Masyarakat Tak Perlu Khawatir, KIPI: Efek Samping Vaksin Covid Ringan

    spot_img

    Baca juga

    Indosat Ooredoo Hutchison Perkuat Kolaborasi Berdayakan Indonesia dengan AI

    >>>Catat Pertumbuhan Cemerlang di Kuartal I 2024 JAKARTA, POSMETRO.CO :...

    May Day di Batam, Tuntutan Serikat Pekerja dan Harapan untuk Perubahan

    BATAM, POSMETRO.CO : Dalam peringatan Hari Buruh Internasional di...

    Komitmen Bersama Pemko Batam dan Posmetro, Menuju Batam yang Maju dan Inklusif

    BATAM, POSMETRO.CO : Posmetro, sebuah lembaga media lokal yang...
    spot_img

    Share

    VIRUS DINONAKTIFKAN: Vaksin Sinovac dikeluarkan dari Gudang Farmasi Dinkes Surabaya, Jalan Kali Rungkut, Kamis (14/1). (Robertus Risky/Jawa Pos)

    JAKARTA, POSMETRO.CO: Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) menerima laporan efek samping ringan setelah divaksin Sinovac. Menurut pakar masyarakat tak perlu khawatir karena itu masih wajar.

    “Memang sudah dilaporkan pada uji klinis fase 3 dan 2. Terjadi pada uji klinis fase 2 dan 3. Kenapa ringan saja khawatir?” kata pakar epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono kepada wartawan, Jumat (22/1) seperti yang dilansir jawapos.com

    Tri Yunis menjelaskan bahwa efek samping dari vaksinasi Covid-19 tidak dialami semua orang. “Tertentu saja yang mengalami efek samping,” ujarnya.

    Manajer Lapangan Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Universitas Padjadjaran Eddy Fadlyana juga mengatakan efek samping dari vaksin Covid masih wajar. “30 persen akan mengalami reaksi lokal atau sistemik,” ujar Eddy.

    Sementara itu, anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Golkar Yahya Zaini mendapatkan informasi vaksinasi kepada tenaga kesehatan tidak ditemukan efek samping yang signifikan.

    “Ada gejala ringan dan itu wajar terjadi. Karena itu masyarakat tidak perlu khawatir,” ujar Yahya Zaini.

    Yahya menegaskan, keamanan vaksin Sinovac sudah dijamin. Bahkan efikasinya mencapai 63 persen, di atas standar minimal yang dipersyaratkan WHO sebesar 50 persen.

    Dia berpendapat tidak semua orang akan mengalami efek samping dari vaksin. Orang dengan ketahanan fisik yang lebih kuat, cenderung tidak merasakan efek samping.

    Hal tersebut, lanjut Yahya, sejalan dengan hasil uji klinis tahap 3 yang dilakukan Biofarma dan Universitas Padjajaran, yakni sampai dua kali penyuntikan tidak ditemukan gejala efek samping yang signifikan.

    “Karena itu saya mengimbau masyarakat untuk tidak perlu ragu divaksin. Dengan vaksin kita melindungi diri sendiri, keluarga, dan orang lain,” pungkas Yahya.(***)