Bupati Natuna Luncurkan Lomba Paket Wisata di Jakarta

    spot_img

    Baca juga

    SD Yos Sudarso III Diserang, Guru dan Kepsek Dikeroyok

    BATAM, POSMETRO: Sekolah Dasar Swasta Yos Sudarso III di...

    Triwulan I 2024, Jumlah Penumpang Kapal Pelabuhan Batam Capai 2 Juta Orang

    BATAM, POSMETRO: Sepanjang Triwulan I 2024, Badan Usaha Pelabuhan...

    PWI Kepri Terima Kunjungan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kepri

    >>>Kampanyekan Program Merdeka Belajar TANJUNGPINANG, POSMETRO.CO : Persatuan Wartawan Indonesia...

    Peran Strategis Pabrik Baru, Batam Memperkuat Posisi sebagai Pusat Industri

    BATAM, POSMETRO.CO : Batam terus berkembang sebagai pusat pertumbuhan...

    Persiapan Muhammad Rudi Menuju Pilkada 2024  

    >>>Komunikasi dengan Partai Politik Kepri  BATAM, POSMETRO.CO : Setelah menyatakan...
    spot_img

    Share

    Suasana peluncuran lomba paket Wisata Tematik Desa Wisata di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (12/8). (posmetro.co/ist)

    NATUNA, POSMETRO.CO: Bupati Natuna, Abdul Hamid Rizal menghadiri acara Rapat Koordinasi Bidang Pembangunan Sarana dan Prasarana Desa sekaligus Peluncuran Lomba Paket Wisata Tematik Desa Wisata yang diselenggarakan oleh Kementerian Pedesaan, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (12/8).

    Pada acara tersebut hadir para staf ahli dari beberapa Kementerian, Pimpinan Lembaga Perbankan, beberapa Kepala Daerah dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa tingkat provinsi dan Kabupaten/Kota dan Kepala Desa.

    Sedangkan Bupati Natuna, Abdul Hamid Rizal didampingi Kepala Dinas Pariwisata dan kebudayaan serta Plt. Kepala Dinas Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Natuna.

    Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Menteri Pemerintahan Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, Eko Putro Sanjoyo.

    Dalam sambutannya, Eko Putro Sanjoyo menerangkan bahwa sejauh ini pihak Kementerian telah berhasil mengentaskan 6.000 desa tertinggal dan transmigrasi melalui program kerja yang melibatkan beberapa Kementerian.

    Di antaranya Kementerian BUMN, Kementerian Pariwisata, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian PURP, Kementerian Pertanian dan Perdagangan melalui kontribusi dalam bentuk dana desa yang disalurkan diseluruh desa di Indonesia.

    Sedangkan 90 persen pemerintahan desa saat ini kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI tersebut sedang gencar mengembangkan potensi pariwisata dengan menggunakan dana desa.

    “Sejauh ini dirasa sangat berhasil dalam upaya pemberdayaan masyarakat serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, Eko Putro Sanjoyo.

    Selain itu kata Menteri sampai pada tahun 2019 triwulan pertama, berkat kerjasama seluruh kementerian terkait diatas, telah berhasil mewujudkan hampir 2.700 desa mandiri yang saat ini mampu menjadikan potensi desa menjadi sumber pendapatan dan belanja pembangunan.

    “Hal ini tidak terlepas pula dari peran serta dan kepedulian pemerintah daerah yang terus berupaya mendukung program kerja Kementerian Pemerintahan Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, melalui sinergi program yang saling mendukung hal tersebut,” kata Eko Putro Sanjoyo.

    Selain itu, Eko Putro Sanjoyo juga menjelaskan bahwa selama 4 tahun terakhir pemerintah telah menyalurkan dana desa sebesar Rp 257 triliun.

    “Mengingat program percepatan pembangunan pedesaan dirasa cukup berhasil, pemerintah berencana akan meningkatkan alokasi anggaran tersebut menjadi Rp 400 triliun setiap tahunnya, dengan harapan dapat lebih memacu percepatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat desa,” jelas Eko Putro Sanjoyo.

    Terpisah, Dirjen Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Pemerintahan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Taufiq Madjid ketika itu juga memaparkan bahwa dari dana desa yang digulirkan selama ini, tercatat 1.214 desa yang berhasil mengembangkan sektor pariwisata.

    “Pada tahun 2018 angka tersebut meningkat menjadi 1.785 desa dan terakhir pada tahun 2019 semester pertama meningkat menjadi 2.765 desa yang menggunakan dana desa untuk mendukung pengembangan desa wisata,” imbuh Taufiq Madjid.(zam)