Rp10,4 M untuk Meningkatkan Prestasi Kepri di Ajang PON XXI

    spot_img

    Baca juga

    Ultras HMR Lingga Siap Menangkan H Muhammad Rudi

    LINGGA, POSMETRO.CO : Dukungan untuk H Muhammad Rudi terus...

    Nazaruddin Nasir Hadiri Taaruf PKB

    >>>Nyatakan Siap Maju di Pilkada Meranti JAKARTA, POSMRTRO.CO : Ir...

    4 Kapal Tambang Pasir Laut di Karimun Diamankan Polair Polda Kepri

    KARIMUN, POSMETRO.CO : Empat kapal yang melakukan aktifitas tambang...

    Ansar Silaturahmi dengan Masyarakat Kepri di Yogyakarta

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad menyapa...

    Halal Bihalal dengan Masyarakat Kepri di Jakarta, Ansar Paparkan Capaian Pembangunan

    KEPRI, POSMETRO: Suasana penuh keakraban dan kerinduan menyelimuti Halal...
    spot_img

    Share

    BATAM, POSMETRO.CO : Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), mendapatkan hibah Rp10, 4 miliar dari Pemprov Kepri.

    Ketua Umum KONI Kepri Usep RS menyebut, akan memaksimal penggunaan anggaran itu untuk persiapan dan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasiona (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.

    “Dengan anggaran yang maksimal ini, harapan kita adalah target sepuluh emas bisa tercapai, atau bahkan lebih,” kata Usep pada Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) KONI Kepri yang dilaksanakan di Hotel AP Premier Batam, Sabtu (30/3).

    Rakerprov ini dihadiri oleh perwakilan KONI Kabupaten/Kota se-Kepri, Pengurus Cabang Olahraga Provinsi Anggota KONI KEPRI, SIWO PWI Kepri, BAPOMI, BAPOPSI dan PERWOSI.

    Usep memastikan, semua atlet yang lolos PON XXI akan diberangkatkan oleh KONI Kepri.

    “Seperti yang kita ketahui, ada beberapa provinsi yang hanya memberangkatkan atlet yang meraih emas dan perak pada BK PON. Tapi kita, KONI Kepri akan memberangkatkan semua atlet, yang dinyatakan lolos sesuai SK yang telah kami terima,” tegas Usep.

    Selain itu, setelah lebaran nanti, KONI Kepri akan menggelar halal bihalal dengan atlet dan pelatih yang lolos PON XXI.

    “Sekaligus pemberian apresiasi,” sebut Usep, yang diikuti ungkapan serentak oleh beberapa pengurus cabor, “Cair!!!”.

    Usep menyebut, dengan lolosnya 30 cabor ini, prestasi KONI di ajang PON bisa meningkat. KONI Kepri telah memetakan kekuatan dengan mengelompokan sejumlah cabor unggulan.

    “Beberapa waktu lalu, pengurus cabor yang lolos PON ini telah memaparkan targetnya masing-masing. Semuanya optimis,” kata Usep. Namun KONI Kepri telah membentuk Tim guna merumuskan target yang realistis.

    “Artinya, kita telah petakan beberapa cabor yang target emasnya bisa masuk akal,” imbuhnya. Usep menjelaskan, acuannya adalah hasil Porwil dan Babak Kualifikasi (BK) PON beberapa waktu lalu.

    Semisal, hasil dari cabor-cabor yang mengikuti Pra PON atau BK PON. Hasil perolehan medali itu bisa jadi landasan.

    “Misalnya, pada BK PON lalu, atletnya meraih emas atau perak, masih masuk akan jika targetnya nanti di PON Aceh-Sumut bisa meraih emas,” kata Usep.

    Sebab, kata dia, dari pemaparan sejumlah pengurus Cabor, pertandingan PON XXI nanti bisa seperti laga ulang BK PON. Ada cabor yang syarat lolos PON adalah atlet yang masuk enam besar. Sebab, pada PON XXI Aceh-Sumut nanti, hanya delapan provinsi yang bertanding: 6 besar atlet BK PON + 2 atlet tuan rumah (Aceh-Sumut).

