2 Kecamatan yang Dipasang Barcode, Retribusi Sampah Tak Bocor?

    spot_img

    Baca juga

    Perdalam Materi Ekosistem Logistik, BP Batam Gelar Workshop

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Unit...

    Buka UKW, Muhammad Rudi Harap Lahir Wartawan Profesional dan Berkompeten

    BATAM, POSMETRO: Kepala Badan Pengusahaa (BP) Batam, Muhammad Rudi,...

    Kepala BP Batam Apresiasi Antusiasme Masyarakat Dukung Kemenangan Timnas Indonesia U23

    BATAM, POSMETRO: Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad...

    SMSI Provinsi Riau Sambangi BP Batam, Muhammad Rudi: Mari Dukung Pembangunan

    BATAM, POSMETRO: Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi...

    Ini 30 Nama Anggota DPRD Karimun Terpilih 2024-2029 Hasil Pleno KPU Karimun

    KARIMUN, POSMETRO.CO: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karimun resmi...
    spot_img

    Share

    Kartu pembayaran retribusi sampah berbarcode dari DLH Batam. (Posmetro.co/dok)

    BATAM, POSMETRO.CO: Pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam menargetkan 23 ribu objek retribusi terpasang barcode hingga akhir tahun. Terobosan ini untuk mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD).

    “Tahun ini kita targetkan 23 ribu barcode terpasang di kawasan perumahan. Kita lagi kejar Kecamatan Batamkota,” kata Herman Rozie, Kepala DLH Kota Batam, Kamis (6/1).

    Ia menyebutkan selama dua tahun pihaknya sudah memasang 40 ribu barcode di dua kecamatan yakni Sekupang dan Lubukbaja. Pembayaran retribusi non tunai ini sangat memberikan dampak yang positif terhadap pendapatan retribusi sampah.

    “Tahun ini lagi fokus sama Batamkota. Karena ada beberapa titik yang dipasang. Makanya tahun lebih dari 20 ribu jika dibandingkan tahun sebelumnya,” jelas mantan Camat Lubukbaja.

    Ia memaparkan pembayaran melalui barcode sudah berjalan sejak awal tahun 2018 lalu. Salah satu kecamatan yang menjadi pilot project yakni Sekupang. Tujuan utama pemasang barcode ini untuk menekan kebocoran retribusi sampah serta mempermudah masyarakat membayar.

    Adapun, yang masuk objek retribusi pungutan meliputi dari limbah rumah tangga, sampah usaha hingga sampah industri. Namun, untuk barcode hanya diberlakukan di kawasan perumahan. Pihaknya berhasil meningkatkan pendapatan retribusi mencapai 20 persen. Jika dibandingkan dengan pembayaran menggunakan karcis.

    “Kalau Batuaji, Sagulung, dan Seibeduk sekitarnya kita kesulitan karena banyak kavling dan ruli, namun tetap dikutip. Barcode ini sasarannya memang kawasan perumahaan. Nah, kecamatan yang berpotensi itu Batamkota,” tambah Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sampah DLH Batam, Faisal Novrico.

    Selain itu, tahun ini DLH Batam diberi target Rp 36 miliar dari penghasilan retribusi sampah. Jika dibandingkan tahun lalu pihaknya diberikan target Rp 35 miliar.

    Pihaknya optimis pencapaian target dari retribusi sampah bisa teralisasi hingga akhir tahun. Hal ini merujuk dari adanya penambahan objek layanan bangunan dan kawasan perumahan di Batam.

    “Tahun ini Rp 36 miliar, kita selalu optimis capai hingga akhir tahun. Karena ada target yang kami kejar,” harap Faisal.(hbb)