Konsolidasi KKI Provinsi Banten Menuju Kegiatan Nasional

    spot_img

    Baca juga

    Ansar Silaturahmi dengan Masyarakat Kepri di Yogyakarta

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad menyapa...

    Halal Bihalal dengan Masyarakat Kepri di Jakarta, Ansar Paparkan Capaian Pembangunan

    KEPRI, POSMETRO: Suasana penuh keakraban dan kerinduan menyelimuti Halal...

    Pemprov Kepri Kembali Raih Opini WTP, ke-14 Kali Berturut-turut

    KEPRI, POSMETRO: Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau kembali meraih opini...

    Dewi Ansar: Menuju Pelayanan Unggul dan Pembangunan Berkelanjutan

    KEPRI, POSMETRO: Dalam rangka peningkatan kapasitas pengurus Badan Kontak...
    spot_img

    Share

    posmetro.co — Tangerang: Pada pembukaan Gasshuku dan Ujian Kyu KKI Provinsi Banten periode 1 tahun 2023 di Rajeg – Kabupaten Tangerang yang berlangsung tanggal 24 September lalu. Ketua Umum Pengprov KKI Banten Ir. H. Sukri Manja Palanrai, M.M.Kes meminta kesediaan para karateka untuk mempersiapkan diri mengikuti kegiatan nasional Kushin Ryu M Karate-Do Indonesia (KKI) yang dihelat bulan November akan datang.

    Ketua Umum juga mengingatkan bahwa rancangan tata kelola pembinaan atlet harus disinergikan dengan baik, mulai dari Dojo, Cabang sampai provinsi untuk disiapkan program yang berkelanjutan sampai mencapai target organisasi mencetak atlet nasional asal Banten.

    “Program kerja KKI Provinsi Banten sudah tertata rapih hasil dari keputusan Musyawarah Provinsi (Musprov) KKI Banten yang ke 3 tahun 2023, pengurus tinggal melaksanakan dan agar mencapai target pengurus bisa berkolaborasi dengan insan olahraga yang sejalan dengan visi misi KKI,” kata Sukri Manja Palanrai di Tangerang Rabu (27/9/2023).

    Sukri adalah murid langsung Sensei Lahamang (Makassar) melanjutkan, pengurus yang diberi mandat berupa surat tugas untuk segera mendata kembali keberadaan Dojo-Dojo (tempat berlatih karate) Se-Provinsi Banten agar langsung bergerak, guna mengukur kualitas dan kuantitas untuk menghindari claim yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

    “Surat tugas akan segara diterbitkan guna mendata Dojo aktif dalam wilayah provinsi Banten yang ada di kabupaten/kota. Selama ini tidak ada data real berapa jumlah Dojo atau tempat berlatih, maka ini sangat membantu organisasi dalam penyelenggaraan kegiatan keolahragaan khsusunya cabang karate sehingga dapat berjalan secara efektif, efisien, unggul, terukur, akuntabel, sistematis, dan berkelanjutan,” papar Sukri.

    Pengusaha Rumah Sakit Ibu dan Anak ini juga telah menunjuk tiga sabuk hitam senior KKI Banten yang memiliki kualitas mumpuni dan salah satu pendiri KKI Banten. Tiga senior tersebut adalah Samsul Hidayat (Ketua MSH), Michael Oryoin (Ketua Dewan Guru), dan Arry Anggara (Sekretaris Pengprov KKI Banten).

    “Penugasan senior sebagai sentra dinilai tepat karena memiliki kemampuan yang cukup lengkap, paham sejarah KKI Banten, sehingga dalam melaksanakan tugasnya tidak diragukan lagi seperti saat mengumpulkan informasi harus lengkap, jelas, terang benderang,” ungkap Sukri DAN 3 Karate-Do Int’.

    Ketua Dewan Guru KKI Banten Michael Oryoin mengatakan ada 450 orang yang mengikuti Gasshuku/Ujian Kyu KKI se-provinsi Banten pada hari minggu (24/9).

    “Gasshuku baru bisa dilaksanakan setelah penerbitan Surat Keputusan dari Pengurus Pusat KKI dan kami dilantik belum lama ini. Jadi bila mana ada kegiatan semacam ujian atau Gasshuku sebelum SK Pengprov turun, maka dipastikan kegiatan itu ilegal dan melanggar pedoman karate KKI,” kata Michael pada reporter.

    Sementara Ketua Majelis Sabuk Hitam KKI Banten Samsul Hidayat DAN 4 Karate-Do mengatakan Implementasi Gasshuku/Ujian Kyu KKI Banten merupakan salah satu proses pembentukan karakter seorang karateka menjadi manusia seutuhnya yang diinginkan banyak orang.

    “Mereka berlatih dan belajar bukan hanya teknik beladiri semata, namun ada ilmu yang jauh lebih penting dalam dunia karate, yaitu kepribadian yang sopan santun, bersifat jujur dan sportif, sehingga harapannya ketika sudah memasuki usia emas, mereka bisa tampil di berbagai event dengan penuh percaya diri,” tegas Samsul.

    Pendiri KKI Banten ini juga menyadari tujuan utama melatih karate adalah ibadah kemudian prestasi. Sehingga jadi aneh bila ada yang merasa pelatih karate hanya fokus ke prestasi dan melupakan ibadah, yang pada akhirnya hanya butuh pengakuan sesama manusia untuk mengejar jabatan di organisasi.

    “Paling tidak, ada keikhlasan sebagai pelatih tanpa ada ambisi lain yang dapat merusak tatanan organisasi kekeluargaan. Itu yang harus dilakukan untuk menjaga harmonisasi, bukan malah mengancam keluar dari perguruan bila tidak tercapai keinginan dan ambisi pribadi,”kata Samsul yang juga pernah menjabat Ketua Dewan Guru KKI Banten.
    (Lina)