Disbud Lingga Gelar Rakornis Kebudayaan, Kementerian Diminta Naikkan Anggaran

    spot_img

    Baca juga

    Sederet Fakta Hingga ‘Lobi-Lobi’ Pengusaha Tambang Pasir Ilegal di Pulau Babi, Karimun

    BATAM, POSMETRO: Dampaknya dahsyat bagi lingkungan dan pesisir. Lebih...

    Kapolda Kepri Pastikan, Kapal Penghisap Pasir di Pulau Babi Tidak Kantongi Izin

    BATAM, POSMETRO: Kapolda Kepri Irjen Pol Yan Fitri Halimansyah...

    Bapenda Kepri Perkenalkan Kartu Fuel Card Plus, untuk Optimalisasi Pajak Kendaraan

    BATAM, POSMETRO.CO : Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Kepri,...

    Peringatan Hardiknas Kota Batam 2024, Implementasi Merdeka Belajar

    BATAM, POSMETRO.CO : Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2...

    Anak Wakil Bupati Karimun Divonis Penjara 17 Tahun Lebih, Terkait Sabu 1.9 Kilogram

    KARIMUN, POSMETRO.CO: Pengadilan Negeri (PN) Tanjungbalai Karimun akhirnya memutuskan...
    spot_img

    Share

    Direktur Perlindungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di wakili Agus Widiatmoko menerima sekapur sirih dari tarian persembahan, Rabu (19/2) malam. (Posmetro.co/mrs)

    LINGGA, POSMETRO.CO: Jajaran Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Lingga melaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Kebudayaan Tahun 2020, sinergitas dalam upaya kemajuan kebudayaan di Kabupaten Lingga Bunda Tanah Melayu, di Gedung LAM Kepri Kabupaten Lingga, Daik Lingga, Rabu (19/2) malam.

    Kegiatan ini dihadiri Asisten Daminutasi Umum Setda Lingga, H Siswandi, Direktur Perlindungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di wakili Agus Widiatmoko, Kepala Dinas Kebudayaan Kepri diwakili Raja Imran Hanafi, Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri Toto Sucipto dan Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Batu Sangkar Nurmatias, OPD, PKK, GOW, LAM, MUI, penggiat seni, sejarawan, LSM, OKP serta hadirin yang memenuhi ruangan LAM.

    Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga H. Muhammad Ishak menyampaikan perlunya sinergitas antara Kementerian Kebudayaan RI, Dinas Kebudayaan Kepri dan Kabupaten Lingga supaya ada sinergitas terbangun secara berjenjang hingga ke tingkat atas.

    Dia menyebutkan, sejak Kebudayaan terpisah dengan Pariwisata tahun 2017 lalu, Pemkab Lingga serius memajukan Kebudayaan bahkan rapat teknis seperti ini sudah 3 kali sejak Dinas Kebudayaan dibentuk, dan hasilnya akan dibawa pada Musrenbang tingkat kecamatan, forum OPD dan Musrenbang kabupaten dan provinsi.

    “Apa yang dibuat Kebudayaan perlu kita sinergikan dengan Kementerian, Provinsi Kepri supaya apa yang kita buat sejalan, apa lagi dengan aturan yang sekarang. Perlu juga kita syukuri, sejak Kemerdekaan RI, baru sekarang UU Kebudayaan dilahirkan,” ungkap H. Muhammad Ishak.

    Di hadapan seluruh yang hadir dia menyebutkan, anggaran untuk Dinas Kebudayaan belum besar setiap tahunnya, namun tahun ini mengalami peningkatan.

    Pertemuan ini penting, untuk masukan dan saran bahkan pemikiran positif dalam memajukan Kebudayaan, apalagi pusatnya Bunda Tanah Melayu ada di sini, untuk itu dalam rapat koordinasi ini diminta dengan provinsi dan kementerian dalam memenuhi janji-janji.

    “Sempat disampaikan Wakil Presiden RI ketika ke Kabupaten Lingga, inilah Bunda Tanah Melayu, orang Melayu memang tidak ramai di Indonesia, tapi kontribusinya sangat besar buat Indonesia,” sebut Ishak lagi.

    Dia berharap sekali, kedatangan Kementerian, dan Dinas Kebudayaan Kepri, dapat menaikkan anggaran sehingga pengelolaan Kebudayaan di Kabupaten Lingga dapat lebih dimantapkan.

    “Dengan anggaran yang terbatas, bukan berarti kita bisa berbuat, namun dengan komitmen kuat, didukung bupati dan wakil bupati yang amat serius kami dapat berbuat lebih baik. Insya Allah tahun Kabupaten Lingga melalui Dinas Kebudayaan akan mengusulkan 75 WBTB dengan mengusung tema dari Kabupaten Lingga untuk Kepri dan Indonesia,” ucapnya.

    Kata pria yang tak pernah lelah memajukan Kebudayaan di Kabupaten Lingga ini, meski anggaran tidak besar tapi pihaknya tidak akan vakum, masih banyak warisan budaya yang ditinggalkan untuk diangkat kembali.

    “Alhamdulillah pula, Dinas Kebudayaan Lingga juga sudah dapat memberi kontribusi dengan meyumbang PAD. Tapi kalau kami tidak disupport anggaran dari pusat dan provinsi, kami akan tertinggal dan berat bagi kami. Harapan kami baik pusat ataupun provinsi, tidak membeda-bedakan kami dengan kabupaten/kota yang lain mengenai support anggaran kebudayaan,” pintanya.

    Mewakili Bupati dan Wakil Bupati Lingga karena berada di luar daerah, Asisten Administrasi Umum Setda Lingga H. Siswandi membuka Rakornis Dinas Kebudayan Kabupaten Lingga menuturkan, Pemkab Lingga tetap konsentrasi memajukan Dinas Kebudayaan, bahkan bupati sudah membuat komitmen melalui peraturan daerah tentang kemajuan Kebudayaan di Kabupaten Lingga.

    “Penting Rakornis ini, untuk membangun sinergitas pemda, provinsi dan pusat, dalam memajukan kebudayaan di Bunda Tanah Melayu. Pemerintah terus berupaya semaksimal mungkin baik melalui APBD, Provinsi bahkan APBN,” imbuhnya.

    Besar harapan Lingga kepada Provinsi Kepri dan pusat, dalam membangun daerah bidang kebudayaan, baik moril karakter. Dalam Rakornis itu juga Siswandi meminta tidak hanya mengambil saran masukan tapi penyusunan strategis dalam mewujudkan Lingga Bunda Tanah Melayu.

    Kegiatan berlangsung selama dua hari Rabu – Kamis (19-20/2) dilakukan penyambutan secara adat pada tamu, Tarian Persembahan, Tarian Inai dan Baca Gurindam yang sudah mendapat pengakuan Pemerintah RI sebagai WBTB Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau.(mrs)