Lingga Didatangi RS Apung dr Lie Dharmawan, Bupati Menangis Haru

    spot_img

    Baca juga

    25 Wartawan Ikuti UKW ke-16 Gratis di Kepri dari PWI Pusat

    BATAM, POSMETRO.CO : Sebanyak 25 wartawan dari berbagai media...

    Spanduk Menakutkan Buat Pelaku Pembuang Sampah Sembarangan

    BATAM, POSMETRO.CO : Tumpukan sampah di pinggir jalan Trans...

    Ditpolair Polda Kepri Gagalkan Pengiriman PMI Bodong ke Malaysia

    BATAM, POSMETRO: Tim Subditgakkum Ditpolairud polda kepri kembali menggagalkan...

    Word Water Forum ke -10 Akan Dihadiri 14 Kepala Negara

    posmetro.co --Bali: Word Water Forum Ke-10 menjadi perhelatan besar...

    Kadis Kominfo Paparkan Potensi dan Kemajuan Batam ke Rombongan Pemprov Kaltim

    BATAM, POSMETRO.CO : Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo)...
    spot_img

    Share

    Bupati Lingga, H. Alias Wello menyalami dr Lie Dharmawan di Senayang, Selasa (10/3). (Posmetro.co/mrs)

    LINGGA, POSMETRO.CO: Bupati Lingga, H Alias Wello didampingi Ketua DPRD Lingga, Ahmad Nasiruddin, Lanal Dabo dan Kepala OPD Lingga membuka secara resmi pengobatan ala Rumah Sakit Apung (RSA) dr Lie Dharmawan di halaman Puskesmas Kecamatan Senayang, Selasa (10/3).

    Alias Wello mengaku, dr Lie Dharmawan sangat luar biasa sekali, dengan armada RSA, 28 paramedis dan 5 kru kapal, sudah barang tentu merupakan kerja besar seperti ini memerlukan orang-orang berjiwa besar, berfikir besar dan semangat yang tangguh, sehingga dapat mewujudkan harapan masyarakat yang besar pula.

    Alias Wello mengisahkan, sebelum mengikuti Pilkada di Kabupaten Lingga, ia sudah banyak membaca literatur tentang dr Lie, yang citranya dari Sabang Samapai Marauke. Dirinya pun terkagum-kagum dengan apa yang yang telah dilakukan sehingga pada Pilkada lalu ia mengambil tagline jualannya, selain melakukan pemekaran di wilayah gugusan Senayang ini, sebab pelayanan kesehatan kala itu sangat buruk sekali, Pemda harus mampu apa yang telah dirintis dr Lie.

    “Ketika sudah menjadi Bupati, saya cari lagi referensi, bagaimana, berapa jangkauan biaya, hitung-hitungnya luar biasa sekali. Semua itu terbatasnya kemampuan APBD jawabnya. Maka dari itu saya tidak bosan ke Jakarta, saya ketemu Menkes (Siti Fadillah) dengan membawa proposal meminta bantuan untuk RSA seperti bapak. Saya juga dibantu mantan menteri dan DPR RI (Lukman Edi dan Asman Abnur) tapi sampai sekarang gayung tidak bersambut,” kisahnya.

    Menurutnya, kalau kegiatan seperti ini dihitung dengan angka (uang), Insya Allah akan ketemu nilainya, tapi kalau diukur hingga berbuat seperti ini, itu tidak akan ada nilainya. Karena itu, ia sangat berterima kasih kepada dr Lie, dengan apa yang dibuat sekarang ini masyarakat Lingga sangat membutuhkannya.

    Alias Wello juga menyadari, kebutuhan pelayanan kesehatan di kampung halamannya ini jauh dari harapan, walaupun anggaran sudah diploting melalui APBD sudah melampaui yang sudah ditetapkan, namun tidak bisa menjawab secara maksimal.

    “Keterbatasan, SDM, alat kesehatan, sarana prasarana, keterbatasan obat-obatan, serta fasilitas penunjang di pulau-pulau membuat masyarakat datang ke sini sangat luar biasa sekali. Sekarang sudah 200-an lebih mendaftar dengan waktu yang sangat terbatas. Walaupun kemampuan keuangan daerah kami terbatas tapi, aya ingin mewujudkan, kalau memang kami mampu seperti apa yang sudah bapak rintis,” ujar dia.

    Karena sangat dibutuhkan, Alias Wello berharap kegiatan seperti ini terus berkesinambungan, diatur seperti apa mekanismenya. Saat itu, Alias Wello juga tidak dapat menyembunyikan rasa haru, hingga ia menangis.

    “Air mata keharuan saya pada hari ini betul-betul keikhlasan saya untuk berbuat yang terbaik buat masyarakat. Sebagaimana dalam upaya bapak melayari Indonesia dengan program Nusantara Sehat. Banyak orang membutuhkan sentuhan seperti ini. Meski banyak tamu yang berbuat untuk daerah ini, tidak bisa mengalahkan apa yang bapak buat pada hari ini,” tuturnya.

    Kegiatan ini memberi sentuhan pada kami semua, ucap dia lagi, dengan usia dan pengalaman bapak, merupakan panggilan hati, panggilan keikhlasan dan panggilan kemanusiaan dengan memanfaatkan usia bapak.

    “Kami doakan apa yang bapak buat mendapat balasan dari yang kuasa. Kami doa kesehatan bapak, diselamatkan segala upaya bapak. Semoga bapak dan tim, selamat dalam segala urusan dan berkumpuln kembali dengan keluarga. Hadirnya bapak di sini berarti bapak hadir di dalam hati kami,” imbuhnya.

    Sementara dr Lie Dharmawan menyampaikan, sebagai rakyat Indonesia yang taat dan beriman, dengan nasionalisme yang tinggi, ia ingin berpartisipasi mewujudkan dan menghadirkan sila ke 5, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

    “Jadi tanpa bertanya dan tanpa mengharapkan pujian dan pemberian hadiah apapun, kami menyempatkan diri. Kita semua warga negara NKRI yang sama kita cintai, dan kita banggakan. Sekarang sudah 200-an lebih masyarakat kita mendaftar untuk mendapat pelayanan medis yang kami bawa dari Jakarta,” ujar dr Lie Dharmawan.

    Dia juga menyampaikan ke Bupati, kalau warga berusia 14 tahun dipersiapkan untuk dioperasi di atas kapal apung miliknya.

    “Ini kasus emergency, kita tidak boleh lambat atau menunggu lama-lama dan harus cepat ditangani. Kita doakan operasi ini berjalan lancar dan baik sehingga pasien dapat kesembuhan yang didambakan,” ujar dr Lie Dharmawan.(mrs)