Sesmenko Perekonomian Yakin FSU Beroperasi di KPBPB Batam

    spot_img

    Baca juga

    25 Wartawan Ikuti UKW ke-16 Gratis di Kepri dari PWI Pusat

    BATAM, POSMETRO.CO : Sebanyak 25 wartawan dari berbagai media...

    Spanduk Menakutkan Buat Pelaku Pembuang Sampah Sembarangan

    BATAM, POSMETRO.CO : Tumpukan sampah di pinggir jalan Trans...

    Ditpolair Polda Kepri Gagalkan Pengiriman PMI Bodong ke Malaysia

    BATAM, POSMETRO: Tim Subditgakkum Ditpolairud polda kepri kembali menggagalkan...

    Word Water Forum ke -10 Akan Dihadiri 14 Kepala Negara

    posmetro.co --Bali: Word Water Forum Ke-10 menjadi perhelatan besar...

    Kadis Kominfo Paparkan Potensi dan Kemajuan Batam ke Rombongan Pemprov Kaltim

    BATAM, POSMETRO.CO : Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo)...
    spot_img

    Share

    Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Susiwijono Moegiarso, didampingi Wakil Kepala BP Batam Purwiyanto dan Anggota Bidang Pengusahaan, Sjahril Japarin saat membuka FGD di Jakarta. (Posmetro.co/ist)

    BATAM, POSMETRO.CO: Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Sesmenko Perekonomian) RI, Susiwijono Moegiarso, optimis terhadap beroperasinya Ship to Ship Floating Storage Unit (StS FSU) di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam.

    Ia menilai dengan berlakunya sistem ini dapat meningkatkan potensi pendapatan negara yang selama ini belum pernah dilakukan di Indonesia.

    Hal ini disampaikannya saat membuka resmi Focus Group Discussion (FGD) Floating Storage Unit (FSU) di KPBPB Batam, di Hotel Borobudur Jakarta, Jumat (24/1).

    Susiwijono mengatakan, dengan diperkuat posisi Batam sebagai Free Trade Zone (FTZ) berstatus wilayah di luar pabean pertama yang melakukan kegiatan STS FSU. Sehingga, dengan beroperasinya StS FSU ini, ia yakin percepatan pertumbuhan ekonomi Batam dapat dimaksimalkan.

    “Sebenarnya FSU ini sudah kita diskusikan cukup panjang. Karena sangat disayangkan sekali jika kegiatan ekonomi ini kita lewatkan,” ujar Susiwijono.

    Namun Susiwijono mengakui, bahwa STS FSU harus memperjelas regulasi untuk mengatur proses bisnisnya. Ia berharap melalui FGD ini. Seluruh pemangku kepentingan yang terkait dapat menyusun peraturan-peraturan yang berkaitan dengan STS FSU dan selaras dengan kondisi di lapangan.

    “Kita harus manfaatkan potensi FSU ini, karena negara tetangga kita sudah memanfaatkannya lebih dulu. Jangan sampai kita yang lebih strategis posisinya hanya jadi penonton saja,” tegas Susiwijono.

    Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada BP Batam atas pelaksanaan FGD ini. Tentunya sebagai komitmen optimalisasi peluang dan lokasi kemaritiman Batam yang dinilai sangat strategis.

    Diketahui saat ini tercatat lebih dari 50.000 kapal melintasi Selat Malaka setiap tahunnya. Sekaligus merupakan choke point terbesar kedua di dunia dengan volume traffic 16 juta barrel minyak dan 3 Trillion Cubic Feet (TCF) Liquefied Natural Gas (LNG) per hari.

    Ia mengatakan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI akan mengharmonisasikan kebijakan yang telah disusun. Dan apabila dalam prosesnya di kemudian hari menemukan kendala, pihaknya dengan tangan terbuka akan mendiskusikan jalan keluarnya bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

    Senada dengan Sesmenko Perekonomian, Wakil Kepala BP Batam Purwiyanto turut mengafirmasi optimalisasi ekonomi dan daya saing Batam dan sekitarnya melalui FGD FSU ini. Kelancaran implementasi STS FSU sangat bergantung pada sinergi positif antar stakeholder terkait, baik pemerintah maupun pihak swasta.

    “Output yang diharapkan tentunya berupa dukungan, dalam hal ini kebijakan. Utamanya, BP Batam mengambil kesempatan pada acara FGD ini untuk mendapatkan masukan, saling bertukar pikiran dan ide guna mendukung perbaikan iklim investasi terhadap pelaksanaan STS FSU di perairan Batam yang akan terlaksana nantinya,” kata Purwiyanto.

    Purwiyanto menambahkan, BP Batam akan menyusun hasil pertemuan ini dan melaporkan langsung kepada Menko Bidang Perekonomian RI sebagai tindak lanjut dari kegiatan FGD ini.

    FGD ini dihadiri oleh Anggota 3/Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Usaha BP Batam Dwianto Eko Winaryo era kepemimpinan Edy Putra Irawady, Anggota Bidang Pengusahaan BP Batam Syahril Japarin, dan dihadiri pula oleh para pemangku kepentingan terkait, antara lain KSOP Khusus Batam, Bea Cukai Tipe B Batam, Kantor Imigrasi Batam, Kantor Karantina Batam, Danlanal Batam, Bakamla Batam, Polairud Batam, serta lebih dari 20 pelaku usaha Ship to Ship.(*/hbb)