakit hewan karantina (HPHK) serta persyaratan administrasi terpenuhi.
Joni juga membenarkan masuknya telur ayam konsumsi, Senin (20/7) sebanyak 12 kontainer sebanyak 169 ton asal Medan, Sumatra Utara yang diangkut dengan kapal KM Bintang Mulia. Semua pihak katanya harus menjaga kestabilan harga bahan pangan di Batam.
“Kami turut serta menjaga kestabilan harga bahan pangan di Batam dengan memfasilitasi lalu lintas komoditas pertanian. Kami juga menjamin setiap komoditas pertanian yang lapor karantina bebas hama dan penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK,” paparnya.(hbb)