Indonesia Spider Jujitsu Akan Berpusat di Kota Batam

    spot_img

    Baca juga

    Tahun 2024, 731 JCH Batam Berangkat

    BATAM, POSMETRO.CO : Tercatat 731  Jamaah Calon Haji (JCH)...

    Gubernur Ansar: Modal Baik untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

    KEPRI, POSMETRO: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau...

    Jaga Kepercayaan Publik, BP Batam Tingkatkan Kualitas PPID BP Batam

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan (BP) Batam menggelar acara Focus...
    spot_img

    Share

    Kunjungan Mahesa Arba ke Dojo Macan Tidar, PT Putra Tidar Perkasa.

    >>>Rangkaian Kunjungan Guru Besar ISJ

    BATAM, POSMETRO.CO : Luar biasa. Atlet Indonesia Spider Jujitsu (ISJ) mendapat perhatian khusus dari Guru Besar ISJ, Shihan Mahesa Arba.

    Sehari setelah menyelesaikan tugasnya dengan baik sebagai Manajer Timnas Jujitsu Indonesia pada SEA Games Vietnam, Mahesa langsung berkunjung ke Batam, Senin (16/5).

    Dalam ajang multievent tingkat Asia Tenggara itu, dua atlet Indonesia berhasil mengalungi dua medali perunggu, dari tiga atlet yang berangkat.

    Selanjutnya, Mahesa berada sepekan di Batam untuk beberapa agenda besar Jujitsu, sebelum kembali ke Jakarta.

    “Kita melihat banyak potensi di Batam,” ujar Mahesa di sela-sela kunjungannya ke Dojo Macan Tidar, Selasa (17/5). Ini adalah dojo khusus PT Putra Tidar Perkasa (PT PTP), sebuah perusahaan jasa penyalur tenaga Satuan Pengamanan terbesar di Kepri. Sedikitnya, ada 150 orang yang hadir latihan, sore itu. Ini hanya sebagian, dari 900 personil PTP yang diwajibkan ikut latihan jujitsu yang digelar rutin setiap Selasa dan Jumat sore.

    Pada kunjungannya itu, Mahesa memuji semangat siswa jujitsu Dojo Macan Tidar. “Usia bukan alasan untuk tidak latihan jujitsu. Apalagi, kita bergerak di bidang jasa pengamanan,” sebut perintis Titan Brazilian Jiujitsu di Indonesia ini.

    Saat ini, kata Mahesa, jujitsu tak hanya beladiri wajib di banyak satuan. “Tapi juga menjadi beladiri prestasi yang sudah dipertandingkan pada Asian Games, SEA Games dan PON,” jelasnya. Mahesa memberi motivasi agar siswa Dojo Macan Tidar ini menularkan hobi beladiri jujitsu kepada keluarga.

    “Banyak manfaat beladiri jujitsu ini. Selain untuk penunjang tugas, kita atau anak-anak kita juga punya kesempatan untuk mengharumkan nama keluarga, perusahaan, daerah atau bahkan negara di ajang-ajang resmi event olahraga,” kata salah satu founder ISJ ini.

    COO PTP, Ryan Istiyanto merasa bangga dengan kunjungan Manajer Timmas Jujitsu Indonesia ini.

    “Ini sesuai juga dengan komitmen kami di PTP. Beladiri jujitsu ini tak hanya diwajibkan sebagai penunjang tugas sebagai anggota satuan pengamanan, tapi juga kami arahkan ke ajang prestasi. Kami dukung penuh dan arahkan mereka untuk berprestasi,” tegas Ryan.

    Di Kepri, khusus Batam, ISJ sudah berkembang pesat. Lebih dari seribu siswa aktif berlatih di beberapa Dojo ISJ yang ada di Kepri. Di antaranya: Batam, Bintan, Tanjungpinang, Karimun dan Lingga.

    “Tapi memang yang terbanyak ada di Batam,” kata Mahesa. Kunjungan ke Batam ini, kata Mahesa, sejalan dengan mencari bibit-bibit atlet ke daerah.

    “Saya yakin, bibit atlet yang akan membanggakan Indonesia ini, banyak tersebar di daerah. Batam masuk dalam target saya,” ujar pemegang DAN V tradisional jujitsu, yang kini juga berlatih Brazilian Jiujitsu (BJJ) ini.

    Selain memantau perkembangan jujitsu ke daerah, Mahesa juga punya agenda khusus internal ISJ ke Batam.

    “Saya akan menjadikan pusat ISJ ada di Kota Batam ini,” ujarnya saat menggelar Pra Rakernas di Hotel Planet Holiday. Dijadwalkan, Rakernas ISJ akan digekar di Batam, 23 – 25 Juli 2022 mendatang di Batam.

    Selain ke Dojo Macan Tidar, Mahesa juga berkunjung ke Dojo Kenacha Martial Arts, Batam Kota. Dojo ini, sementara menjadi pusat pelatihan atlet dan asisten pelatih ISJ.

    Namun pelatihan jujitsu di Kenacha juga terbuka untuk umum. Latihan jujitsu di Dojo Kenacha ini dibagi menjadi kelompok umur dan kemampuan.

    “Saya sangat senang dan bangga, perkembangan ISJ begitu pesat di Kepri ini di bawah bimbingan Sensei Oji,” ujar Mahesa.

    Rozi Juhendra, atau yang akrab disapa Sensei Oji itu, kata Mahesa, tidak hanya mampu mengembangkan ISJ secara kuantitas, tapi siswa dan atletnya juga berkualitas. Atlet Kepri binaan Oji berhasil memboyong dua medali perunggu pada ajang PON XX Papua, tahun lalu. Atlet ISJ Kepri juga memborong medali emas, perak dan perunggu pada kejuaraan terbuka lainnya, seperti Kejuaraan Titan BJJ yang digelar di Bandung, awal tahun ini.

    Dalam kunjungan ke Dojo Kenacha, Kamis (19/5) malam, Mahesa juga langsung menyematkan sabuk biru kepada M Chadafi Nasution, seorang jaksa yang ikut berjuang membesarkan ISJ di Kepri.

    “Yang kita lakukan untuk perkembangan ISJ ini, sebenarnya belum seberapa. Tapi, saat ini, keberadaan ISJ sangat disegani oleh banyak praktisi jujitsu,” kata Chadafi.

    Dalam kesibukannya menjalankan tugas negara, Chadafi berjanji akan terus mendorong atlet ISJ untuk terus berprestasi di banyak event jujitsu.

    Tidak hanya fokus pada pembinaan atlet, tapi Chadafi memastikan, beladiri jujitsu ini sangat cocok dipelajari oleh tenaga satuan pengamanan, penegak hukum atau masyarakat umum sebagai bekal beladiri.(chi)