Eva Bande: Produksi Pangan Oleh Perempuan Sisa 40% Akibat Langkanya Tanah Garapan

    spot_img

    Baca juga

    Giat Minggu Kasih Polres Bintan Kembali Digelar

    BINTAN, POSMETRO: Pelayanan kepada masyarakat baik dikantor ataupun tatap...

    Aturan Dinas Perkim Bintan: Pegawai Merokok di Area Kantor, Denda Rp500 Ribu

    BINTAN, PM: Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten...

    Rani Rafitriyani Ajak Pengusaha Dukung Pembinaan Olahraga di Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Ratusan warga antusias mengikuti agenda Halalbihalal...

    BPJS Kesehatan Selenggarakan Forum bersama Kejaksaan Negeri Batam

    >>>Tingkatkan Kepatuhan Badan Usaha BATAM, POSMETRO.CO : Sebagai upaya meningkatkan...

    Jefridin Studi Tiru ke Pemerintahan Kota Surakarta

    >>>Kembangkan Wisata Religi Masjid di Kota Batam BATAM, POSMETRO.CO :...
    spot_img

    Share

    posmetro.co, Jakarta: Kongres perempuan ke IV di adakan di Teater Besar Taman Ismail Marzuki Rabu 07 September 2022. Di hadiri sekitar 250 orang peserta dari 34 Provinsi seluruh Indonesia.

    Kongres Perempuan Indonesia dibuka oleh Siti Supari dan Chandra Motik, serta beberapa aktifis perempuan. Eva Bande aktifis Agraria dari Sulawesi Tengah hadir sebagai pemandu kongres.

    “Kongres Perempuan ini dihadiri oleh para aktifis perempuan yang bekerja diberbagai bidang, mudah- mudahan sebagai langkah awal pergerakan perempuan di Indonesia. Ini adalah kongres yang ke IV,” ujar Eva Bande.

    “Kongres ini adalah pernyataan sikap, karena berawal dari kegelisahan yang panjang kaum perempuan akibat berbagai problematika di berbagai sektor. Pernyataan sikap bersama untuk mengawal berbagai kepentingan menuju perubahan yang lebih baik,” ungkap Eva.

    “Tujuan kongres adalah untuk merajut beragam issu yang melahirkan sikap bersama,” imbuhnya.

    Kongres perempuan ini didukung oleh Women’s Cultural Network. Di kawal oleh aktifis perempuan agar berupaya terus menerus menjadi generasi yang lebih baik. Kongres ini akan melahirkan manifesto.

    “Dalam kongres ini akan dibahas issu tentang pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, sumber daya alam, agraria dll,” urainya.

    “Pelaku produk pangan adalah perempuan, namun disesalkan kini hanya sisa 40% perempuan yang mampu bertahan, akibat langkanya tanah garapan tergusur perkembangan industri dan pertambangan. Kami berharap dengan adanya kongres ini akan menapaki perubahan kebijakan pemerintah, agar lebih memperhatikan kesejahteraan perempuan di Indonesia,” pungkasnya.
    (lina)