Warga Lingga Minta Pengganti KMP Sembilang, Dishub: Harap Bersabar

    spot_img

    Baca juga

    Bolehkah Menikung di Area Blindspot? Ini Penjelasannya!

    BATAM, POSMETRO: Saat berkendara, kita sering dihadapkan dengan situasi...

    Warga dan Pihak Sekolah Yayasan Yos Sudarso Ambil Kesepakatan Lewat Mediasi

    BATAM, POSMETRO.CO :  Cek cok sempat terjadi. Warga Kampung...

    Minggu Ini, Pengundian Final Season 4 di Grand Batam Mall

    BATAM, POSMETRO.CO : Pengundian Shop & di Win Grand...

    Kepala BP Batam: Industri Berkembang, Ekonomi Tumbuh, Batam Sejahtera

    BATAM, POSMETRO: Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad...

    SD Yos Sudarso III Diserang, Guru dan Kepsek Dikeroyok

    BATAM, POSMETRO: Sekolah Dasar Swasta Yos Sudarso III di...
    spot_img

    Share

    Bangkai KMP Sembilang saat ditinjau Dirjen Hubdat di PT KMS. (posmetro/dok)

    LINGGA, POSMETRO.CO: Dampak tak beroperasinya KMP Sembilang karena terbakar di shipyard PT Karimun Marine Shipyard (KMS) Tanjung Balai Karimun beberapa waktu yang lalu, mulai dirasakan warga. Terutama masyarakat Lingga yang sudah tak merasakan pelayanan jasa angkutan seperti KMP Sembilang yang sangat membantu memperlancar alur perdagangan.

    Melihat kondisi tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lingga, Selamat mengaku terus berkoordinasi dengan pihak ASDP dan Direktur Transportasi Sungai Danau dan Penyeberangan (TSDP) Riau-Kepri untuk secepatnya mencari solusi mendapat Kapal Roll on – Roll off (Ro-Ro) yang melayani rute Dabo-Kuala Tungkal.

    “Di Tanjung Balai Karimun itu di-docking dan mengalami musibah. Sekarang sudah ditinjau langsung oleh Dirjen Perhubungan Darat beberapa hari lalu sekaligus mempersentase perbaikannya,” kata Selamat, Selasa (6/8).

    Menurut Selamat, KMP Sembilang yang melayani rute Dabo – Kuala Tungkal sangat diminati masyarakat karena, jalur penyeberangan yang tepat. Tak heran jika kapal tersebut selalu syarat dengan barang dan penumpang dari dua wilayah tersebut.

    “Memang Roro KMP Sembilang merupakan transportasi alternatif masyarakat. Sebelum adanya Roro, masyarakat hanya menggunakan transportasi kapal kargo Jambi-Dabo,” terang dia.

    Tak beroperasinya Roro tersebut, maka jalan alternatinya, sementara masyarakat memanfaatkan kapal kargo Jambi, terutama untuk membawa barang dagangan Jambi – Dabo seperti sembako, buah-buahan dan lain-lain.

    “Dengan turunnya Dirjen Hubdat, akan dapat memberi solusi. Melakukan perbaikan KMP Sembilang ataupun malakukan penguasaan yang baru untuk kebutuhan masyarakat,” paparnya.

    Dia menyebutkan, sewaktu KMP Sembilang masih aktif berlayar, satu minggu Pelabuhan Jagoh dua kali disinggahi yang termasuk pelabuhan transit, Batam-Jagoh-Tungkal.

    “Dengan adanya musibah yang dialami KMP Sembilang, kami turut berduka karena memakan korban. Pada masyarakat Lingga kita harap bersabar, kami terus berkoordinasi supaya rute Jagoh-Tungkal kembali dilayari Kapal Roro,” imbuhnya.

    Risa pedagang Lingga sempat ditemui posmetro.co mengatakan, ia merasa kesulitan memasukkan barang dagangan dari Kuala Tungkal ke Lingga, biasanya sembako mereka masuk dari Tungkal dengan jumlah banyak. Ia berharap agar secepatnya ada pengganti KMP Sembilang.

    “Kalau jumlah (barang) yang banyak, kami menggunakan Roro, biayanya pun miring. Kalau menggunakan kapal kargo, barang terbatas dan harganya pun di atas harga Roro. Kami terbantu sekali sebagai pedagang jika Roro melayani Tungkal-Dabo,” pungkasnya.(mrs)