Celana Sipir Hilang, Ditemukan di Dalam Sel Tahanan

    spot_img

    Baca juga

    Indosat Ooredoo Hutchison Perkuat Kolaborasi Berdayakan Indonesia dengan AI

    >>>Catat Pertumbuhan Cemerlang di Kuartal I 2024 JAKARTA, POSMETRO.CO :...

    May Day di Batam, Tuntutan Serikat Pekerja dan Harapan untuk Perubahan

    BATAM, POSMETRO.CO : Dalam peringatan Hari Buruh Internasional di...

    Komitmen Bersama Pemko Batam dan Posmetro, Menuju Batam yang Maju dan Inklusif

    BATAM, POSMETRO.CO : Posmetro, sebuah lembaga media lokal yang...
    spot_img

    Share

    Petugas Rutan saat menggeledah tahanan di Rutan Kelas II A Barelang, Minggu (15/12) malam. (Posmetro.co/jho)

    BATAM, POSMETRO.CO: Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II A Barelang, Batam juga menggelar razia, Minggu (15/12) malam. Ratusan warga binaan dari berbagai kasus diperiksa satu persatu. Pemeriksaan dilakukan hingga area selangkangan tahanan.

    Dari hasil pemeriksaan tersebut, tidak menemukan narkoba atau obat terlarang lainnya. Petugas hanya menemukan alat cukur, piring, cangkir dan benda berbahaya seperti celana levis.

    “Celana levis diperkenankan masuk ke dalam sel, tapi harus dipotong pendek, namun celana levis yang kami amankan ini masih panjang,” ucap Kepala Rutan, Robinson.

    Robinson menegaskan, celana levis berwarna biru itu termasuk kategori  barang berbahaya. Pasalnya, celana tersebut bisa digunakan untuk hal negatif seperti tali untuk gantung diri, tali untuk memanjat sel dan tali untuk meregangkan jeruji besi.

    “Jika celana itu dibasahkan dan kemudian diperas pada jeruji besi, maka jeruji besi bisa renggang dan menjadi jalan untuk kabur tahanan,” tegasnya.

    Terkait masuknya barang terlarang itu ke dalam sel, Robinson menduga bahkan celana itu milik petugas sipir yang dicuri oleh tahanan. Sedangkan barang temuan lainnya seperti piring dan cangkir itu bisa masuk ke sel lantaran Rutan menyediakan kantin bagi tahanan.

    “Kalau alat cukur itu kita sediakan di dalam Rutan, namun pemakaiannya hanya sekali saja, bahkan tidak di perkenankan di bawa ke dalam sel,” tegasnya.

    Masih dengan Robinson, menjelang Natal dan Tahun Baru, Rutan akan semakin memperketat penjagaan dan pengawasan. Sebab pada umumnya, tahanan akan nekad mencoba kabur demi berkumpul dengan keluarganya.

    “Masuk atau keluar dari sel akan melewati penjagaan dan pemeriksaan ketat,” tegas Robinson.

    Untuk menciptakan suasana aman dan kondusif di Rutan, Robinson akan tetap melakukan pendekatakan kepada para tahanan. Sebab warga binaan di dalam Rutan mencapai 954 orang, padahal kapasitasnya hanya 250 orang.

    “Karena sudah over kapasitas, kita pun harus pintar untuk mendekatkan diri kepada tahanan. Jika mereka sempat berontak, maka habis kita. Bahkan razia ini kami lakukan setelah terlebih dahulu melakukan pendekatan,” tutupnya.(jho)