Ini Tujuan BP Batam Membangun IPAL

    spot_img

    Baca juga

    Sederet Fakta Hingga ‘Lobi-Lobi’ Pengusaha Tambang Pasir Ilegal di Pulau Babi, Karimun

    BATAM, POSMETRO: Dampaknya dahsyat bagi lingkungan dan pesisir. Lebih...

    Kapolda Kepri Pastikan, Kapal Penghisap Pasir di Pulau Babi Tidak Kantongi Izin

    BATAM, POSMETRO: Kapolda Kepri Irjen Pol Yan Fitri Halimansyah...

    Bapenda Kepri Perkenalkan Kartu Fuel Card Plus, untuk Optimalisasi Pajak Kendaraan

    BATAM, POSMETRO.CO : Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Kepri,...

    Peringatan Hardiknas Kota Batam 2024, Implementasi Merdeka Belajar

    BATAM, POSMETRO.CO : Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2...

    Anak Wakil Bupati Karimun Divonis Penjara 17 Tahun Lebih, Terkait Sabu 1.9 Kilogram

    KARIMUN, POSMETRO.CO: Pengadilan Negeri (PN) Tanjungbalai Karimun akhirnya memutuskan...
    spot_img

    Share

    Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Bengkong Sadai. (Posmetro.co/ist)

    BATAM, POSMETRO.CO: Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) adalah sistem pengolahan yang memisahkan limbah biologis maupun kimiawi dari air, sehingga air bersih yang dihasilkan dapat kembali digunakan.

    Direktur Badan Fasilitas dan Lingkungan BP Batam, Binsar Tambunan, mengatakan, pembangunan IPAL oleh BP Batam ini salah satunya bertujuan menciptakan air daur ulang sebagai sumber air baku alternatif bagi industri dan rumah tangga di Kota Batam.

    Dijelaskan, sistem IPAL tahap pertama yang dirancang oleh Badan Fasilitas dan Lingkungan BP Batam terdiri dari jaringan perpipaan yang akan menyambungkan 11.000 rumah di permukiman kawasan Batam Center dengan instalasi Waste Water Treatment Plant (WWTP).

    Di dalam WWTP, air limbah domestik yang tertampung tersebut akan diolah menjadi hasil akhir pupuk kompos 18 m³ per hari, dan air bersih sebanyak 230 liter per detik.

    Proyek pembangunan IPAL juga berfungsi untuk menanggulangi polusi air pada waduk dan daerah perairan lainnya, menciptakan kondisi lingkungan yang sehat dan higienis, serta meningkatkan pelayanan dalam rangka menarik investasi.

    Sedangkan, sistem IPAL ini telah dibangun sejak April 2017, dengan bangunan WWTP berlokasi di daerah Bengkong Sadai.

    Sementara itu, jaringan perpipaan dan lima stasiun pompa baru dibangun di lokasi awal Batamcenter. Sebab BP Batam memandang perlu segera mengalirkan air limbah domestik agar tidak mencemari area waduk Duriangkang dan tangkapan airnya.

    Dan hasil akhir air baku dari proyek ini akan direncanakan dapat digunakan oleh kawasan industri pada tahun 2022, dan bagi keperluan rumah tangga pada 2025 mendatang.

    “Harapan ke depannya, kita memiliki sumber air baku tambahan di luar dari tujuh waduk yang ada di Kota Batam,” pungkasnya.(cnk/adv)