Konvensi Nasional Media Massa Sebagai Ajang Diskusi dan Sumbangsi Ide 

    spot_img

    Baca juga

    25 Wartawan Ikuti UKW ke-16 Gratis di Kepri dari PWI Pusat

    BATAM, POSMETRO.CO : Sebanyak 25 wartawan dari berbagai media...

    Spanduk Menakutkan Buat Pelaku Pembuang Sampah Sembarangan

    BATAM, POSMETRO.CO : Tumpukan sampah di pinggir jalan Trans...

    Ditpolair Polda Kepri Gagalkan Pengiriman PMI Bodong ke Malaysia

    BATAM, POSMETRO: Tim Subditgakkum Ditpolairud polda kepri kembali menggagalkan...

    Word Water Forum ke -10 Akan Dihadiri 14 Kepala Negara

    posmetro.co --Bali: Word Water Forum Ke-10 menjadi perhelatan besar...

    Kadis Kominfo Paparkan Potensi dan Kemajuan Batam ke Rombongan Pemprov Kaltim

    BATAM, POSMETRO.CO : Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo)...
    spot_img

    Share

    JAKARTA, POSMETRO.CO : Seminar Konvensi Nasional Media Massa yang digelar di Ancol, Jakarta, Selasa (19/2) diharapkan sebagai bentuk ajang diskusi dan sumbangsi ide. Hal ini dikatakan Ketua Umum PWI Pusat, Hendri CH Bangun.

    Hendri menyampaikan, konvensi tersebut memberikan semangat pada media di tanah air bahwa masa depan media itu masih ada.

    Meskipun sebagian besar kerja wartawan telah diambil oleh mesin dan aplikasi, namun bagi wartawan yang memiliki kreativitas tinggi dan mampu beradaptasi akan dapat bertahan di tengah disrupsi digital.

    “Saya harap besok Presiden RI besok dapat mengesahkan regulasi publisher rights ini,” kata mantan Wakil Ketua Dewan Pers itu.

    Lebih lanjut Hendri mengatakan, masa depan media yang penuh dengan tantangan ini sangat perlu menghasilkan ide-ide cemerlang untuk menyimpulkan langkah -langkah yang tepat.

    Bahkan, campur tangan dari pemerintah dalam mendorong kelangsungan media massa turut diperlukan demi kualitas informasi yang akan disampaikan ke masyarakat.

    “Adanya regulasi yang sesuai diharapkan akan mendorong perkembangan yang lebih baik lagi bagi industri media, saya yakin dengan kolaborasi yang kuat, media massa di Indonesia semakin cerah,” tuturnya.

    Sementara itu, Menteri Kominfo RI Budi Arie Setiadi mengatakan, perubahan dalam dunia jurnalisme yang dipicu oleh teknologi digital serta maraknya platfom daring saat ini sangat mempengaruhi cara produksi dan konsumsi berita oleh masyarakat.

    Kominfo RI, lanjut Budi, mencatat bahwa saat ini ada ancaman batu terhadap kebebasan pers seperti doxing, flayer, peretasan situs berita dan penyebaran data pribadi di media sosial serta maraknya media yang tidak terverifikasi.

    “Kebebasan pers saat ini menghadapi sejumlah tantangan di era digital, termasuk dampak dari media sosial, kekerasan terhadap jurnalis, dan perubahan motivasi dalam pembuatan konten media,” kata Budi.

    Terakhir Budi berharap agar pers Indonesia dapat semakin jaya dan berkembang lebih pesat di tengah persaingan era digitalisasi saat ini. (*/hbb)