9 Bulan, RSUD-EF Tangani 82 Pasien DBD

    spot_img

    Baca juga

    25 Wartawan Ikuti UKW ke-16 Gratis di Kepri dari PWI Pusat

    BATAM, POSMETRO.CO : Sebanyak 25 wartawan dari berbagai media...

    Spanduk Menakutkan Buat Pelaku Pembuang Sampah Sembarangan

    BATAM, POSMETRO.CO : Tumpukan sampah di pinggir jalan Trans...

    Ditpolair Polda Kepri Gagalkan Pengiriman PMI Bodong ke Malaysia

    BATAM, POSMETRO: Tim Subditgakkum Ditpolairud polda kepri kembali menggagalkan...

    Word Water Forum ke -10 Akan Dihadiri 14 Kepala Negara

    posmetro.co --Bali: Word Water Forum Ke-10 menjadi perhelatan besar...

    Kadis Kominfo Paparkan Potensi dan Kemajuan Batam ke Rombongan Pemprov Kaltim

    BATAM, POSMETRO.CO : Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo)...
    spot_img

    Share

    Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah, Batuaji. Foto: jho

    BATAM, POSMETRO.CO: Bukan hanya Covid-19 saja yang harus ditakuti. Namun, penyakit berbahaya seperti demam berdarah dengue (DBD) perlu diwaspadai. Sebab penyakit yang ditularkan nyamuk aedes aegypti ini bisa menimbulkan kematian pada penderitanya.

    Data yang diterima dari Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah (RUSD-EF) kota Batam, sejak 9 bulan terakhir, rumah sakit milik pemerintah itu telah menangani sebanyak 82 pasien DBD.

    Untuk rinciannya, di bulan Januari ada 8 pasien, Februari 6 pasien, Maret 1 pasien, April dan Mei ada 4 pasien, Juni ada 9 orang. Akan tetapi di bulan Juli naik drastis menjadi 26 pasien.

    “Nah, di bulan Agustus angka penderita DBD masih cukup tinggi, yakni 25 pasien. Sedangkan di bulan September menurun drastis menjadi 3 pasien,” tegas Novita, Humas RSUD-EF.

    Novita melanjutkan, semua pasien DBD sudah di tangani dengan baik. Bahkan tak ada pasien yang meninggal dunia. Semuanya pun sudah di nyatakan sehat dan sudah bisa pulang ke rumahnya masing-masing.

    “Semua pasien sudah ditangani dengan sebaik mungkin, bahkan tak ada yang meninggal, melainkan sehat-sehat semuanya,” ujarnya, Rabu (30/9).

    Dari pengamatan Novita, jumlah kasus DBD di Batam dalam kurun waktu 9 bulan memang belum terlalu meningkat. Akan tetapi DBD ini perlu diwaspadai, apalagi saat musim ini lagi hujan.

    “Penyakit DBD tidak boleh dianggap remeh. Jika tidak tertangani dengan baik, maka bisa menyebabkan kematian bagi pasiennya,” tutupnya.

    Arfie, Lurah Tembesi, Kecamatan Sagulung mengajak warganya agar menjaga kebersihan lingkungan serta tetap waspada pada penyakit DBD. Apalagi saat ini lagi musim hujan, jentik nyamuk akan cepat berkembang.

    “Mari kita sama-sama waspadai penyakit DBD ini. Kemudian gotong royong harus ditegakkan lagi untuk menjaga kebersihan lingkungan,” ajaknya.

    Tak lupa, Arfie juga menyarankan agar warga melakukan 3M (Menguras, Menutup, dan Mengubur tempat penampungan air). Jika sudah melakukan hal ini, maka penyakit DBD bisa dicegah.

    “Selalulah menjaga kebersihan, lebih baik mencegah daripada mengobati,” tutupnya.(jho)