Ditjen Bimas Kristen Adakan Doa Bersama untuk Solidaritas Tragedi Kemanusiaan di Palestina

    spot_img

    Baca juga

    Jaksa Ikut Pelatihan Penanganan Terorisme, Tony T Spontana: Jangan Disiasiakan

    BATAM, POSMETRO: Kejaksaan RI meminta komitmen aparat penegak hukum...

    Indosat Ooredoo Hutchison Kembali Hadirkan SheHacks 2024

    >>>Bentuk Nyata Dukungan Bagi Pemberdayaan Perempuan JAKARTA, POSMETRO.CO : Indosat...

    Tindaklanjuti Laporan, DPC PROJO Karimun Sambangi Kementerian KKP

    KARIMUN, POSMETRO.CO : DPC PROJO Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan...

    Dari Lingga, Orang Tua Ramadhan Sananta Nobar di Batam

    BATAM, POSMETRO: Ribuan masyarakat Batam, memadati dataran Engku Putri...

    Penerimaan Anggota PPK Pilkada Serentak 2024 Kabupaten Karimun di Tiga Kecamatan di Perpanjang

    KARIMUN, POSMETRO.CO: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karimun memperpanjang...
    spot_img

    Share

    posmetro.co, Jakarta: Menindaklanjuti SE Menag Nomor 12 Tahun 2023, Ditjen Bimas Kristen Kementrian Agama Jeane Marie Tulung bersama para ASN umat Nasrani mengadakan doa bersama di Graha Oikumene PGI Salemba Raya No.10 Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023).

    “Kita semua, tanpa terkecuali, tentu merasa terpukul melihat dan mendengar berita tentang konflik dan bencana kemanusiaan yang sedang terjadi di berbagai belahan dunia,” ujar Ditjen Bimas Kristen Kementrian Agama, Jeane Marie Tulung.

    Dikatakan, Jeane saat ini banyak sekali korban yang sedang menghadapi penderitaan, kehilangan orang-orang yang mereka cintai, dan hidup dalam ketidakpastian yang mendalam.

    “Kita semua hadir di sini dengan hati yang penuh rasa empati dan kesedihan untuk mendoakan mereka yang menjadi korban dari berbagai konflik dan bencana kemanusiaan. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama merapatkan barisan, bersatu hati dalam doa bersama, sebagai tanda solidaritas dan kepedulian kita,” tuturnya.

    Sejatinya bangsa yang beradab adalah mencintai perdamaian dan menyelesaikan konflik dengan cara damai.

    “Mari menyelesaikan perbedaan dan pertentangan dengan cara damai, menghindari kekerasan yang dapat menyebabkan perang. Mari mengenang kemanusiaan yang bersifat universal. Semoga kebersamaan kita dapat menjadi pijakan untuk menjalin solidaritas yang lebih kuat. Mari saling mendukung dalam upaya menjembatani perbedaan serta merawat kebhinnekaan yang menjadi kekayaan kita,” tutupnya.
    (lin)