    “Semisal, ini untuk cabor jujitsu,” sebut Usep. Nah, target yang disampaikan pengurus cabor Jujitsu Kepri masih besar peluang tercapainya karena pada BK PON lalu, dua atlet Jujitsu Kepri meraih perak dan perunggu.

    Pada Rakerprov KONI Kepri ini, ada banyak masukan dan pertanyaan. Pada intinya, pengurus cabor mempertanyakan kapan jadwal pasti pemusatan latihan yang dibiayai oleh KONI Kepri.

    “Selama ini, kita telah melakukan semua kegiatan dan program dengan biaya mandiri,” sebut Jakop Sutjipto, Ketum Pengprov Kickboxing Kepri. Jakop berharap, KONI Kepri bisa memastikan jadwal pemusatan latihan yang dibiayai KONI Kepri.

    “Karena belum adanya kejelasan, semangat atlet kita mulai menurun,” sesal Jakop.

    Pria yang juga menjabat sebagai pengurus Wushu Kepri ini juga memaparkan tentang nasib atlet yang pendidikan terancam.

    “Atlet kami yang kuliah pernah mendapat surat peringatan karena sering meninggalkan jam kuliah karena memilih latihan demi prestasi di PON,” curhat Jakop.

    Kini, karena atlet tersebut merasa tidak diapresiasi oleh daerah, khususnya KONI Kepri, maka atlet tersebut lebih memilih kuliah. Begitu pun dengan atlet yang bekerja. Prioritasnya bukan lagi latihan untuk persiapan PON.

    “Jika belum ada juga kepastian kapan waktunya pemusatan latihan akan dibiayai oleh KONI Kepri, ini akan berdampak pada target yang telah kami sampaikan,” ujar Jakop.

    Beberapa tanggapan lainnya juga muncul, seperti tidak adanya dukungan dari KONI Kota/Kabupaten saat atlet telah bertanding di kancah nasional maupun internasional. KONI Kota/Kabupaten seperti lepas tangan dengan alasan atlet yang telah mewakili Kepri di event nasional telah menjadi tanggung jawab KONI Kepri.

    “Harusnya hal ini bisa dikomunikasikan serta dikordinasikan dengan baik antara KONI Kepri dengan KONI Kota/Kabupaten,” saran Jakop.

    Hal ini sering terjadi untuk atlet Kota Batam yang notabene selama ini menjadi kekuatan Kepri di ajang nasional. Bahkan muncul dugaan, atlet menjadi korban ‘perang politik’ antar pejabat.

    Ia berharap, ke depan, urusan prestasi atlet adalah tanggung jawab bersama dengan mengeyampingkan ego masing-masing.

    Beberapa permintaan lainnya yakni,  KONI Kepri bisa menyediakan terapis maupun mekanik bagi cabor-cabor yang membutuhkan.

    “Misal, ada terapis yang langsung menangani pertolongan pertama pada atlet yang cidera saat latihan atau bertanding,” ujarnya.

    Terkait permintaan mekanik, itu muncul dari cabor yang memakai peralatan seperti sepeda atau sepeda motor. Ada juga pertanyaan terkait kuota pelatih dan ofisial untuk cabor yang lolos PON XXI.

    Menjawab hal ini, Ketum KONI Kepri Usep Rs memastikan, setelah lebaran nanti beberapa rangkaian agenda sudah mulai dilaksanakan.

    “Setelah lebaran nanti akan ada halal bihalal yang mengundang atlet dan pelatih yang lolos PON. Sekaligus pemberian apresiasi,” sebut Usep.

    Setelahnya, per awal Mei hingga Agustus, sudah digelar pemusatan latihan yang dibiayai oleh KONI Kepri. Pemusatan latihan atau TC ini tetap masih dimotori oleh pengurus cabor.

    “Nanti dari KONI Kepri akan ada tim yang terus memantau, atau bahkan ikut dalam pelatihan itu,” sebut Usep.

    Terutama untuk menjaga fisik atlet sampai hari pertandingan, KONI Kepri menunjuk pihak ketiga.

    “Harapan kita, atlet benar-benar fit dan siap untuk bertanding,” ujar Usep.

    Pada pertengahan Agustus hingga pelaksanaan PON, atlet akan diasramakan secara terpusat.

