Penggusuran Pasar Induk Jodoh Dihadang, Pemagaran Jalan Terus

    spot_img

    Baca juga

    Genset Indomaret Digondol Maling, Tiga Pelaku Ditangkap, Satu Orang Buron

    BATAM, POSMETRO: Satu unit genset Indomaret Botania 2, Kecamatan...

    Ahmad Yuda Siregar Calon Bupati yang Bakar Istri, Dituntut Hukuman Mati

    BATAM, POSMETRO: Hukuman mati menurut Windi Martika, pantas bagi...

    Halal Bihalal Bersama PMI di 12 Negara, IBA: PMI Menopang Perekonomian Nasional

    BATAM, POSMETRO: Internasional Bisnis Asosiasi (IBA) kembali menggelar acara...

    Gubernur Serahkan Bantuan Senilai Rp7,45 Miliar di Tarempa, Anambas

    KEPRI, POSMETRO: Menutup kunjungan kerja di Kabupaten Kepulauan Anambas,...
    spot_img

    Share

    Pasar Induk Jodoh. (Posmetro.co/ist)
    BATAM, POSMETRO.CO: Sempat mendapat perlawanan dari pedagang saat penggusuran, sekeliling Pasar Induk Jodoh tetap dipagari oleh Pemerintah Kota Batam. Dua alat berat diturunkan. Sejumlah anggota Satpol PP Batam turut mengawasi proses pemagaran di sekitar area pasar.”Pemagaran  Pasar Induk Jodoh merupakan langkah yang diambil untuk cegah kembalinya pedagang yang berjualan,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan perdagangan Kota Batam, Gustian Riau, Rabu (11/3).

    Tujuannya dipagar, lanjut Gustian agar lokasi pasar steril untuk menjaga aset pemerintah.

    “Artinya seluruh area pasar akan ditutup semua, walau diketahui terdapat beberapa pedagang yang masih berjualan di area pasar yang belum terpagar beton,” katanya.

    Pedagang akan direlokasi ke pasar yang baru. “Jadi ini pemagaran dan pengosongan lahan secara keseluruhan,” tambahnya.

    Sementara itu, Kasi Trantib Satpol PP Pemko Batam, Imam Tohari mengatakan, pihaknya tetap mengawasi dengan cara patroli sesuai dengan arahan dari Disperindag dan Pemko Batam. Sambil menunggu koordinasi selanjutnya apakah akan ditutup secara keseluruhan.

    “Karena sudah dipagar otomatis tidak boleh masuk dan tidak ada aktifitas di dalamnya,” imbuh Imam.

    Sekretaris DPD Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Batam, Susianti mengaku, pihaknya tidak terlibat dalam bentrok.

    “Pedagang yang ikut disitu bisa ditanyakan langsung siapa saja. Intinya APKLI tidak ikut serta dalam bentrok itu,” katanya menjawab pertanyaan wartawan.

    “Pedagang di sana diluar APKLI, yang tadi bentrok bukan bagian dari kita,” tuturnya.

    Pihak APKLI sendiri hanya menuntut tempat berdagang sementara bagi korban penggusuran Pasar Induk Jodoh beberapa waktu lalu segera direalisasikan. “Revitalisasi kan prosesnya masih berjalan,” katanya.(cnk)