Pentingnya Penghijauan Kembali Hutan dan Lahan untuk Ketersediaan Air Waduk

    spot_img

    Baca juga

    Perdalam Materi Ekosistem Logistik, BP Batam Gelar Workshop

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Unit...

    Buka UKW, Muhammad Rudi Harap Lahir Wartawan Profesional dan Berkompeten

    BATAM, POSMETRO: Kepala Badan Pengusahaa (BP) Batam, Muhammad Rudi,...

    Kepala BP Batam Apresiasi Antusiasme Masyarakat Dukung Kemenangan Timnas Indonesia U23

    BATAM, POSMETRO: Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad...

    SMSI Provinsi Riau Sambangi BP Batam, Muhammad Rudi: Mari Dukung Pembangunan

    BATAM, POSMETRO: Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi...

    Ini 30 Nama Anggota DPRD Karimun Terpilih 2024-2029 Hasil Pleno KPU Karimun

    KARIMUN, POSMETRO.CO: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karimun resmi...
    spot_img

    Share

    Kondisi salah satu waduk di Batam.

    BATAM, POSMETRO.CO : Manajer Air Waduk BU Fasling BP Batam, Hajad Widagdo, mengatakan, jika lingkungan rusak, tentunya akan berimbas kepada ketersediaan air baku di sejumlah waduk.

    Pihaknya mengingatkan, jika air baku terbatas, Batam tidak akan kompetitif lagi. Hajad meminta, agar semua pihak peduli dan sama-sama menjaga waduk dari aktivitas ilegal.

    “Aktivitas ilegal yang kerap dilakukan di sekitar waduk adalah perkebunan, keramba apung serta adanya masyarakat yang memancing,” ujar Hajad, Kamis (27/8).

    Hajad menegaskan, tidak dibenarkan ada aktivitas kebun liar dan orang memancing di waduk, karena ketika mereka masuk dan ramai akan menyebabkan waduk tercemar.

    Katanya, seperti kondisi Waduk Baloi saat ini. Waduk Baloi tidak bisa lagi digunakan untuk menampung air baku karena kondisinya sudah sangat tidak layak. Hal ini disebabkan banyaknya aktivitas masyarakat di sekitar Waduk Baloi.

    “Waduk Baloi sekarang sudah menjadi toilet umum, dan jika waduknya tercemar, maka kualitas air baku menurun,” tegasnya sambil mengatakan, pihaknya pun tak ingin itu kembali terulang di waduk-waduk lainnya.

    Namun, berbagai upaya untuk menjaga ketahanan waduk-waduk yang ada di Pulau Batam terus dilakukan oleh jajaran Badan Pengusahaan (BP) Batam.

    Salah satunya dengan melakukan pengawasan dan patroli oleh Direktorat Pengamanan Aset (Ditpam), bersama Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan (BU Fasling) BP Batam di sekitaran Daerah Tangkapan Air (DTA).

    “BP Batam bersama pihak terkait juga selalu melakukan penghijauan kembali di hutan dan lahan sekitar DTA,” ujar Hajad.

    Katanya, penghijauan kembali itu telah dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, BP Batam, kawasan industri dan masyarakat.

    “Dengan adanya tegakan pohon dapat mencegah erosi dan sedimentasi di sekitar DTA. Serta dapat meningkatkan holding capacity dari tegakan hutan untuk menyimpan air serta menjaga lingkungan di sekitar waduk,” tutupnya. (cnk/adv)