    “Tempatnya nanti kita umumkan secara resmi, tapi kemungkinan akan kita gelar di asrama haji,” ujar Usep.

    Selain itu, masing-masing cabor memiliki satu kali kesempatan untuk melaksanakan try out.

    “Silahkan nanti cabor sendiri yang menetukan kemana. Intinya, try out ini bertujuan untuk melihat tolak ukur kemampuan atlet sebelum pelaksanaan PON Aceh-Sumut,” ujarnya.

    Terkait izin atlet dari kampus atau tempat kerja, Usep memastikan nantinya Gubernur Kepri akan bersurat secara resmi kepada instansi, sekolah, kampus atau tempat kerja atlet agar atlet tersebut didukung sepenuhnya.

    “Gubernur kita memastikan semua pihak harus terlibat dalam menyukseskan PON ini,” ujarnya.

    Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kepri, M Iksan memastikan, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad sangat mendukung persiapan kontingen Kepri menuju PON XXI agar prestasi Kepri bisa meningkat tajam. Dengan anggaran yang sudah maksimal itu, Iksan memasang target, Kepri bisa masuk rangking 15.

    “Bisa masuk rangking 15 dari 38 provinsi, itu sudah menjadi prestasi yang sangat luar biasa,” sebut Iksan. Estimasinya, Kepri harus bisa meraih 10 medali emas.

    “Kita sudah ada tim yang memetakan kekuatan Kepri. Optimis itu bisa tercapai,” ujarnya.

    Seperti diketahui, Selama ini, Kepri hanya mampu bertengger pada 20 besar di setiap PON. Dengan anggaran yang tersedia itu, semua pihak harus berjuang untuk membangkitkan prestasi olahraga Kepri, khususnya di ajang PON. Sebab, gengsi olahraga adalah gengsi daerah.

    Pekan Olahraga Wartawan Nasional

    Kendati pembahasan Rakerprov ini fokus pada persiapan PON XXI Aceh-Sumut 2024, namun masukan juga terbuka untuk pembinaan selain event PON.

    Salah satu masukan adalah dari SIWO PWI Kepri. Ketua dan Sekretaris SIWO PWI Kepri: Amir dan Rozi Juhendra yang hadir pada Rakerprov itu menyampaikan, tahun ini ada dua agenda olahraga nasional yang akan diikuti oleh Kepri.

    “Selain PON, ada juga Porwanas. Porwanas ini adalah Pekan Olahraga Wartawan Nasional yang atletnya adalah yang berprofesi sebagai wartawan,” jelas Amir.

    Tahun ini Porwanas digelar di Kalimantan Selatan pada Agustus 2024 mendatang. SIWO PWI Kepri juga akan memberangkatkan atletnya.

    “Harapan kita, KONI dan Dispora Kepri juga bisa mendukung penuh kontingen SIWO Kepri,” harap Amir.

    Pada periode-periode sebelumnya, kata Amir, prestasi SIWO Kepri juga sangat bagus.

    “Hanya saja belum mendapat perhatian secara khusus, terutama dalam hal pembinaan dan apresiasi,” kata Amir.

    Menjawab hal ini, Ketum KONI Kepri, Usep RS memastikan, KONI Kepri akan membantu semaksimal mungkin semua agenda cabor maupun badan fungsional yang menjadi anggota KONI Kepri.

    “Silahkan ajukan programnya seperti apa,” kata Usep. Hanya saja, kata Usep, terkait pelaksanaan Porwanas, tanggung jawabnya ada di Dispora Kepri.

    Jika pun ada bantuan untuk SIWO Kepri dalam ajang Porwanas itu, sifatnya hanya kebijakan dari Ketum KONI Kepri.

    “Tapi untuk agenda dan program pelatihan, misalnya pelatihan penulisan untuk wartawan olahraga atau pelatihan lainnya, Insya Allah akan dibantu KONI Kepri,” janji Usep.

    Kadispora Provinsi Kepri, M Iksan menegaskan, anggaran untuk keberangkatan SIWO PWI Kepri ini nantinya akan diusulkan dalam APBD Perubahan.

    “Kita akan berusaha semaksimal mungkin,” katanya. Iksan juga berharap, semua pihak bisa saling bersinergi dalam meningkatkan prestasi olahraga Kepri.(chi)