Lagi, Laut Tercemar Limbah Oli Hitam, Nelayan Batam Menangis

    spot_img

    Baca juga

    Giat Minggu Kasih Polres Bintan Kembali Digelar

    BINTAN, POSMETRO: Pelayanan kepada masyarakat baik dikantor ataupun tatap...

    Aturan Dinas Perkim Bintan: Pegawai Merokok di Area Kantor, Denda Rp500 Ribu

    BINTAN, PM: Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten...

    Rani Rafitriyani Ajak Pengusaha Dukung Pembinaan Olahraga di Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Ratusan warga antusias mengikuti agenda Halalbihalal...

    BPJS Kesehatan Selenggarakan Forum bersama Kejaksaan Negeri Batam

    >>>Tingkatkan Kepatuhan Badan Usaha BATAM, POSMETRO.CO : Sebagai upaya meningkatkan...

    Jefridin Studi Tiru ke Pemerintahan Kota Surakarta

    >>>Kembangkan Wisata Religi Masjid di Kota Batam BATAM, POSMETRO.CO :...
    spot_img

    Share

    Limbah minyak hitam atau oli bekas kembali terjadi perairan Batam, tepatnya di Belakang Padang. (Posmetro.co/cnk)

    BATAM, POSMETRO.CO: Nelayan kembali mengeluh. Belum lama ini hasil tangkapan jauh berkurang karena biota laut dirusak akibat reklamasi di sejumlah pantai, kini mereka dipaksa menangis karena laut di perairan Belakang Padang, Batam dicemari limbah mengandung sludge oil.

    “Jelasnya alat tangkap nelayan terpapar limbah,” ujar Ardie, warga Belakang Padang kepada POSMETRO.CO, Minggu (17/11).

    Sambung Ardie, dan hasil tangkapan juga bisa terpapar limbah. Tentunya membahayakan. Kalau kondisi seperti ini, nelayan dengan berat hati stop melaut.

    “Dampaknya hasil tangkapan semakin menurun,” tambah dia. Setahu Ardie, pencemaran laut seperti itu bukanlah yang pertama kali. Apalagi memasuki musim angin utara, jadi langganan.

    Ditambah lagi perairan itu sebut dia, merupakan jalur yang hari-hari dilewati kapal tanker.

    “Tapi kali ini termasuk yang paling parah dan sangat merugikan. Sebab minyak hitam itu sudah sampai ke aliran sungai permukiman warga,” sesalnya.(cnk)