Beratnya Perjalanan Kerupuk Tak Seberat Air ATB

    spot_img

    Baca juga

    Ditinggal Penghuni, Kamar Kos Putri di Orchid Park Terbakar

    BATAM, POSMETRO: Diah, galau. Dari tempatnya bekerja, caddy golf...

    PLN Batam Siap Hadapi PSN Rempang

    >>>Metro Forum Bersama Sekretaris Perusahaan PT PLN Batam, Zulhamdi KESUKSESAN...

    Pemkab Natuna Gelar Hardiknas ke 77 Kabupaten Natuna

    NATUNA, POSMETRO.CO : Pemerintah Kabupaten Natuna menggelar Upacara peringatan...

    Ultras HMR Lingga Siap Menangkan H Muhammad Rudi

    LINGGA, POSMETRO.CO : Dukungan untuk H Muhammad Rudi terus...

    Nazaruddin Nasir Hadiri Taaruf PKB

    >>>Nyatakan Siap Maju di Pilkada Meranti JAKARTA, POSMRTRO.CO : Ir...
    spot_img

    Share

    Ade Adran Syahlan

    DIKIRIM 20 Januari 2020, baru sampai 29 Januari 2020. Bukan kurir JNE yang lambat tapi tertahan di Bandara Hang Nadim.

    Itu kesimpulan saat kirim kerupuk ke Pekanbaru untuk ibu saya. Mungkin kerupuk saya dianggap jualan online hingga perlu diperiksa lama. Padahal juga pemberlakuan pajak baru diterapkan 30 Januari. Tapi kiriman saya sudah kena imbas duluan.

    Baru saya merasakan, betapa pedagang online di Batam ketar-ketir oleh pemberlakuan pajak bagi produk asal luar negeri yang dikirim ke luar Batam. Kasihan penjual tas impor dan aksesoris lainnya. Entah bagaimana juga penjual hape.

    Tapi namanya manusia, ada banyak akal. Saya malah ada dapat broadcast di aplikasi Line: “Belanja di Toko Tas Xxx tanpa kena pajak.” Atau ini “Harga Murah Tanpa Pajak”.

    Entah bagaimana cara perhitungan mereka tanpa kena pajak itu. Atau jangan-jangan mereka alihkan pengiriman dari Batam ke Tanjungpinang atau Karimun baru dikirim ke seluruh Indonesia. Entahlah.

    Tapi persoalan berat kirim mengirim yang berimbas pada pendapatan itu, kayaknya tak akan seberat krisis air sekitar November 2020 ke atas nanti. ATB sudah tak diperpanjang lagi mengelola air untuk disalurkan ke warga Batam. Katanya akan langsung dikelola BP Batam.

    Yakinkah Anda transisi akan berjalan mulus? Kalau saya tak yakin. Lagian, jika dikelola BP setidaknya mereka harus siapkan dana Rp 1 triliun untuk mengembalikan dana investasi yang telah ditanam ATB selama 25 tahun ini. Atau BP nak nanam pipa baru saja untuk masuk ke rumah-rumah kita?

    Saya tak perlu dukung mana. BP atau ATB. Juga tak perlu memahami bagaimana perjanjian mereka dulu dan persepsi di akhir PHK sekarang. Yang saya ingin tahu, bagaimana cara mudah air itu mengalir. Masih ada waktu 10 bulan. Jangan biarkan rakyat makin berat hidupnya karena air yang tak mengalir.***