Marak Spanduk dan Papan Promo Dipaku di Pepohonan

    spot_img

    Baca juga

    25 Wartawan Ikuti UKW ke-16 Gratis di Kepri dari PWI Pusat

    BATAM, POSMETRO.CO : Sebanyak 25 wartawan dari berbagai media...

    Spanduk Menakutkan Buat Pelaku Pembuang Sampah Sembarangan

    BATAM, POSMETRO.CO : Tumpukan sampah di pinggir jalan Trans...

    Ditpolair Polda Kepri Gagalkan Pengiriman PMI Bodong ke Malaysia

    BATAM, POSMETRO: Tim Subditgakkum Ditpolairud polda kepri kembali menggagalkan...

    Word Water Forum ke -10 Akan Dihadiri 14 Kepala Negara

    posmetro.co --Bali: Word Water Forum Ke-10 menjadi perhelatan besar...

    Kadis Kominfo Paparkan Potensi dan Kemajuan Batam ke Rombongan Pemprov Kaltim

    BATAM, POSMETRO.CO : Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo)...
    spot_img

    Share

    Papan promosi yang dipasang di pinggir jalan di Batuaji. (Posmetro.co/jho)

    BATAM, POSMETRO.CO: Beberapa minggu lalu, jajaran Polri melakukan penanaman pohon dengan tujuan untuk mendukung program penghijauan. Tapi sebagian masyarakat merusak pohon demi mempromosikan bisnisnya semata, tanpa memperhatikan efeknya.

    Pantauan POSMETRO.CO di lapangan, spanduk dan papan promosi liar kembali marak dipasang di pohon yang tumbuh di pinggir jalan sepanjang Jalan R Suprapto hingga Brigjen Katamso Tanjunguncang, Batuaji.

    Papan promo yang dipaku di pohon mengakibatkan kerusakan hingga memperpendek umur pohon. Padahal, keberadaan pohon pinggir jalan sangat bermanfaat.

    “Pemasangan papan promo itu memang gratis, tapi di balik semua itu, paku yang melekat di batang pohon bisa menyebabkan kerusakan,” ucap Opto, warga Tanjunguncang, Batuaji.

    Menurut Opto, petugas terkait harus segera melakukan penertiban baliho, spanduk maupun hal-hal lainnya yang akan merusak pepohonan di pinggir jalan. Bahkan petugas harusnya memberi sanksi kepada si pemasang.

    “Jangan hanya menertibkan spanduk yang berisi promo itu, tapi harus memanggil pemiliknya, supaya tidak lagi sembarangan membuat spanduk di pohon,” ujarnya.

    Opto melanjutkan, jika pemilik spanduk itu tidak ‘ditegur’ maka mereka akan kembali memasang di pepohonan.

    “Mungkin di pohon ini sudah dicabut, tapi di pohon yang lain akan dipasang spanduk lagi. Saran saya, petugas harus memanggil pemiliknya agar tidak mengulangi perbuatannya,” paparnya.

    Pito, warga Tanjunguncang, Batuaji juga khawatir. Jika pohon selalu dipaku, maka batangnya rusak hingga tumbang.

    “Paku yang melekat di batang pohon akan berkarat karena kena hujan dan panas matahari, ini akan membuat pohon keropos,” ujarnya.

    Menurut Pito, rata-rata spanduk yang dipaku di pepohonan pinggir jalan sudah berbulan-bulan lamanya. Selain itu, keberadaan spanduk dan papan promo gratisan itu juga sangat merusak estetika kota dan kenyamanan para pengguna jalan.

    “Letaknya sembarangan, dimana dia suka, di situ dipakukan, sehingga tak enak dipandang,” tutupnya.(jho)