BATAM, POSMETRO.CO : Pencapaian realisasi Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) Kota Batam tahun 2023 mencapai 100,06 persen atau senilai Rp414.359.060.730.
Sementara realisasi Pajak Bumi dan Bangunan, Perdesaan, Perkotaan (PBB-P2) di tahun sama sebesar 83,08 persen atau senilai Rp215.049.098.420,-.
Pencapaian tersebut, ini tak lepas dari kerjasama semua stakeholder. Hal ini dipaparkan Sekretaris Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Batam, Muhammad Aidil Sahalo, dalam pertemuan Stakeholder terkait Implementasi Perda Nomor 1 Tahun 2024 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah di Diamond Room lantai 3 Crown Vista Hotel Batam, Selasa (5/3).
“Kegiatan ini bertujuan untuk persamaan persepsi, terkait tata cara penghitungan dan ketentuan yang berlaku terkait BPHTB dan PBB-P2,” kata Aidil.
Kegiatan ini diikuti oleh ikatan Notaris Kota Batam, kepala BPN Kota Batam, REI Kota Batam, Ikatan PPAT Kota Batam, Pengelola Industri dan perguruan tinggi di Kota Batam.
Pertemuan yang membahas terhadap BPHTB dan PBB-P2.
“Pertemuan ini penting untuk menginformasikan tata cara, atau aturan terbaru khususnya penghitungan Pajak BPHTB dan PBB-P2 di Kota Batam,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam Jefridin Hamid.
Menurutnya ini tidak terlepas dari peran serta stakeholder selama ini. Karena dua pajak ini merupakan penyumbang terbesar dari pajak daerah di Kota Batam.
“Melalui kegiatan ini Saya harapkan peserta dapat berdiskusi lebih mendalam dengan para narasumber yang akan mengupas lebih dalam terkait ketentuan baru yang berlaku. Terimakasih sudah hadir di sini dan semoga ke depan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Batam semakin meningkat,” ujar mantan Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Batam ini.
Ia menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi di Kota Batam di tahun 2023 sebesar 7,04 persen. Capaian ini melampaui pertumbuhan ekonomi Pemprov Kepri sebesar 5,02 persen dan juga pertumbuhan ekonomi nasional 5,05 persen.
Capaian ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah, pengusaha dan masyarakat. Harapannya, pertumbuhan ekonomi Batam terus melejit, bisa mencapai 7,7 persen.
“Pembangunan peletakan batu pertama pembangunan fly over Sei Ladi, bandara dan pelabuhan dibuka agar akses terbuka, baik bagi pengusaha maupun Wisman dan masyarakat semakin nyaman. Dengan tujuan para investor lokal bisa bersinergi dengan pengusaha luar. Kuncinya Batam harus aman, nyaman dan kondusif,” jelas. (hbb)