BATAM, POSMETRO.CO: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam, diberi mandat untuk mengenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pungutan retribusi sampah. Bahkan, di tahun ini angka yang ditargetkan sebesar Rp 36 miliar. Nominal tersebut hanya naik Rp 1 miliar jika dibandingkan tahun lalu.
“Kalau tahun 2019 lalu kita dikasih target Rp 35 miliar. Dan tercapai sebesar Rp 33, 9 miliar atau sekitar 96 persen dari retribusi sampah,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam, Herman Rozie, Jumat (17/1).
Jika dibanding dari tahun-tahun sebelumnya, pendapatan retribusi sampah di tahun lalu dianggap tercapai. Hal ini tak lepas dari program yang diterapkan DLH sejak 2018 lalu yakni pembayaran retribusi melalui barcode yang sudah terpasang di beberapa kecamatan.
“Wajar kalau target retribusi di naik. Kita sebisa mungkin mengoptimalkan pelayanan sampah ini. Karena saat ini pembayaran non tunai sudah kami terapkan melalui pemasangan barcode,” ulasnya.
Untuk saat ini pemasangan barcode tengah dilakukan di Kecamatan Batamkota. DLH bahkan menargetkan 23 ribu objek retribusi dipasangi barcode sampai akhir tahun ini.
“Saat ini baru Lubukbaja dan Sekupang sudah terpasang barcode Kalau Batamkota itu cukup luas cakupannya. Jadi itu yang kami kejar. Jadi memang harus bertahap,” jelas Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLH Batam, Faisal Novrico.
Ia menjelaskan pembayaran retribusi non tunai ini sangat memberikan dampak yang positif terhadap pendapatan retribusi sampah. Terobosan pembayaran ini sangat berperan dalam PAD Batam.
Pihaknya menekankan, bahwa pelayanan yang diberikan harus sesuai. Seperti kelancaran dalam pengangkutan sampah. Sehingga, masyarakar juha sadar dalam membayar retribusi sampah tersebut.
“Pada intinya kami maksimalkan pelayanan di lapangan. Jangan ada keterlambatan dalam mengangkut sampah. Sehingga mereka lancar bayar retribusinya. Kalau semua sudah lancar saya rasa akan berdampak pada retribusi nanti,” terangnya.
Faisal berharap pendapatan retribusi ditahun ini juga tercapai. Meskipun angka yang ditargetkan cukup tinggi. Untuk menunjang kelancaran pengangkutan sampah, tahun ini DLH akan membeli delapan unit armada baru jenis dumb truk. Armada baru ini akan menggantikan kendaraan yang rusak dan sedang dalam proses perbaikan.
“Rencananya memang ada penambahan armada baru ditahun ini. Untuk menggantikan armada yang rusak atau tidak terpakai lagi,” sebut Faisal.(hbb)