Rokok Tanpa Cukai H&D Kuasai Pasar, Merek Lain Susah Dicari

    spot_img

    Baca juga

    Kepala BP Batam Apresiasi Antusiasme Masyarakat Dukung Kemenangan Timnas Indonesia U23

    BATAM, POSMETRO: Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad...

    SMSI Provinsi Riau Sambangi BP Batam, Muhammad Rudi: Mari Dukung Pembangunan

    BATAM, POSMETRO: Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi...

    Ini 30 Nama Anggota DPRD Karimun Terpilih 2024-2029 Hasil Pleno KPU Karimun

    KARIMUN, POSMETRO.CO: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karimun resmi...

    25 Wartawan Ikuti UKW ke-16 Gratis di Kepri dari PWI Pusat

    BATAM, POSMETRO.CO : Sebanyak 25 wartawan dari berbagai media...

    Spanduk Menakutkan Buat Pelaku Pembuang Sampah Sembarangan

    BATAM, POSMETRO.CO : Tumpukan sampah di pinggir jalan Trans...
    spot_img

    Share

     

    BATAM, PM: Peredaran rokok tak bercukai merek H&D makin merajalela di Batam. Menurut sejumlah pedagang, rokok berjenis cita rasa mild ini memang paling laris manis. Peminatnya sangat banyak.

    “Kalau H&D yang mild ini, wah laris kali. Saya sehari itu, kalau cuma tiga sampai empat slop gampang jualnya,” ujar seorang pedagang di kawasan Batam Kota, kepada tim POSMETRO.

    Memang diakuinya, beberapa pekan ini, sejumlah rokok tanpa cukai lainnya mulai sulit didapatkan. Dia pun menyebut beberapa merek lain, seperti Rave, Ray, Hmild , Manchester sulit untuk mendapatkannya. “Beberapa minggu inilah, cari Manchester itu
    susah. Kemarin karena saya dapat dari marketingnya aja bisa dapat satu slop. Kalau di agen-agen sudah gak ada. Tapi yang H & D ini, banyak stoknya. Lagian juga laris,” papar pedagang itu.

    Meski dia bukan perokok, tapi dia kerap mendapat komentar dari para pembeli. Menurut pembelinya, rokok dengan merek H & D
    ini memang cita rasanya berbeda. Dengan harga yang sangat murah, tapi rasanya tak kalah dengan rokok-rokok bermerk yang
    memiliki sticker cukai. “H&D ini kata orang-orang memeang rasanya pas, ditambah dengan harga yang murah. Sekarang yang Mildnya sudah naik, Rp10 ribu. Kalau yang rokok putihnya masih Rp9 ribu,” katanya menjelaskan.

    Fenomena rokok H&D ini cukup mengejutkan di Batam. Rokok merek ini, seakan menjadi
    primadona di tengah mahalnya harga-harga rokok-rokok ternama yang sudah lama bermain di pasaran. Selain murah, rokok ini disebut-sebut memiliki cita rasa yang tak kalah dengan rokok terkenal yang harganya tentu jauh lebih mahal.

    Beberapa perokok rokok terkenal, banyak yang sekarang beralih ke H&D. “Iya rasanya sama dengan rokok yang bercukai dan merek terkenal,“ ujar Kardi, salah satu perokok H&D yang selama ini mengaku mengkonsumsi rokok dengan merk terkenal yang sejenis. “Harganya murah. Jauh, biasanya (menyebut merek rokok terkenal) sekitar Rp26 sampai Rp27
    ribulah. Kalau H&D cuma Rp9 ribu saja,” katanya.

    Apalagi dengan naiknya BBM, dimana harga-harga kebutuhan merangkak naik, dengan keberadaan rokok tak bercukai itu sangat membantu pengeluarannya. “Kalau saya tak peduli ada cukai atau tidak, yang penting ngebul,” ungkapnya.

    Rokok H&D ini di pasaran terdapat berbagai varian. Ada yang berjenis
    mild ada pula orang yang menyebutnya rokok putih. Dan varian rokok H&D ini juga memiliki dua jenis. Ada yang tak
    bercukai, ada pula yang bercukai. Harganya juga tidak beda.

    “Iya saya beli di (menyebut salah satu swalayan di Batam kota) ada cukainya. Tapi harganya juga segitu,” kata Kardi.

    Pantauan POSMETRO, peredaran rokok ini semakin marak. Rokok tanpa cukai itu sangat mudah
    ditemukan di pasaran.

    Beberapa merek rokok sejenis ini pun memang tampak banyak beredar di pasaran dengan
    berbagai merek. Ada Manchester, ada OFO Bold. Rokok-rokok tersebut banyak peminatnya karena harganya yang murah. “Kalau saya suka rokok H&D, harganya murah,” kata seorang pria yang minta namanya tak perlu ditulis itu.

    Ia mengaku sudah kecanduan rokok H&D sudah cukup lama. Persisnya sebelum terjadi pandemi Covid-19. Rokok H&D di pasaran dijual berkisar Rp9 ribu sampai Rp11 ribu per bungkus.

    “Kalau saya sering beli per slop. Isinya 10 bungkus harga Rp70 ribu. Lebih hemat lagi, bang, ” bebernya.

    Di kawasan Nagoya dan Jodoh, rokok-rokok merek tesebut juga banyak beredar. “Saya dulu suka
    S slim, yang ada tulisannya Super Slim Mild, tapi sekarang susah carinya, jadinya sekarang pindah ke merek H&D,” ujar seorang pengemudi ojek online.

    Ia mengaku beralih membeli H & D karena harganya yang murah. Juga mudah dijual di warung-warung. Namun kini soal urusan rasa kembali ke konsumen. “Yang laris rokok ini (H&D) sekarang ini jadi idola. Murah meriah,” ujar seorang
    pemilik kedai rokok di Batam Kota.

    Namun menurutnya, rokok-rokok bermerk ternama, seperti Djisamsoe, Sampoerna
    Mild, Marlboro juga masih banyak yang meminati. “Iya masih ada tetap peminatnya. Cuma kalau sekarang yang kenceng ya
    jualan H&D,” katanya menegaskan.

    Pantauan POSMETRO, rokok-rokok murah yang tanpa cukai ini, tidak ditemui di toko-toko modern, seperti di Alfamart atau pun Indomaret. Hal itu juga dibenarkan oleh seorang perokok yang ingin membeli H&D di salah satu toko modern di kawasan Batuaji. “Iya saya pernah cari, saya pikir ada. Kata karyawan Indomaret, disini tak jual, cari di toko itu saja, sambil menunjuk toko lain. Karena katanya tidak ada cukainya,” ujar Sukar, seorang warga Batuaji yang juga
    mengaku telah berpindah ke lain hati dari rokok merk ternama berganti ke H&D. “Iya lebih murah, bro,” katanya.(tim)