BATAM, POSMETRO.CO: Penanganan pandemi Covid-19 di Kota Batam kian membaik, angka terpapar semakin sedikit. Hal ini disampaikan, Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad, Senin (18/10).
“Kini yang dirawat tinggal sendikit, baik yang isoman, isoter, dan dalam perawatan di rumah sakit,” terang Amsakar.
Penanganan tersebut tak lepas dari kerjasama semua pihak, sehingga kasus bisa ditekan. Amsakar juga mengingatkan, agar penerapan protokol kesehatan tetap dilakukan, untuk mencengah penularan Covid-19.
“Saya tak henti-henti menyampaikan, jangan lupa pakai masker dan prokes lainnya,” imbaunya
Selain itu, Amsakar juga mengajak masyarakat yang belum divaksin segera mendaftarkan diri untuk mendapatkan vaksinasi. Karena saat ini, ketersedian vaksin sudah dapat dilakukan di 21 puskesmas se-Batam.
“Yang belum vaksin segera daftar. Karena, kita ingin masyarakat tervaksin100 persen,” ucap bapak tiga putri itu.
Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Batam mencatat, Senin (18/10) warga yang terkonfirmasi positif hanya satu orang, pasien sembuh nol kasus, dan satu orang meninggal. Hingga kini total kasus positif di Batam sudah mencapai 25.814 orang, rincian sembuh 24.962 orang, meninggal 840 orang, serta pasien dalam perawatan hanya tinggal 12 orang.
Di sisi lain, sebagian besar kecamatan sudah berada di zona hijau. Seperti, Belakangpadang, Bulang, Galang, Sekupang, Batuampar, Sagulung, dan Seibeduk Sementara sisanya bewarna kuning, di antaranya, Batuaji, Nongsa, Bengkong, Batamkota, dan Lubukbaja.
“Kita berharap kecamatan lain menyusul menjadi hijau. Karena, warga yang terpapar tiap kecamatan juga tinggal sedikit, ada 1 hingga 6 orang,” jelas Amsakar.
Seorang warga Batam, Yuli (30) angkat bicara terkait penurunan kasus positif Covid-19 di Kota Batam. Menurutnya, penanganan tersebut merupakan hasil kerja bersama seluruh pihak yang terlibat dalam penanggulangan penyakit yang disebabkan oleh virus Corona. Walau demikian, penerapan prokes harus dijalankan.
“Sudah mulai bagus sih saya rasa. Tapi capaian ini harus dipertahankan hingga pandemi berakhir,” ucap ibu dua anak ini.
Selain itu, ia juga meminta pemerintah setempat untuk tetap melakukan razia untuk mengawasi atau memantau area keramaian yang bisa berpotensi menimbulkan kerumunan massa.
“Jangan sampai kita lalai dengan prokes. Kalau bisa petugas tetap melakukan razia, biar kita aman juga,” pungkas Yuli. (hbb)