Abang-adik yang Jago Jujitsu  

    spot_img

    Baca juga

    Tahun 2024, 731 JCH Batam Berangkat

    BATAM, POSMETRO.CO : Tercatat 731  Jamaah Calon Haji (JCH)...

    Gubernur Ansar: Modal Baik untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

    KEPRI, POSMETRO: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau...

    Jaga Kepercayaan Publik, BP Batam Tingkatkan Kualitas PPID BP Batam

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan (BP) Batam menggelar acara Focus...
    spot_img

    Share

    Tangguh-Tangkas berlatih Jujitsu di Dojo Kenacha, Minggu pagi.

    >>> Setelah menang di tingkat provinsi, Tangguh-Tangkas termotivasi ikuti jejak para senior

    TANGGUH. Nama itu diikuti juga oleh karakternya yang tangguh. Tak mudah menyerah. Kuat dan gigih.

    Putra Batam kelahiran 19 Maret 2011 ini memiliki nama lengkap Tangguh Amanzamtoti Setiawan. Di usianya yang masih dini, Tangguh ingin menjadi atlet jujitsu yang akan mengharumkan nama Batam, Kepulauan Riau hingga bisa mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional.

    Sudah lebih setahun, Tangguh berlatih jujitsu di Dojo Kenacha Martial Arts, Batam Kota. Ia tak sendiri.

    Sang adik, Tangkas Adinata Setiawan, juga ikut berlatih jujitsu di bawah asuhan pelatih Sensei Rozi Juhendra. Abang-adik ini rutin berlatih dua kali dalam sepekan.

    “Sensei, kapan lagi ada pertandingan?” tanya Tangguh pada pelatihnya, Minggu (20/2). Kesehariannya, Tangguh memang anak yang mudah tersenyum. Bersikap ramah. Namun sesekali berlaku kocak.

    Disenangi oleh teman-temannya. Bahkan, terkesan juga suka mengalah. Dia juga seorang yang pemberani. Selalu haus kompetisi. Pola latihan, yang setiap pertemuan selalu ada sesi ‘sparring’, hal yang paling ditunggu-tunggu oleh Tangguh. Ia lebih tertantang saat dipasangkan dengan seniornya.

    Peraih medali perak pada Kejuaraan Jujitsu se-Provinsi Kepri, September 2022 ini ingin mengikuti langkah para seniornya yang telah go nasional dan internasional.

    Semisal, Ryan M Farizal dan Danang Yoga Gunawan. Namun, untuk mengikuti langkah prestasi dua seniornya itu memang harus berlatih keras sejak usia dini.

    Di tengah seabrek aktivitasnya sebagai pelajar kelas VI Sekolah Dasar, Tangguh tak pernah absen berlatih beladiri jujitsu. Selain berlatih jujitsu, Tangguh-Tangkas juga aktif di sekolah sepakbola.

    Prestasi Tangguh di cabor jujitsu juga diikuti oleh sang adik, Tangkas. Putra pasangan Doni Setiawan-Fatma Dewi ini sama-sama menjuarai Kejuaraan Jujitsu se-Provinsi Kepri yang digelar POSMETRO bersama Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Batam.

    Bertanding di kategori U-8 Putra, Tangkas berhasil meraih medali emas. Motivasi awal orangtua mendaftarkan abang-adik ini hanya untuk memiliki bekal beladiri. Seiring berjalannya proses latihan, keduanya juga mendapatkan dukungan dari orangtua untuk menjadi atlet.

    M Danang Yoga Gunawan, Asisten Pelatih Dojo Kenacha, menyebut, Tangguh punya potensi besar untuk menjadi atlet.

    “Saya juga pernah melewati masa-masa yang dilalui Tangguh,” ujar Danang. Danang menyebut, ia pertama kali latihan jujitsu di bawah perguruan Indonesia Spider Jujitsu (ISJ) juga seusia Tangguh.

    “Waktu itu masih kelas lima sekolah dasar,” ujar siswa kelas XI SMK ini. Mulai berlatih sejak usia dini, sebut Danang, punya banyak nilai lebih.

    “Pola latihan yang diterapkan untuk ‘kelas anak’ ini juga asyik,” ujar Danang-yang merupakan atlet Seleksi Nasional SEA Games 2023 ini.

    ‘Mencuri start’ berlatih sejak usia dini, Danang jauh lebih unggul dari teman-teman seusianya kini. Sepanjang karirnya sebagai atlet, Danang sudah banyak meraih prestasi di cabor jujitsu.

    Dia selalu menjadi yang terbaik di kejuaraan jujitsu tingkat provinsi. Terbaru, ia menyumbangkan emas untuk Batam di ajang Pekan Olahraga Provinsi di Bintan.

    Danang juga mewakili Kepri di PON XX Papua. Danang juga meraih emas di ajang kejuaraan Brazilian Jiujitsu, Titan Challenge di Bandung. Akhir tahun lalu, Danang meraih perak di Kejuaraan Nasional PB Jujitsu Indonesia (PBJI) yang digelar di Yogyakarta, hingga berhak dapat tiket Seleknas.

    “Saya melihat, Tangguh juga bisa berprestasi seperti saya,” kata Danang.

    Danang menyebut, atlet Kepri, khususnya Batam menjadi atlet yang ‘dibidik’ oleh pengurus pusat. Bahkan, Ryan M Farizal, atlet Indonesia Spider Jujitsu (ISJ) Batam-yang juga asisten pelatih Dojo Kenacha pernah mengharumkan nama Indonesia di event perangkingan dunia di Thailand. Kala itu, Ryan berhasil menyabet perunggu.

    “Di dojo Kenacha ini, banyak terlihat tunas-tunas atlet yang sudah mulai tumbuh. Di kategori U12 saja ada Kenzie, Syabil, Zio, Tangguh, Tangkas, Ilham, dan Derik. Mereka sudah membuktikan jadi yang terbaik di kelasnya masing-masing,” sebut Ryan.

    Meningkat di kelas remaja, ada beberapa nama yang punya potensi besar untuk berprestasi mengharumkan nama Kepri. Di antaranya: Jarwo, Dika, Akbar dan Satriadi.

    Ryan menjelaskan, selain sebagai olahraga prestasi, beladiri jujitsu juga efektif dipelajari untuk pertahanan diri. Teknik bantingan dan kuncian, merupakan andalan dari beladiri yang awalnya berasal dari negara Jepang ini. Kurikulum latihan, juga fokus pada materi stand up figting yang terdiri dari teknik pukulan dan tendangan.

    “Materi latihan, khususnya di ISJ ini sangat lengkap,” jelas Ryan. Alhasil, kata Ryan, banyak juga atlet ISJ yang berprestasi pada kejuaraan terbuka yang digelar oleh cabor beladiri full body contact lainnya.

    Bahkan, tak sedikit atlet ISJ yang berprestasi di event MMA profesional. Sebab, selama ini, kata Ryan, kurikulum ISJ disusun berdasarkan materi tradisional, sport dan modern jujitsu.

    Saat ini, kata Ryan, guru besar ISJ, Shihan Rally Polandos (DAN V Tradisional Jujitsu) juga sudah meraih sabuk hitam Brazilian Jiujitsu (BJJ). Tentunya, ke depan, jaringan Spider Academy juga fokus mengembangkan Spider BJJ.(chi)