Dua Kota di Kepri Mengalami Inflasi 044 (mtm)

    spot_img

    Baca juga

    Sederet Fakta Hingga ‘Lobi-Lobi’ Pengusaha Tambang Pasir Ilegal di Pulau Babi, Karimun

    BATAM, POSMETRO: Dampaknya dahsyat bagi lingkungan dan pesisir. Lebih...

    Kapolda Kepri Pastikan, Kapal Penghisap Pasir di Pulau Babi Tidak Kantongi Izin

    BATAM, POSMETRO: Kapolda Kepri Irjen Pol Yan Fitri Halimansyah...

    Bapenda Kepri Perkenalkan Kartu Fuel Card Plus, untuk Optimalisasi Pajak Kendaraan

    BATAM, POSMETRO.CO : Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Kepri,...

    Peringatan Hardiknas Kota Batam 2024, Implementasi Merdeka Belajar

    BATAM, POSMETRO.CO : Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2...

    Anak Wakil Bupati Karimun Divonis Penjara 17 Tahun Lebih, Terkait Sabu 1.9 Kilogram

    KARIMUN, POSMETRO.CO: Pengadilan Negeri (PN) Tanjungbalai Karimun akhirnya memutuskan...
    spot_img

    Share

    Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Kepri sekaligus Wakil Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kepri Suryono

    >>>Inflasi Kepri Desember 2023 sabil dan terkendali

    BATAM, POSMETRO.CO : Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan dua kota di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengalami inflasi sebesar 044% (mtm).

    Secara tahun kalender, inflasi gabungan dua kota di Provinsi Kepulauan Riau tercatat sebesar 2,769% (ytd). Secara spasial, Batam dan Tanjungpinang mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,48% (mtm) dan Ó,17% (mtm).

    “Secara tahunan, gabungan 2 kota di Kepri mencatatkan inflasi sebesar 2,76% (yoy) atau berada dalam kisaran target inflasi 3,0=1%,” kata Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Kepri sekaligus Wakil Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kepri Suryono, Kamis (4/1).

    Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi gabungan dua kota di Provinsi Kepri, terutama didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Sementara, Komoditas utama penyumbang inflasi tersebut yakni kenaikan harga bayam, bawang merah, kacang panjang, dan tomat.

    Selain itu, kelompok transportasi juga menyumbang andil inflasi sebesar 0,11% didorong kenaikan tarif angkutan udara akibat tingginya permintaan jelang libur Nataru.

    “Inflasi yang terkendali tersebut merupakan hasil dari konsistensi, inovasi, dan sinergi TPID baik di level provinsi maupun kabupaten dan kota se-Kepri dalam melaksanakan Gerakan Nasional Pengendalian nflasi Pangan (GNPIP) pada Desenber 2023,” jelasnya.

    Suryono menerangkan, TPID telah melaksanakan kegiatan pasar murah dan Gerakan Pangan Murah (GPM) serta penyaluran bahan pangan bersubsidi di berbagai Kab/Kota disertai dengan koordinasi melalui High Level Meeting (HLM) TPID yang dịpimpin oleh kepala daerah.

    Penguatan sinergi juga telah dilakukan dengan lembaga instansi, terkait untuk memastikan kelancaran distribusi pasokan yang ditandai dengan peluncuran mobil pasar keliling TPID Kota Batam, bersinergi dengan Asosiasi Distributor yang menjual komoditas dengan harga distributor dan menjangkau seluruh kelurahan/kecamatan lebjh lanjut.

    Dalam rangka memperkuat strategi pengendalian inflasi, TPID Kepulauan Riau telah melaksanakan capacity building di tingkat kota dan kabupaten Kepri ke depan, TPID akan terus mengantisipasi risiko inflasi yang meningkat melalui sinergi dan koordinasi antar lembagaíinstansi sesuai arahan presiden.

    Dalam menjaga keterjangkauan harga, TPID, berencana untuk menyelenggarakan kegiatan pasar murah dan GPM di berbagai daerah serta optimalisasi KAD yang sudah ada Untuk mengamankan ketersediaan pasokan, TPID berupaya meningkatkan produksi pangan lokal terutama beras dan cabai.

    Kemudian, mendorong dan mengoptimalkan program tanam pekarangan, serta meningkatkan produksi ikan budidaya air tawar dan air laut. Untuk menjanin kelancaran distribusi, TPID akan terus berkoordinasi memperlancar distribusi pasokan agar stok pangan tersedia dalam jumlah yang cukup.

    “Dari sisi komunikasi dan koordinasi, TPID akan melaksanakan capacity building dalam rangka perümusan strategi bersama untuk menghadapi tekanan inflasi ke depan,” pungkasnya. (hbb)