Tingkatkan Perekonomian, Kades Sungai Pinang Sediakan Lahan Tambak

    spot_img

    Baca juga

    Kepala BP Batam Apresiasi Antusiasme Masyarakat Dukung Kemenangan Timnas Indonesia U23

    BATAM, POSMETRO: Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad...

    SMSI Provinsi Riau Sambangi BP Batam, Muhammad Rudi: Mari Dukung Pembangunan

    BATAM, POSMETRO: Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi...

    Ini 30 Nama Anggota DPRD Karimun Terpilih 2024-2029 Hasil Pleno KPU Karimun

    KARIMUN, POSMETRO.CO: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karimun resmi...

    25 Wartawan Ikuti UKW ke-16 Gratis di Kepri dari PWI Pusat

    BATAM, POSMETRO.CO : Sebanyak 25 wartawan dari berbagai media...

    Spanduk Menakutkan Buat Pelaku Pembuang Sampah Sembarangan

    BATAM, POSMETRO.CO : Tumpukan sampah di pinggir jalan Trans...
    spot_img

    Share

    Udang vename yang mati dan dijual ke masyarakat dengan harga terjangkau di Desa Sungai Pinang beberapa waktu lalu. (Posmetro.co/mrs)

    LINGGA, POSMETRO.CO: Program pemerintah daerah untuk peningkatan ekonomi masyarakat melalui Dinas Perikanan Kabupaten Lingga terkait pembukaan tambak udang di Desa Sungai Pinang mendapat respon positif masyarakat karena dinilai sangat menjanjikan.

    Kepala Desa Sungai Pinang, Diyau Rusdi menuturkan, meski kejadian matinya udang vename hingga 500 kilo lebih akibat matinya listrik, tak membuat masyarakatnya melalui kelompok patah semangat untuk bangkit kembali.

    “Matinya listrik mati 500 kilo, sekarang kalau diperkirakan, masih ada 600 kilo untuk dipanen sebulan kedepan. Alhamdulillah, sejak mati kemarin, sampai hari ini udang di tambak sudah normal kembali,” kata Diyau Rusdi, Selasa (25/2).

    Meski baru perdana dibuka dan dikelola oleh masyarakatnya dengan cara berkelompok, Diyau Rusdi mengaku kalau masyarakatnya sangat bersemangat mengelola bahkan mereka berharap pemerintah daerah melalui Dinas Perikanan membuka kembali tambak di Desa Sungai Pinang.

    “Melihat dari hasil dan sistem pengelolaan, masyarakat Sungai Pinang mendukung penuh program ini, sebab pengelolaannya tidak sulit ditambah lagi lahan sudah ada tersedia untuk dibuka kembali tambak buat masyarakat,” ungkap Diyau ayahnya Dillfa ini lagi.

    Dia yakin, masyarakat Sungai Pinang mayoritas bekerja sebagai nelayan sangat pas sekali jika mengelola tambak, sebab tidak jauh bedanya bekerja sebagai nelayan.

    “Dengan kejadian matinya udang vename di tambak Desa Sungai Pinang beberapa waktu yang lalu menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk bangkit dan mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan biar lebih maksimal,” kata dia.

    Dia juga mengaku, tambak yang diisi bibit udang vename Desember 2019 yang lalu sebagai percontohan, dan jika mendapat dukungan masyarakat dan hasilnya meningkatkan ekonomi masyarakat akan dibangun kembali di lahan yang sudah mereka sediakan.

    “Kalau lahan sudah kami sediakan kurang lebih 30 hektar, cuma kami harus berkoordinasi dengan Pemkab Lingga, apakah lahan itu termasuk kawasan hijau ataupun mangrove, supaya terjadi permasalahan di belakang hari nanti,” ucap Diyau.

    Dia juga menyebutkan, tim dari Dinas Perikanan sudah survei dan melihat langsung lokasi yang diusulkan masyarakat melalui desa. Setelah melalui kajian, Desa Sungai Pinang sangat bagus di bangun tambak udang.

    Dari survei dan kajian dinas, sambung pria satu anak ini lagi, air di tambak tetap asin tidak seperti di tempat lain yang masih mengandung zat asam.

    “Lahan sudah ada, melalui kajian juga sudah, wajar masyarakat berharap Pemkab Lingga melalui dinas menambah 20 lobang tambak untuk dikelola masyarakat, sebab usaha ini sangat menjanjikan. Kalau masyarakat tidak diragukan lagi,” tuturnya.

    Melalui sektor perikanan ini, tambahnya lagi, sudah jelas meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Sungai Pinang semulanya rata-rata nelayan menggantungkan hidup dengan hasil laut, adanya program pemerintah tersebut akan memacu dan menggairahkan perekonomian di sudut Timur Kabupaten Lingga ini.

    “Kami tidak dapat membangun tambak dengan anggaran desa, sebab masih banyak pembangunan yang sifatnya prioritas harus didahulukan. Bahkan satu tambak saja dengan kelengkapan lainnya serta pembelian bibit tidak cukup dengan uang Rp 100 juta,” imbuhnya.

    Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lingga, H Kasiman mengatakan, tahun 2020 memang ada rencana pemerintah daerah untuk membuka tambak di titik desa sesuai dengan usulan, namun semua itu akan dilihat anggaran terlebih dahulu.

    Terkait yang diinginkan Desa Sungai Pinang, Kasiman mengaku kalau untuk Desa Sungai Pinang akan dibangun melalui anggaran pusat dengan meminta kurang lebih 40 hektar lahan sekarang ini sudah ada DED.

    “Sekarang masih dikaji pihak BWS, memang rencana awal tahun 2020 ini penambahannya, namun akan dilihat terlebih dahulu, mudah-mudahan tidak ada kendala,” papar dia.

    Dia juga mengaku, kalau melalui kajian, Desa Sungai Pinang sangat baik sekali untuk dibangun tambak udang, maka di Desa Sungai Pinang menjadi salah satu lokasi yang akan dibangun melalui dana APBN.

    “Intinya untuk Sungai Pinang kita pakai anggaran pusat, kalau APBD akan kita lihat kekuatan anggaran serta usulan masyarakat melalui Musrenbang,” pungkasnya.(mrs)