PT Valeo AC Indonesia Batam Gelar Seminar Women’s Self Defense

    spot_img

    Baca juga

    Perdalam Materi Ekosistem Logistik, BP Batam Gelar Workshop

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Unit...

    Buka UKW, Muhammad Rudi Harap Lahir Wartawan Profesional dan Berkompeten

    BATAM, POSMETRO: Kepala Badan Pengusahaa (BP) Batam, Muhammad Rudi,...

    Kepala BP Batam Apresiasi Antusiasme Masyarakat Dukung Kemenangan Timnas Indonesia U23

    BATAM, POSMETRO: Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad...

    SMSI Provinsi Riau Sambangi BP Batam, Muhammad Rudi: Mari Dukung Pembangunan

    BATAM, POSMETRO: Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi...

    Ini 30 Nama Anggota DPRD Karimun Terpilih 2024-2029 Hasil Pleno KPU Karimun

    KARIMUN, POSMETRO.CO: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karimun resmi...
    spot_img

    Share

    >>> Beladiri Spider Jujitsu Cocok Dipelajari oleh Wanita

    BATAM, POSMETRO.CO : Seminar ini khusus untuk wanita. Tapi bukan seminar biasa. Bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional, PT Valeo AC Indonesia yang berada di Kawasan Mukakuning Batam menggelar Seminar Women’s Self Defense.

    Agenda yang digelar di ruang serba guna, Rabu (6/3) ini diikuti oleh puluhan karyawati. Acara dimulai tepat pukul 09.30 WIB.

    Di atas matras yang sengaja dipasang untuk seminar ini, peserta antusias mengikuti semua sesi. Diawali dengan pengenalan beladiri jujitsu dan Women’s Self Defense Spider Jujitsu oleh Coach Rozi Juhendra.

    “Hari ini kita belajar, apa tahapan-tahapan yang harus kita lakukan untuk terhindar dari aksi kejahatan,” sebut pelatih yang juga akrab disapa dengan sebutan Sensei Oji.

    Sebelum melanjutkan penjelasannya, Oji terlebih dahulu meminta dua asistenya, Ryan dan Tomi, memperagakan beberapa teknik bantingan Jujitsu.

    “Woow.., serem!” seorang peserta berteriak kaget. Sedang yang lain berdecak kagum. “Yang dibanting apa tak sakit?” tanya seorang peserta.

    “Kita keluar aja, yuk! Takut nanti dibanting-banting,” kelakar yang lain pula.

    Oji tersenyum, lalu berujar, “Hari ini, kita tidak mempelajari teknik-teknik bantingan seperti tadi.”

    Sebagian peserta lekas menyahut, “Ooo.., kirain tadi kami juga mau dibanting.”

    Lalu disambut pecah tawa peserta lainnya. Ya, seminar berjalan santai. Tak jarang peserta tertawa.

    “Inti dari seminar kali ini, bagaimana kita mencegah agar tindak kejahatan itu tak terjadi pada kita,” Oji kembali ke inti materi seminar. Pelatih DAN III Indonesia Spider Jujitsu ini menyebut, konsep pelatihan yang akan disampaikan adalah teknik pembelaan diri praktis untuk perempuan yang tidak pernah berlatih beladiri.

    “Kalau begitu, apa yang harus pertama kali dilakukan?” ujar praktisi Brazilian Jiujitsu ini.

    Peserta hening. Menunggu kalimat berikutnya dari pemateri. Menyadari peserta benar-benar ingin tahu, Oji kembali melanjutkan,

    “Tahapan beladiri yang pertama itu adalah informasi,” sebut Oji. Apa itu? Oji menjelaskan, informasi adalah bagian dari tahapan mencegah terjadinya aksi kejahatan.

    “Contohnya, jika kita hendak bepergian, terutama di malam hari, kita juga harus tahu informasi, biasanya titik-titik atau kawasan mana aja yang sering terjadi aksi kejahatan,” Oji berusaha mencari perumpamaan yang mudah dicerna peserta.

    “Ya, benar. Kalau malam hari, saya tak berani lewat jalan itu sendirian naik motor,” sela seorang peserta, menyebut sebuah kawasan.

    Nah, Oji menanggapi pernyataan peserta tadi, “Itu adalah tahapan pertama.”

    Selanjutnya, Oji menyebut langkah-langkah lainnya agar terhindar dari aksi kejahatan.

    “Misalnya, saat bepergian jangan berpenampilan yang bisa memancing seseorang untuk berbuat jahat. Dan, banyak lagi,” sebut pendiri Kenacha Martial Arts Batam ini.

    Seminar yang digelar selama dua jam ini memang waktu yang sangat terbatas. Setelah menjelaskan dasar-dasar tahapan pencegahan tindak kejahatan, Oji lalu masuk pada teknik-teknik beladiri praktis untuk wanita.

    “Aksi kejahatan bisa terjadi dimana saja. Itulah, wanita harusnya juga rutin berlatih beladiri,” sebut Oji.

    Oji menjelaskan, untuk melakukan perlawanan pada pelaku kejahatan, wanita harus mengetahui titik-titik lemah pada tubuh manusia.

    “Setelah tahu bagian mana yang harus diserang, lalu lakukan gerakan pembelaan diri yang paling mudah dan efektif,” sebut Oji. Bisa juga dengan alat-alat yang keseharian dipegang.

    “Contohnya apa? Ya, pena, gantungan kunci, dan banyak lagi,” ujar Ketua Umum Pengurus Pusat Indonesia Spider Jujitsu (PP-ISJ) ini.

    Sesi terakahir dari seminar adalah praktek teknik-teknik beladiri praktis yang merupakan bagian dari teknik beladiri Jujitsu. Peserta sangat senang melakukannya. Serius tapi santai. Diselingi canda tawa.

    Instruksi gerakan dibantu oleh tiga asisten pelatih: Ryan, Robi dan Tomi. Mereka juga atlet. Sudah berprestasi di tingkat daerah, nasional dan internasional. September mendatang, Tomi akan berlaga di PON XXI Sumut. Sedangkan Ryan pernah meraih perunggu pada kejuaraan internasional dan emas di beberapa kali kejuaraan tingkat nasional.

    Di akhir sesi, Oji memberikan voucher latihan gratis selama sebulan pada tujuh peserta yang beruntung untuk berlatih di Dojo Kenacha Martial Arts Batam.

    Lismory, Staf HR PT Valeo AC Indonesia, Batam, menyebut, agenda ini dibuat sebagai bentuk kepedulian kepada karyawannya. Bertepatan dengan hari Perempuan Internasional, Lismory menyebut, tema yang dipilih adalah Seminar Women’s Self Defense. “Kami mencari beberapa referensi, akhirnya memutuskan mengundang Coach Oji,” sebutnya.

    Di Batam, ini memang kali pertama. Namun sebagai perusahaan yang menyebar di banyak negara, Lismory menyebut, agenda serupa sudah digelar oleh PT Valeo yang ada di negara lain. “Kami rasa, memang teknik-teknik beladiri jujitsu ini cocok dipelajari oleh wanita,” ujarnya.

    Untuk diketahui, Hari Perempuan Internasional jatuh pada setiap 8 Maret. “Sebab kami juga ada agenda lain, maka seminar Women’s Self Defense ini digelar pada Rabu 6 Maret 2024 ini,” sebutnya. Total peserta yang ikut sebanyak 52 orang. (chi)