Gubernur Kepri Hadiri Rakornas Pengendalian Inflasi 2023

    spot_img

    Baca juga

    Tahun 2024, 731 JCH Batam Berangkat

    BATAM, POSMETRO.CO : Tercatat 731  Jamaah Calon Haji (JCH)...

    Gubernur Ansar: Modal Baik untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

    KEPRI, POSMETRO: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau...

    Jaga Kepercayaan Publik, BP Batam Tingkatkan Kualitas PPID BP Batam

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan (BP) Batam menggelar acara Focus...
    spot_img

    Share

    KEPRI, PM: Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2023 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/8). Rakornas yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo ini diikuti oleh kepala daerah dari seluruh Indonesia.

    Para menteri kabinet juga tampak hadir dalam acara tersebut, yakni Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Mendagri Tito Karnavian. Kemudian Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Ketua BPK Isma Yatun, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

    Dalam kesempatan tersebut, TPID Award juga diberikan kepada daerah yang dinilai berhasil mengendalikan inflasi di daerahnya. Terdapat tiga kategori penerima penghargaan, yaitu TPID Kabupaten/Kota Berprestasi, TPID Kabupaten/Kota Terbaik, dan TPID Provinsi Terbaik.

    Dalam rakornas tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan arahan terkait penanganan inflasi di Indonesia yang saat ini berada di level 3,08%. Menurutnya, angka ini sangat baik dan rendah dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya di dunia.

    “Kita tahu inflasi sangat terkendali di angka 3,08% di Juli 2023. Ini sebuah angka yang baik sekali kita bisa mengendalikan harga barang dan jasa,” kata Jokowi.

    Dibandingkan beberapa capaian inflasi di berbagai negara, mulai dari Argentina yang berada di level 113%, Turki di level 47%, India di level 7,4%, Uni Eropa di level 5,3%, hingga Amerika Serikat di level 3,2%. Menurutnya, bila inflasi bisa sampai setinggi Argentina, pertumbuhan ekonomi sebesar apapun akan tetap tekor.

    Jokowi juga mengapresiasi strategi penanganan inflasi di Indonesia yang unik dan melibatkan banyak pihak, tidak hanya bank sentral. Ia mencontohkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang berperan aktif dalam menjaga stabilitas harga di daerah.

    “Pengendalian inflasi di negara manapun itu biasanya dilakukan hanya dari satu, dari bank sentralnya. Dari situ dikendalikan lewat apa, kenaikan suku bunga, lewat nilai tukar, tanya di negara manapun pasti pakai itu. Kita tidak,” ujar Jokowi.

    Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo juga memberikan paparan mengenai perkembangan inflasi di Indonesia. Ia menyebutkan bahwa laju inflasi Indonesia turun lebih cepat dan telah kembali ke sasaran 2-4 persen.

    “Pada Juli 2023, lalu inflasi turun dari 5,51 persen pada akhir 2022 menjadi 3,08 persen secara tahunan, termasuk salah satu yang terendah di dunia,” kata Perry.

    Usai acara, Gubernur Ansar Ahmad mengatakan bahwa gambaran inflasi di Provinsi Kepri di Juli 2023 tercatat di angka 2,29% Year on Year (YoY). Angka ini merupakan yang terendah ke sepuluh secara nasional.

    “Sementara hitungan Years to Date (YtD) berada di angka 0,89% atau yang terendah se-Sumatera,” ucap Ansar Ahmad.

    Ansar Ahmad menambahkan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari kerja sama dan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat. Ia berharap TPID Award ini dapat menjadi motivasi bagi daerah lain untuk terus berupaya menjaga stabilitas harga dan kesejahteraan masyarakat. (**/ron/yed)