Dirjen Hubdat: Kerugian Terbakarnya KMP Sembilang Full Ditanggung Perusahaan

    spot_img

    Baca juga

    Warga dan Pihak Sekolah Yayasan Yos Sudarso Ambil Kesepakatan Lewat Mediasi

    BATAM, POSMETRO.CO :  Cek cok sempat terjadi. Warga Kampung...

    Minggu Ini, Pengundian Final Season 4 di Grand Batam Mall

    BATAM, POSMETRO.CO : Pengundian Shop & di Win Grand...

    Kepala BP Batam: Industri Berkembang, Ekonomi Tumbuh, Batam Sejahtera

    BATAM, POSMETRO: Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad...

    SD Yos Sudarso III Diserang, Guru dan Kepsek Dikeroyok

    BATAM, POSMETRO: Sekolah Dasar Swasta Yos Sudarso III di...

    Triwulan I 2024, Jumlah Penumpang Kapal Pelabuhan Batam Capai 2 Juta Orang

    BATAM, POSMETRO: Sepanjang Triwulan I 2024, Badan Usaha Pelabuhan...
    spot_img

    Share

    Dirjen Hubdat Kemenhub RI, Irjen Pol Budi Setiyadi (tengah). (posmetro.co/ria)

    KARIMUN, POSMETRO.CO: Dirjen Hubdat Kemenhub RI, Irjen Pol Budi Setiyadi mengatakan, KMP Sembilang masuk docking di PT KMS diketahui belum 1 bulan, dimana seharusnya perbaikan kapal memakan waktu sekitar 3 hingga 4 bulan, menurut informasi pada saat kejadian pengerjaannya katanya sudah mencapai 80 persen.
    “Namun akan kita telusuri lagi,” tambahnya.

    Sementara untuk pembiayaan pengerjaan, dipastikan akan dibayar pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan RI, dikarena kapal itu masih disubsidi pemerintah. Namun pihaknya akan membayarkan biaya pengerjaan sesuai dengan penyelesaian pengerjaan.

    “Akan kita bayar sesuai pengerjaan yang katanya 80 persen tadi, namun kita meminta surat resmi terkait penyelesaian pengerjaan 80 persen tadi,” tandasnya.

    Kemudian untuk kerugian yang diderita akibat terbakarnya KMP Sembilang, pihaknya juga akan meminta ganti kerugian penuh dari perusahaan PT KMS.
    “Untuk kerugian kita minta full dari perusahaan tentunya,” ketusnya.

    Terkait penyebabnya pihaknya menunggu laporan dari kepolisian. Bahkan untuk permasalah penyelidikan agar terus dilakukan untuk memastikan unsur penyebab kebakaran.
    Termasuk apakah ada kelalaian dari perusahaan, pekerja atau lainnya.

    “Kalau kita lihat kemarin dari TV, kejadiannya sangat cepat sekali api seperti dari bagian atas. Namun di lokasi kita juga mendapati pengerjaan pengelasan dilakukan di bawah, kemudian di atas banyak tinner. Hal ini kemudian yang memungkinkan cepatnya terbakar. Mungkin saja faktor pengawasan yang kurang, ada pekerja yang bekerja sambil merokok dan lainnya bisa aja terjadi, atau memang dari percikan api las, namun menunggu hasil kepolisian,” tegasnya.(ria)