Pertumbuhan Ekonomi Kepri 2023 Tetap Kuat Dikisaran 4,9 Persen  

    spot_img

    Baca juga

    25 Wartawan Ikuti UKW ke-16 Gratis di Kepri dari PWI Pusat

    BATAM, POSMETRO.CO : Sebanyak 25 wartawan dari berbagai media...

    Spanduk Menakutkan Buat Pelaku Pembuang Sampah Sembarangan

    BATAM, POSMETRO.CO : Tumpukan sampah di pinggir jalan Trans...

    Ditpolair Polda Kepri Gagalkan Pengiriman PMI Bodong ke Malaysia

    BATAM, POSMETRO: Tim Subditgakkum Ditpolairud polda kepri kembali menggagalkan...

    Word Water Forum ke -10 Akan Dihadiri 14 Kepala Negara

    posmetro.co --Bali: Word Water Forum Ke-10 menjadi perhelatan besar...

    Kadis Kominfo Paparkan Potensi dan Kemajuan Batam ke Rombongan Pemprov Kaltim

    BATAM, POSMETRO.CO : Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo)...
    spot_img

    Share

    BATAM, POSMETRO.CO : Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau (Kepri) tahun 2023 tetap kuat dikisaran 4,9 hingga 5,7 persen. Angka ini terus meningkat pada kisaran 5,1 s.d. 5,9 persen pada tahun 2024.

    Hal ini disampaikan Deputi Kepala perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepri, Adidoyo Prakoso mewakili Kepala perwakilan Bank Indonesia Kepri Suryono dalam giat di Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2023 di Hotel Merriot Harbourbay Batam, Rabu (29/11) malam.

    Sementara itu, inflasi gabungan 2 kota di Kepri yakni Batam dan Tanjungpinang di 2023 diperkirakan berada pada rentang sasaran 3,0±1 persen dan menurun pada 2024 dalam rentang sasaran 2,5±1 persen.

    Pencapaian ini tidak terlepas dari sinergi yang erat dan koordinasi kebijakan seluruh pemangku kepentingan melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), dengan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang berkontribusi kuat pada terkendalinya inflasi.

    Ia menyampaikan, perekonomian Indonesia sampai dengan triwulan III 2023, masih menunjukkan kinerja positif, yaitu dapat tumbuh sebesar 4,94 persen (year-on-year).

    “Kinerja ekonomi yang positif tersebut juga diikuti oleh perekonomian Kepri yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,88 persen (year-on-year) pada triwulan III 2023,” sebutnya.

    Perbaikan kinerja tersebut juga tercermin dari pertumbuhan ekonomi Kepri secara kumulatif sampai dengan triwulan III 2023, yang tercatat sebesar 5,47 persen (c-to-c), lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar 4,63 persen (c-to-c) dan tercatat sebagai pertumbuhan ekonomi kumulatif tertinggi di Sumatera.

    Pencapaian ini didukung dengan tetap kuatnya pertumbuhan empat lapangan usaha utama di Kepri yaitu Industri Pengolahan, Konstruksi, Pertambangan dan Penggalian serta Perdagangan.

    Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tersebut terutama didorang oleh pertumbuhan investasi khususnya dalam negeri.

    Inflasi global masih tetap tinggi sejalan dengan tingginya tekanan inflasi komoditas energi dan pangan global, seiring kebijakan proteksionisne pangan di berbagai negara. Hal tersebut turut berdampak pada tetap tingginya suku bunga kebijakan global untuk meredam inflasi yang tinggi.

    Sementara itu, inflasi domestik masih tetap terkendali dalam kisaran target 3,0±1 persen sejalan dengan tetap. kuatnya bauran kebijakan moneter dan sinergi dengan Pemerintah. Hingga Oktober 2023, perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan 2 kota di Provinsi Kepri mengalami inflasi sebesar 0,33 persen (mtm) atau sebesar 1,54 persen (year-to-date) dan tercatat sebagai inflasi tahun kalender peringkat ketujuh terendah se-Indonesia.

    “Dengan demikian, secara tahunan mencatatkan inflasi sebesar 2,46 persen (yoy) atau masih terkendali berada dalam kisaran target inflasi nasional 3,0±1 persen,” terang dia.

    Kemudian, Inflasi yang terkendali ini tidak terlepas dari program GNPIP Kepri 2023 yang diluncurkan oleh Gubernur Kepri, Bapak Ansar Ahmad, di Kabupaten Lingga pada bulan Maret 2023 lalu dengan tema ‘KEPRI BERSAHABAT (BERkolaborasi dalam StAbilisasi Harga dan pAsokan Bahan pangan AnTar daerah) dengan 7 program unggulan dalam kerangka 4K, yaitu Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, Ketersediaan Pasokan dan Komunikasi Yang Efektif.

    TPID baik di level Provinsi maupun Kabupaten/Kota, Satgas Pangan, Asosiasi, Pelaku Usaha dan pihak terkait turut berperan aktif dalam mengendalikan inflasi di daerah, khususnya dalam mendukung GNPIP sehingga inflasi bisa terkendali dilevel yang rendah dan stabil.

    Kinerja perekonomian dan inflasi yang positif tersebut juga berdampak pada kesejahteraan masyarakat yang semakin membaik. TPID baik di level Provinsi maupun Kabupaten/Kota, Satgas Pangan, Asosiasi, Pelaku Usaha dan pihak terkait turut berperan aktif dalam mengendalikan inflasi di daerah, khususnya dalam mendukung GNPIP sehingga inflasi bisa terkendali dilevel yang rendah dan stabil.

    Sementara, Gubernur Kepri Ansar Ahmad sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kepri Adi Prihantara menyampaikan, optimisme bahwa perekonomian Kepri ke depan dapat terjaga dengan baik.

    Hal tersebut dapat dilakukan dengan sinergi yang kuat antara Pemerintah Provinsi Kepri dengan seluruh pemangku kepentingan.

    “Termasuk BI Kepri khususnya dalam menjaga stabilitas harga. Sinergi program kerja yang akan terus diperkuat ke depan antara lain dalam GNPIP dan Pengembangan UMKM potensial di Kepri,” kata Adi.

    Melalui kesempatan yang sama, Bank Indonesia juga memberikan penghargaan Gurindam Award tahun 2023 kepada 12 mitra strategis yang berasal dari instansi, perbankan, korporasi, dan UMKM sebagai apresiasi atas dukungannya dalam mendukung pelaksanaan tugas Bank Indonesia sepanjang tahun 2023.

    “Penghargaan ini juga merefleksikan jalinan sinergi antara Bank Indonesia dan para mitral strategis dalam memperkuat ketahanan dan kebangkitan ekonomi di Provinsi Kepri,” jelasnya.(hbb)