BATAM, PM: Perembukan itu tertutup. Tak sembarang orang yang boleh masuk. Dalam ruangan kecil di bawah tangga lobby Swiss-Belhotel Harbourbay, Batam, Kepri itu sudah duduk orang-orang penting yang ingin menemui Menkopolhukam Mahfud MD, hari Kamis (6/4) itu.
Mereka dari pelbagai lintas yang ada kaitannya dengan misi pelindungan Hak Azasi Manusia (HAM). Di luar sana para ajudan beliau tegak mengawal. Pertemuan yang kedua kalinya antara Pak Menteri dengan Romo Paschalis pegiat HAM itu, berlangsung singkat. Selesai tanya jawab, Mahfud berangkat.
“Banyak yang dibahas. Diantaranya informasi-informasi penting yang selama ini beredar sebagai kasus dan saya mendapat konfirmasi dengan data yang saya terima,” kata Mahfud usai pertemuan. Diakuinya, bertukar informasi dengan berbagai lintas itu memang tidak secara resmi. Tapi di situ, Menkopolhukam sudah mengambil kesimpulan.
“Kita akan segera melakukan tindakan tegas. Karena (perdagangan orang) ini adalah suatu kejahatan,” kata dia. Tapi Mahfud tidak ingin terburu-buru jika untuk penegakan hukum yang dimaksud melibatkan oknum pejabat aparatur negara di Kepri. “Nanti saja kalau itu. Enggak boleh gegabah. Yang jelas informasi sudah saya terima baik nama dan jabatan. Kita tidak ingin buru-buru, jabatan apa dan dari mana,” jelasnya.
Apakah ada indikasi aparat penegak hukum di Batam, Kepri terlibat seperti oknum pejabat dari Badan Intelijen Negara (BIN) yang dihebohkan sejauh ini? “Nanti kita lihat,” kata Mahfud. Ia juga menyinggung perihal kunjungan ke pelabuhan Ferry Internasional Batamcenter untuk melihat secara fisik, prosedur dan segalanya.
Terpisah, Romo Paschalis mengakui, itu adalah pertemuannya yang kedua kali dengan Mahfud MD. Tapi beliau enggan membeberkan apa saja yang dibahas di dalam pertemuan tersebut. “Saya berikan data yang diminta. Itu, kalau detailnya tanya Pak Mahfud saja,” imbuh Romo Paschalis.(cnk)