Jokowi: 215 Negara Rebutan Vaksin dari Uni Emirat Arab dan Tiongkok

    spot_img

    Baca juga

    25 Wartawan Ikuti UKW ke-16 Gratis di Kepri dari PWI Pusat

    BATAM, POSMETRO.CO : Sebanyak 25 wartawan dari berbagai media...

    Spanduk Menakutkan Buat Pelaku Pembuang Sampah Sembarangan

    BATAM, POSMETRO.CO : Tumpukan sampah di pinggir jalan Trans...

    Ditpolair Polda Kepri Gagalkan Pengiriman PMI Bodong ke Malaysia

    BATAM, POSMETRO: Tim Subditgakkum Ditpolairud polda kepri kembali menggagalkan...

    Word Water Forum ke -10 Akan Dihadiri 14 Kepala Negara

    posmetro.co --Bali: Word Water Forum Ke-10 menjadi perhelatan besar...

    Kadis Kominfo Paparkan Potensi dan Kemajuan Batam ke Rombongan Pemprov Kaltim

    BATAM, POSMETRO.CO : Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo)...
    spot_img

    Share

    Presiden Joko Widodo (Jokowi)‎ menjelaskan, diutusnya Erick Thohir tersebut supaya Indonesia bisa mendapatkan obat Covid-19 dari dua negara yang memproduksi vaksin tersebut. (dok Antara)

    JAKARTA, POSMETRO.CO : Pemerintah terus berupaya menemukan vaksin Covid-19 untuk mengatasi pandemi virus Korona yang terjadi di Indonesia ini. Salah satunya dengan mengutus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir ke Uni Emirat Arab dan Tiongkok.

    Presiden Joko Widodo (Jokowi)‎ menjelaskan, diutusnya Erick Thohir tersebut supaya Indonesia bisa mendapatkan obat Covid-19 dari dua negara yang memproduksi vaksin tersebut.

    “Itu untuk memastikan vaksin itu bisa kita dapatkan baik dalam bentuk bahan baku yang kita produksi di sini. Maupun beli jadi,” ujar Jokowi di Yogyakarta, Jumat (28/8).

    Menurut Jokowi, vaksin yang diproduksi oleh Uni Emirat Arab dan Tiongkok tersebut diperebutkan oleh 215 negara. Sehingga diharapkan Erick Thohir mampu melobi dua negara tersebut.

    “Karena ini jadi rebutan semuanya. Ada sebanyak 215 negara yang rebutan,” katanya.

    Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga optimis nantinya Indonesia bisa memproduksi vaksin Covid-19 sendiri. Sehingga diharapkan awal tahun 2021 masyarakat yang tertular virus Korona bisa disuntikan.

    Jokowi sadar saat ini kondisi ekonomi sangat terdampak adanya virus Korona tersebut. Namun semuanya akan kembali normal jika nantinya vaksin telah diproduksi di Indonesia.

    “Saya meyakini Insya Allah nanti di bulan Januari kita sudah mulai suntik vaksin‎ biar keadaan Indonesia masuk ke kondisi normal,” ungkapnya.(jpg)