Penggusuran di Seranggong, Amsakar: Pemko hanya Memfasilitasi

    spot_img

    Baca juga

    Indosat Ooredoo Hutchison Perkuat Kolaborasi Berdayakan Indonesia dengan AI

    >>>Catat Pertumbuhan Cemerlang di Kuartal I 2024 JAKARTA, POSMETRO.CO :...

    May Day di Batam, Tuntutan Serikat Pekerja dan Harapan untuk Perubahan

    BATAM, POSMETRO.CO : Dalam peringatan Hari Buruh Internasional di...

    Komitmen Bersama Pemko Batam dan Posmetro, Menuju Batam yang Maju dan Inklusif

    BATAM, POSMETRO.CO : Posmetro, sebuah lembaga media lokal yang...
    spot_img

    Share

    Wakil Walikota Batam H Amsakar Achmad. (Posmetro.co/dok)

    BATAM, POSMETRO.CO: Menanggapi permasalahan penertiban permukiman warga yang tinggal di Seranggong, Kelurahan Bengkong Sadai, Bengkong, Wakil Walikota Batam H Amsakar Achmad mengatakan, akan mencari jalan tengah dan solusi alternatif.

    “Waktu lalu sudah ada pertemuan antara Asisten Pemerintah dan Kesra (Yusfa Hendri) dan Sekdako (Jefridin) kita mencari solusi bersama,” ujarnya.

    Di satu sisi kata Amsakar, masalah ini tentunya tidak menghalangi rencana investasi yang sedang dilakukan. Selain, pihak perusahaan diminta untuk memanusiawikan masyarakat yang ada di kawasan tersebut.

    “Pihak perusahaan harus tetap memperhatikan masyarakat yang ada di situ. Tindakan yang diambil yakni pendekatan persuasif. Pada prinsipnya pemerintah hanya memfasilitasi. Dengan mempertemukan perwakilan masyarakat, pelaku usaha, dan RKWB,” ungkapnya.

    Mengenai apakah Seranggong, Kelurahan Bengkong Sadai, Bengkong, masuk dalam titik 37 Kampung Tua, Amsakar belum bisa memastikan. “Kalau itu tanyakan sama Yusfa,” ucap Amsakar.

    Sebelumnya diberitakan, warga digusur oleh salah satu perusahaan pada Rabu (8/1) pagi. Warga meminta keadilan, karena tergusur dari tempat kelahiran mereka yang sudah ditempati sejak tahun 1930-an.

    Seperti penuturan Siti, banyak warga yang telah lama tinggal di Kampung Seranggong. Jejak kehidupan kampung ini puluhan tahun lalu masih ada.

    “Kami di sana sudah lama. Di sana makam datok nenek moyang kami ada. Orangtua saya meninggal dan makamnya ada di sana,” kata perempuan berusia 60 tahun itu. Bahkan daerah tersebut juga termasuk 37 titik kampung tua yang ditetapkan Wali Kota Ex-Officio Kepala BP Batam, Rudi.(hbb)