POSMETRO.CO Nasional Daerah

BKKBN Akan Adakan Pekan Pelayanan Nasional di Hari Kontrasepsi Sedunia

Posmetro.co, Jakarta: Dalam rangka menyambut Hari Kontrasepsi Sedunia Jurnalis Forta Bangga Kencana menggelar diskusi media bertajuk “Kolaborasi Pelayanan KB Nusantara Dalam Percepatan Penurunan Stunting”. Di sebuah Cafe Kawasan Jakarta Timur, Jumat (22/09/2023).

Hari Kontrasepsi Sedunia atau World Contraception Day yang diperingati setiap tanggal 26 September mengangkat tema “Your Life Your Choise” merupakan momentum dalam rangka meningkatkan komitmen stakeholder, provider medis, mitra kerja dan masyarakat.

Guna meningkatkan pencapaian program Bangga Kencana secara menyeluruh, serta meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat Indonesia terkait pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas.

BKKBN ( Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) akan mengadakan pelayanan KB serentak dari tanggal 26 September hingga 4 oktober. Target 1,5 Juta akseptor. Berkolaborasi dengan TNI, Babinsa, IBI ( Ikatan Bidan Indonesia). TNI Trimatra Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.

Ada 7 Provinsi pilihan yang akan kick off pada tanggal 26 September mendatang, yakni; Sumatra, Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara dan NTB. Akan ada berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh BKKBN hingga hari puncak peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia 10 Oktrober.

Kepala BKKBN, Dr.(H.C) dr.Hasto Wardoyo,Sp.O.G mengatakan angka stunting di Indonesia masih tinggi berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) masih pada angka 21,6% sedang saran dari Organisasi Kesehatan Dunia standarnya dibawah 20%.

Sehingga program-program yang melipatkan seluruh unsur masyarakat terkait percepatan penurunan stanting mesti digenjot agar tercapai target sesuai arahan Presiden yakni 14% di tahun 2024.

“Stunting sekarang menjadi kepentingan semua pihak. Tak ada kepala Desa yang tak kuatir dengan stunting, karena dana desa sudah diarahkan untuk stunting. Puskesmas juga sibuk mencari cara untuk mengelola makanan yang akan dibagikan pada keluarga beresiko stunting,” ungkapnya .

Dikatakan Hasto, untuk mengejar penurunan angka stunting, BKKBN bersama seluruh pemangku kepentingan telah mengarahkan berbagai program untuk mengatasi angka stunting dari hulu.

“Pola pikir kawin usia muda, terlalu tua, terlalu sering hamil dan terlalu banyak anak , pola pikir demikian kita hapus. Kalau pola pikirnya bagus anaknya tidak akan stunting,” tutupnya.
(Lina)