Jujitsu Indonesia Target 3 Emas pada SEA Games Vietnam

    spot_img

    Baca juga

    Tahun 2024, 731 JCH Batam Berangkat

    BATAM, POSMETRO.CO : Tercatat 731  Jamaah Calon Haji (JCH)...

    Gubernur Ansar: Modal Baik untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

    KEPRI, POSMETRO: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau...

    Jaga Kepercayaan Publik, BP Batam Tingkatkan Kualitas PPID BP Batam

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan (BP) Batam menggelar acara Focus...
    spot_img

    Share

    Mahesa Arba

    >>> Pertandingkan Nomor Baru: No Gi

    ADA yang beda kali ini. Cabang olahraga (cabor) jujitsu mempertandingkan kelas No Gi pada SEA Games ke-31 di Vietnam. Momen ini disambar optimis oleh Tim Jujitsu Indonesia. Ananda Mauludi Ikhsan, seorang atlet Indonesia disiapkan untuk menyabet emas di kelas 56 Kg No Gi Putra.

    “Kita di kelas ini (56 Kg No Gi) bisa bersaing pada perebutan medali emas,” sebut Caca, begitu Ananda Mauludi Ikhsan akrab disapa. Pun begitu, perjuangannya juga tak mudah. Sebab, pertandingan tanpa memakai Gi (baju latihan jujitsu) baru kali ini digelar di ajang multievent.

    “Tentu saya akan berjuangan habis-habisan demi medali emas untuk Indonesia. Insya Allah,” kata Caca pada POSMETRO, Rabu (6/4).

    Janji emas untuk Indonesia ini, tentu bukan target yang asal ucap. Caca bukan atlet karbitan. Ia sudah punya jam terbang tinggi. Di ajang multi event, ini bukan kali pertamanya Caca membela merah-putih. Ia sudah dilibatkan sejak awal Jujitsu dipertandingkan pada ajang Asian Games 2018 lalu.

    Di tingkat nasional, Caca merupakan atlet peraih emas PON XX Papua, Oktober 2021 lalu. Pun di ajang single event dan kejuaraan terbuka lainnya, Caca sudah langganan meraih medali.

    Proyeksi emas ini juga diaminkan oleh Manajer Timnas Jujitsu Indonesia, Mahesa Arba. Kepada P0SMETRO, Mahesa menyebut, pada SEA Games kali ini, Indonesia akan menurunkan tiga atlet.

    “Semuanya atlet putra,” imbuhnya. Mahesa merinci, selain Caca, ada dua atlet lainnya: Sunardi (Gi – 62 Kg) dan Nurul Fikri (Gi – 69 Kg). “Kita membawa tiga atlet realistis emas,” ujar Mahesa, optimis.

    Sebenarnya, kata Mahesa, secara mandiri, Tim Jujitsu Indonesia sudah menyiapkan 6 atlet, tiga di antaranya adalah atlet putri. Atlet putri ini dipaparkan akan merebut satu perak dan dua perunggu. Namun ada pengurangan kuota. “Jadi Indonesia hanya memberangkatkan tiga atlet yang berpotensi meraih medali emas,” sebut pendiri Indonesia Spider Jujitsu (ISJ) ini.

    Berpengalaman menangani atlet Indonesia sejak Asian Games 2018 lalu, Mahesa menyebut sudah mengetahui kekuatan atlet jujitsu di tingkat Asia, khusus kekuatan atlet Asia Tenggara yang akan turun pada SEA Games kali ini.

    “Mungkin yang harus kita waspadai adalah atlet dari Filipina,” imbuh perintis Titan BJJ Indonesia ini.

    Sebagai praktisi yang sudah puluhan tahun mengembangkan cabor jujitsu di Indonesia, Mahesa sangat mengerti peta perkembangan dan kekuatan atlet jujitsu di dunia. Pada SEA Games kali ini, Mahesa masih mempercayakan Alisson Braga sebagai pelatih kepala Timnas Jujitsu Indonesia.

    Mahesa juga menyebut, tidak hanya jago pada teknik-teknik newaza, Alisson juga sudah memahami karakter atlet Indonesia. Alisson juga pelatih kepala saat SEA Games 2019 di Manila.

    Kala itu, Jujitsu Indonesia berhasil meraih 1 emas, 2 perak dan 1 perunggu. Setelah event, Alisson masih tetap di Indonesia. Pria asal Brazil ini masih terus melatih sejumlah mantan atlet nasional dan calon atlet.

    Hasil polesan ‘tangan dingin’ Alisson, kata Mahesa, kini atlet Jujitsu Indonesia sangat disegani oleh atlet jujitsu di Asia. Untuk selanjutnya, kata Mahesa, atlet akan terus digembleng dalam pemusatan latihan.

    Diakui Mahesa, karena faktor kurangnya anggaran, beberapa rencana pelatihan atlet ke luar negeri sempat dibatalkan. Namun hal itu tidak mengurangi semangat atlet untuk meraih target tiga emas.

    Untuk diketahui, Jujitsu merupakan cabang olahraga beladiri yang sudah dipertandingkan di ajang multi event pada Asian Games 2018 lalu. Untuk tingkat Asian dan SEA Games, hanya nomor newaza menggunakan Gi yang dipertandingkan.

    Kali ini, ada nomor baru: Newaza No Gi. Newaza merupakan pertandingan jujitsu yang tidak mengizinkan adanya pukulan dan tendangan. Pada nomor newaza, atlet hanya bertanding memakai teknik bantingan/takedown dan teknik-teknik kuncian. Atlet dinyatakan menang jika berhasil membuat lawan menyerah atau mengumpulkan lebih banyak poin.

    Sebenarnya, dalam cabor jujitsu, ada kategori lainnya yang dipertandingkan. Pada ajang single event, ada nomor pertandingan Fighting System, Show System dan Contact System. Di ajang PON XX Papua lalu, nomor Fighting System sudah dipertandingkan selain Newaza. Pada kategori Fighting System, atlet dibolehkan menggunakan teknik pukulan, tendangan, bantingan dan kuncian.(chi)