Mahasiswa Kutu Buku Raih Emas Taekwondo

    spot_img

    Baca juga

    Indosat Ooredoo Hutchison Perkuat Kolaborasi Berdayakan Indonesia dengan AI

    >>>Catat Pertumbuhan Cemerlang di Kuartal I 2024 JAKARTA, POSMETRO.CO :...

    May Day di Batam, Tuntutan Serikat Pekerja dan Harapan untuk Perubahan

    BATAM, POSMETRO.CO : Dalam peringatan Hari Buruh Internasional di...

    Komitmen Bersama Pemko Batam dan Posmetro, Menuju Batam yang Maju dan Inklusif

    BATAM, POSMETRO.CO : Posmetro, sebuah lembaga media lokal yang...
    spot_img

    Share

    Axl menerima piagam dan medali.

    BATAM, POSMETRO.CO : Sekilas, Axl Wieson terlihat seperti sosok kutu buku. Berkacamata. Bicaranya juga pelan. Sekata-dua kata saja. Itu pun sekadar jawaban jika ditanya. Tapi siapa sangka, mahasiswa UIB ini adalah peraih emas kejuaraan taekwondo.

    “Tak nyangka,” jawabnya tatkala ditanya tentang prestasinya di Kejuaraan Asian Martial Arts Centre Taekwondo Festival 2023 itu. Pria kelahiran 6 Februari 2024 ini menyebut kejuaraan tersebut merupakan debutnya di event beladiri.

    “Karena memang aku ikut taekowndo baru setahun ini,” sebutnya. Ia ikut kompetisi karena motivasi dari sang pelatih, Soewito Trikusuman.

    Ditemui POSMETRO, Senin (23/10) siang, Axl tak sendiri. Ada pelatih dan Pamannya, Ben.

    “Aku dulu, waktu sekolah sering dibully. Apalagi waktu SD,” aku Axl. Ya, namanya anak-anak, kata Axl, perundungan itu memang masih dianggap biasa.

    Tak membuatnya takut. Tapi memang tak berani membalas. “Dia memang lemah secara fisik. Dan, terlihat lemah,” sang paman menimpali.

    Secara fisik, Axl memang tak berani melawan. Namun mentalnya tak jatuh. Ia tetap menjalani rutinitasnya sebagai pelajar. Bahkan di bidang akademik, Axl bisa membuktikan diri.

    Ia termasuk salah satu siswa berprestasi. Tahun terus berlalu. Secara fisik, pertumbuhan Axl memang tak masalah. Hingga menginjak SMA, bully secara fisik memang sudah tak ada lagi.

    “Tapi, secara fisik emang lemah. Awal-awal latihan saja, push up tak bisa,” kata Soewito mengenang awal-awal Axl berlatih.

    Soewito menjelaskan, Axl menjadi muridnya sejak pertengahan tahun 2022 lalu. “Sekarang sudah lebih setahun berlatih. Sudah sabuk biru,” sebut Pelatih Taekwondo Kharisma Bangsa ini. Axl berlatih di kelas privat.

    Saat merasa siswanya sudah mampu berompetisi, Soewito mendaftarkan Axl mengikuti kejuaraan.

    “Kejuaraannya online,” sebut Soewito. Axl ikut pada kategori Speed Kicking. Pada POSMETRO, Soewito memperlihatkan video Axl melakukan tendangan. “Video ini yang kami kirim untuk kejuaraan,” jelas Soewito.

    Pada video terlihat, Axl melakukan tendangan. “Tendangan dolyochagi, salah satu tendangan andalan taekwondo,” Soewito menyebut nama tendangan yang diperagakan Axl.

    Hanya satu jenis tendangan saja, dilakukan sebanyak dan secepat mungkin dalam waktu satu menit.

    Pada video yang dipertandingkan itu, terlihat Soewito memegang dua target tendangan di tangan kiri dan kanan. Di hadapannya, Axl melakukan tendangan. Dengan posisi menghadap ke depan, Axl melakukan tendangan dengan punggung kaki. Kaki kiri dan kanan. Cepat dan harus tepat sasaran ke target yang dipegang sang pelatih. Sebagai teknik pembelaan diri, tendangan itu bisa dipakai dengan sasaran ke badan atau ke kepala lawan.

    “Untuk sabuk biru, tak dibutuhkan banyak variasi. Cukup satu jenis tendangan saja. Penilaian mencakup kecepatan, ketepatan, power dan bentuk tendangan. Dan beberapa kriteria lainnya dalam aspek penilaian,” imbuh Soewito.

    Hasil pengumuman, Axl ternyata berhasil menyabet emas. “Sangat memuaskan,” Soewito bangga.

    Dalam event itu, kata Soewito, ada ratusan peserta dari berbagai negara. Taekwondo Kharisma Bangsa mengikutkan 34 atlet. Hasilnya, 9 emas, 7 perak dan 2 perunggu.

    Raihan medali ini diakui Soewito memang hal yang membanggakan. Namun ada hal lain yang membuatnya lebih bangga.

    “Menjadikan siswa saya lebih percaya diri. Ini hal yang terpenting,” akunya. Banyak di antara siswanya yang awal mula berlatih karena faktor kurangnya rasa percaya diri. Minderan.

    “Orangtua mereka khawatir dengan tumbuh kembang mental anaknya. Tapi setelah berlatih taekwondo, kepercayaan diri itu meningkat. Bahkan ada di antaranya yang kini kuliah di luar negeri yang tanpa ada sanak family di sana,” sebut Soewito.(chi)