Ketum Partai Rakyat, Arvindo Noviar Dukung Rencana Jokowi Angkat Jubir Milenial

    spot_img

    Baca juga

    Genset Indomaret Digondol Maling, Tiga Pelaku Ditangkap, Satu Orang Buron

    BATAM, POSMETRO: Satu unit genset Indomaret Botania 2, Kecamatan...

    Ahmad Yuda Siregar Calon Bupati yang Bakar Istri, Dituntut Hukuman Mati

    BATAM, POSMETRO: Hukuman mati menurut Windi Martika, pantas bagi...

    Halal Bihalal Bersama PMI di 12 Negara, IBA: PMI Menopang Perekonomian Nasional

    BATAM, POSMETRO: Internasional Bisnis Asosiasi (IBA) kembali menggelar acara...

    Gubernur Serahkan Bantuan Senilai Rp7,45 Miliar di Tarempa, Anambas

    KEPRI, POSMETRO: Menutup kunjungan kerja di Kabupaten Kepulauan Anambas,...
    spot_img

    Share

    Jakarta, posmetro.co: Ketua umum Partai Rakyat Arvindo Noviar mengungkapkan pendapatnya, “Bagi kami Juru Bicara Presiden merupakan posisi yang teramat strategis untuk segera diisi usai ditinggalkan Fadjroel Rachman yang belakangan dilantik sebagai duta besar Republik Indonesia untuk Kazakhstan,” katanya.

    “Jika menggunakan instrumen ilmu komunikasi politik yang efektif, kriteria seseorang yang cocok, patut atau layak menjadi Juru Bicara Presiden haruslah seorang yang selain cerdas dan komunikatif juga harus “nyambung” dengan rakyat,” ujarnya pada reporter di Jakarta Senin (01/11/2021).

    “Untuk itu perlulah rasanya Juru Bicara Presiden diisi oleh orang muda. Pemuda dapat menjalankan fungsi Jubir secara optimal, menyampaikan informasi-informasi publik tentang kebijakan Presiden dan pemerintahannya secara aktual dengan komunikasi yang terbuka, tidak kaku karena memiliki relasi yang sesuai dengan perkembangan zaman,” paparnya.

    “Jika kita melihat dari melimpahnya angka produktif generasi muda yang acapkali dengan ringkas kita sebut sebagai bonus demografi, maka kita harus memaksimalkan potensi tersebut, karena berhasil atau tidaknya negara ini di masa depan ditentukan oleh berhasil atau tidaknya kita memaksimalkan momentum bonus demografi,” imbuhnya.

    Sudah waktunya Negara merubah tatanan atau tradisi lama yang meragukan atau menomorduakan peran generasi muda. Kini yang muda-muda penting untuk dilibatkan secara total, diberikan ruang dan posisi strategis di dalam struktur negara. Diakomodir untuk mengemban tugas dalam mengisi bangunan kekuasaan. Lagi pula, secara faktor determinasi, kualitas, kapabilitas, dan atau integritas peran-peran pemuda selalunya sangat kontributif.

    “Memberikan porsi yang lebih, diharapkan membuat generasi muda mampu menjadi agen perubahan yang bergerak dan berusaha sejauh mungkin mengejar utopianya. Kesempatan ini tentunya menjadi tantangan sekaligus peluang untuk menunjukkan potensi sekaligus eksistensinya,” tegasnya.

    “Kehadiran generasi muda sebagai corong informasi istana diharapkan menarik minat pemuda Indonesia untuk lebih perduli terhadap kondisi negaranya. Sebab saya selalu yakin bahwa masa depan Indonesia yang gilang-gemilang adalah masa depan pemuda yang bergotong-royong,” pungkas Arvindo. (fri)