Kejar-kejaran di Tengah Laut, Bakamla Berhasil Amankan Kapal Vietnam

    spot_img

    Baca juga

    Lepas JCH Batam, Muhammad Rudi Doakan Menjadi Haji yang Mabrur

    BATAM, POSMETRO: Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi...

    Ansar Tutup Kejuaraan Voli Gubernur Cup Zona Natuna

    KEPRI, POSMETRO: Disela-sela kunjungan kerja Gubenur Kepri H. Ansar...

    Kunjungi 3 Kecamatan di Natuna, Gubernur Ansar Serahkan Bantuan Rp15,35 M

    KEPRI, POSMETRO: Usai melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Kepulauan...

    Tahun 2024, 731 JCH Batam Berangkat

    BATAM, POSMETRO.CO : Tercatat 731  Jamaah Calon Haji (JCH)...
    spot_img

    Share

    Kapal Vietnam pencuri ikan yang berhasil diamankan Bakamla.

    BATAM, POSMETRO.CO : Meski sudah berulang kali dilakukan tindakan, namun Kapal Ikan Asing (KIA) masih tetap nekat memasuki perairan Indonesia.

    Namun aksi pencurian ikan itu kembali berhasil digagalkan Badan Keamanan Laut Republik Indonesia(BAKAMLA RI).

    Laksma Suwito, Direktur Operasi Laut Bakamla menyebut KIA berbendera negara Vietnam itu diduga baru memulai aksi menangkap ikan, tepatnya di perairan Natuna, Indonesia pada Sabtu (3/4) dini hari kemarin.

    “Tengah malam, KN. Pulau Dana – 323 Bakamla RI sedang melaksanakan patroli Operasi Garda Nusa V di wilayah perbatasan Indonesia – Malaysia sektor Barat, kapal tersebut mendeteksi adanya 1 kapal pada kontak radar,” jelasnya.

    Suwito melanjutkan, KIA yang sedang mencuri ikan tersebut berada di posisi 8 nautical mile (NM) di dalam garis batas landas kontinen dan melaju dengan kecepatan 1,5 knot

    “Untuk memastikan aktifitas kapal tersebut, Komandan KN. Pulau Dana – 323 Letkol Bakamla Hananto Widhi memberi perintah untuk mendekati kontak,” ujar Suwito.

    Namun saat didekati, kapal tersebut malah mematikan lampu. Kemudian kapal ini berusaha kabur dengan menambah kecepatan hingga 7 knot. Aksi kejar-kejaran pun terjadi. Tim Visit Board, Search, and Seizure (VBSS) selalu mendekati kapal pencuri ikan dengan menggunakan RHIB.

    “Kapal target tidak kooperatif dan berusaha kabur. Pengejaran dilakukan, dan tembakan peringatan dilepaskan ke udara,” tegas Suwito.

    Lantaran tidak menghiraukan tembakan peringatan pertama, petugas kembali mengeluarkan tembakan peringatan kedua. Kali ini, tembakan diarahkan ke bagian haluan kapal yang terlihat oleh nahkoda.

    “Nah, di sini kapal pencuri ikan mulai melambat, lalu 3 personel tim VBSS naik ke kapal asal Vietnam dan berhasil menghentikan laju kapal,” papar Suwito.

    Dari pemeriksaan awal, lanjut Suwito, kapal tersebut merupakan kapal ikan berbendera Vietnam dengan nomor lambung BD 311xx-TS. Diketahui kapal baru saja berlayar dari Vietnam menuju perairan Indonesia untuk mencari ikan.

    “Saat ditangkap, petugas menemukan ikan sebanyak 25 kg dan kapal tersbeut dipenuhi bongkahan batu es,” ulasnya.

    Untuk selanjutnya, kapal dan seluruh anak buah kapal (ABK) yang berjumlah 6 orang dikawal dan diamankan menuju Pangkalan Bakamla Batam, guna menjalani proses hukum lebih lanjut.

    “Tindakan ini merupakan bentuk perwujudan Bakamla RI, dalam menunjukkan komitmen dan integritas dalam pengamanan perairan dan wilayah yurisdiksi Indonesia,” tegansya.

    Terakhirnya, Suwito menyebut kehadiran kapal patroli Bakamla RI di wilayah perbatasan merupakan implementasi strategi yang direkomendasikan oleh Bakamla RI kepada Kemenkopolhukam, sebagai hasil seminar nasional tentang pengelolaan perbatasan pada akhir tahun 2020 lalu.

    “Menghadapi situasi di wilayah perbatasan membutuhkan sinergi semua pihak untuk dapat mengimplementasikan strategi tersebut yaitu presence at sea, explore/exploit the sea dan trust build by sea,” pungkasnya. (jho)