Corona Menumpuk di Kecamatan Mainland, Kota Batam Zona Hitam

    spot_img

    Baca juga

    Genset Indomaret Digondol Maling, Tiga Pelaku Ditangkap, Satu Orang Buron

    BATAM, POSMETRO: Satu unit genset Indomaret Botania 2, Kecamatan...

    Ahmad Yuda Siregar Calon Bupati yang Bakar Istri, Dituntut Hukuman Mati

    BATAM, POSMETRO: Hukuman mati menurut Windi Martika, pantas bagi...

    Halal Bihalal Bersama PMI di 12 Negara, IBA: PMI Menopang Perekonomian Nasional

    BATAM, POSMETRO: Internasional Bisnis Asosiasi (IBA) kembali menggelar acara...

    Gubernur Serahkan Bantuan Senilai Rp7,45 Miliar di Tarempa, Anambas

    KEPRI, POSMETRO: Menutup kunjungan kerja di Kabupaten Kepulauan Anambas,...
    spot_img

    Share

    Wali Kota Batam, HM Rudi. (Posmetro.co/ist)

    BATAM, POSMETRO.CO: Berdasarkan up date Covid-19, Senin (22/6) beberapa kecamatan sudah memasuki zona hitam mengikuti jejak Batam Kota. Kecamatan tersebut yakni Nongsa dan Batuampar.

    Sebelumnya, seminggu lalu dua kecamatan ini yakni pimpinan Camat Batuampar Tukijan dan Camat Nongsa, Arfandi masih berwarna merah. Perubahan zona tersebut dikarenakan banyaknya jumlah kasus dari klaster HOG Eden Park dan Pasar Tos 3000.

    Selain itu, Kecamatan Lubukbaja juga berubah warna menjadi merah muda atau pink. Jika sebelumnya wilayah kerja Camat Novi Hermandyastuti berwarna kuning. Sementara itu, Kecamatan Sekupang dan Bengkong masuk zona merah berdasarkan peta kecamatan.

    Sedangkan zona kuning tetap berada di Kecamatan Seibeduk, Batuaji, dan Sagulung yang merupakan wilayah mainland. Untuk, zona hijau masih dipegang kecamatan hinterland atau pulau penyangga, Belakangpadang, Bulang dan Galang karena zero Covid-19.

    “Klaster terakhir harus kita selesaikan bersama pak Gusti (Kadisperindag) yakni Pasar Tos 3000. Memang sulit tapi ini harus kita lakukan mengatur jarak,” kata Wali Kota Batam, HM Rudi, Selasa (23/6).

    Saat ini yang terkonfirmasi positif Covid-19 semakin bertambah hingga nomor 212. Sehingga Kota Batam dikatakan masuk zona hitam. Sementara yang meninggal 12 orang (termasuk warga Lingga) meninggal dunia. Sembuh 130 orang, dirawat 70 orang.

    “Kenapa Batam menjadi hitam dari hijau, orange, dan merah. Kalau hitam ini harus habis dan hilang. Dan kita berharap hanya 12 yang meninggal ini kita tutup. Covid-19 ini harus kita selesaikan,” kata Rudi.

    Sedangkan, rumah sakit yang banyak menangani pasien Covid-19 yakni RSKI Covid-19 Galang sebanyak 55 orang, lalu RSBP 11 orang, RS Elisabeth Lubukbaja 1 orang, RS Awal Bros 2 orang, RS Budi Kemuliaan 1 orang.

    “Kita sudah melakukan rapid test sekitar seribu orang. Kita terus melakukan penyisiran, jadi jangan khawatir kalau kasus positif bertambah,” ulas Rudi.(hbb)